Berita Samarinda Terkini

Kemenparekraf - Anggota DPR RI Hetifah Apresiasi Kearifan Lokal Borneo Fasion Bration Kaltim Fair

Analis Kebijakan Ahli Muda Direktorat Event Daerah Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) Republik Indonesia, Joko Suharbowo.

Penulis: Nevrianto | Editor: Aris
TRIBUNKALTIM.CO/NEVRIANTO
BORNEO FASHIOB BRATION - Analis Kebijakan Ahli Muda Direktorat Event Daerah Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) Republik Indonesia, Joko Suharbowo, Borneo Fashiob Bration, Wakil Ketua Kimis X DPR RI,Hetifah Sjaifudian, Kadispar Kaltim, Ahmad Herwansyah dan sejumlah fashion desainer juga pendukung Pariwisata saat menghadiri Borneo Fashion Bration pada puncak Kaltim Fest, Convention Hall Sempaja Samarinda Kalimantan Timur, Sabtu (15/7/2023). TRIBUNKALTIM.CO/NEVRIANTO 

Kami menghargai karena fashion bahasa yang universal untuk Kaltim sebagai IKN Center dunia saya ingin melalui desain kita bisa terus menularkan nilai positif ke dunia," ucapnya.

Hetifah mengutarakan pesan pada Fashion desainer dari Borneo Kalimantan dan lainnya yang ikut serta agar ramah lingkungan.

"Kalianlah yang menciptakan bagaimana pandangan dunia terhadap kalimantan melalui fashion. Fashion mohon mebghargai keberagaman. Contoh suku, kemudian usia selanjutnya apakah bentuk tubuh melalui fashion, saya berharap dengan inklusifitas melalui fashion bisa menciptakan standar inklusif dan menyejukkan hati. Pertama dengan globalisasi dunia fashion kalimantan tentutnya bersaing dengan mancanegara dengan haringan kuat Kita ditantang memiliki daya saing," jelasnya.

Salah satu kunci fashion indonesia nusantara yang futuristik dunia fashion bertanggung jawab dan ramah lingkungan.

Bagaimana praktek pembangunan dengan dukungan adil.

"Fashion bration dasarnya adalah berbagi. Mungkin UMKM yang berlum terpapar informasi informasi terbarukan," katanya.

Baca juga: Kerahkan 11 Personel, Dishub Samarinda Tertibkan Kendaraan Parkir di Tepi Jalan

Hetifah juga mengutarakan salah satu tantangan dunia fashion adalah dunia pendidikan.

"Mungkin dunia fashion di sekolah Menengah Kejuruan atau sejumlah sekolah ada pelajaran tata busana. Tapi mas Anas bikin pelatihan karena dunia fashion yang indah memerlukan komprehensi yang berkualitas dan selera pasar. Mari berkolaborssi memajukan dunia fashion," ujar Hetifah. (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved