Gempa M 7,2 Guncang Semenanjung Alaska, Picu Peringatan Tsunami, Apa Dampaknya bagi Indonesia?

TRIBUNKALTIM.CO - Gempa magnitudo 7,2 guncang Semenanjung Alaska hingga picu peringatan tsunami, apa dampaknya bagi Indonesia?

Gempa bumi berkekuatan 7,2 magnitudo mengguncang lepas pantai semenanjung Alaska, Amerika Serikat, Sabtu (15/7/2023) malam waktu setempat.

Kekuatan gempa bumi ini bahkan membuat pihak terkait menerbitkan peringatan tsunami di beberapa wilayah.

Survei Geologi Amerika Serikat (USGS) merevisi kekuatan gempa tersebut dari magnitudo 7,4 menjadi magnitudo 7,2.

Menurut USGS, gempa tersebut memiliki kedalaman 9,3 kilometer dan terjadi di sekitar 55 mil (89 kilometer) di barat daya kota kecil Sand Point.

Pusat Peringatan Tsunami Nasional di Palmer menyatakan, gempa itu menghasilkan gelombang tsunami kecil setinggi 15 cm di atas permukaan air laut yang teramati di Sand Point dan King Cove.

"Tsunami dihasilkan oleh peristiwa ini, tetapi tidak lagi menimbulkan ancaman," ungkap mereka.

Baca juga: Deretan Bencana Geologi yang Potensi Terjadi di IKN Nusantara, Ada Tsunami Longsor

Pusat Peringatan Tsunami Nasional di Palmer menambahkan, beberapa daerah mungkin akan terus mengalami perubahan kecil pada permukaan laut.

Alaska adalah bagian dari Cincin Api Pasifik yang aktif secara seismik.

Negara bagian terpencil ini pernah dilanda gempa berkekuatan magnitudo 9,2 pada bulan Maret 1964, yang merupakan gempa terkuat yang pernah tercatat di Amerika Utara.

Gempa ini menghancurkan Anchorage dan melepaskan tsunami yang menghantam Teluk Alaska, pantai barat AS, dan Hawaii.

Lebih dari 250 orang tewas akibat gempa dan tsunami.

Baca juga: Info BMKG Terbaru: Gempa Magnitudo 6,6 Guncang Bantul Yogyakarta, Tidak Berpotensi Tsunami

Apakah Berdampak bagi Indonesia?

Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono, mengatakan gempa magnitudo 7,2 di Semenanjung Alaska tak memicu tsunami di Indonesia.

Pacific Tsunami Warning Center (PTWC) memberikan peringatan potensi tsunami hanya untuk Wilayah Alaska.