Tahun Baru Islam
15 Puisi Tahun Baru Islam 2023 - 1 Muharram 1445 H yang Menyentuh Hati dan Penuh Doa
Simak contoh puisi Tahun Baru Islam 2023 - 1 Muharram 1445 H yang menyentuh hati dan penuh doa.
Penulis: Amilia Lusintha | Editor: Amilia Lusintha
Semoga Muharram tahun ini
Ridho ilahi tergapai
Menjadi langkah menuju arah baru
Dengan semangat yang menderu
Puisi 9.
Hari terus bergulir
Melupakan hari kemarin
Bulan menggantikan semangat baru
Melahirkan sejarah baru
Tersadar makin singkat perjalanan kehidupan
Habis kata kata untuk mengucapkan
Masihkah ada keselamatan atas perbuatan
Haruskan mengisi tahun baru dengan kemeriahan
Ataukah menjadi sebuah kesedihan
Selamat datang satu Muharram
Puisi 10.
Muharam hari yang agung
Langkah kaki semakin bersemangat
Bukan sekadar merebus jagung
Tapi berteriak Islam dengan semangat
Muharram bulan yang indah
Sampai tak berkedip mata memandangnya
Bersyukur atas nikmat dan karunia Allah
Bahagia diri diberi kesempatan umur menikmatinya
Muharram yang agung juga terlihat murung
Di sore hari tidak lagi ada burung-burung
Pandemi mengundang sepi
Hingga bersahabat dengan sunyi
Puisi 11.
Hari demi hari kita lalui
Bulan ke bulan kita jalani
Waktu terus beranjak
Tak terasa sudah akhir Zulhijjah
Tibalah tahun baru Islam
Tahun baru awal yang baru
Tahun baru kehidupan yang baru
Sungguh kesenangan yang menyelimuti Muslim
Terlepas dari kesenangan tersebut
Tahun baru harusnya diiringi doa
Doa memohon ampunan segala dosa
Doa memohon petunjuk di kemudian hari hingga di tahun baru
Sehingga kehidupan kita lebih bermakna dari tahun sebelumnya
Puisi 12.
Di awal Muharram
Tuhan memberi kesempatan
Kepada angin untuk mengubah arah
Kepada hujan untuk membanjiri telaga
Kepada belalang untuk menjajah
Kepada daun untuk berganti warna
Dan kepada orang-orang
Untuk bersyukur, bersyukur, dan bersyukur
Puisi 13.
Awal Muharram telah tiba
Alhamdulillah
Satu tahun lainnya kita telah bertahan
Tahun ini kita berusaha untuk menjadi jauh lebih baik
Lakukan semua salat kita tepat waktu
Lakukan banyak perbuatan baik di masa jaya kita
Beri zakat tanpa ragu
Sering-sering membaca Alquran
Perlakukan semua yang kita temui dengan kebaikan
Terus-meneruslah meminta pengampunan
Selamat Muharram untukmu
Jika Tuhan mengizinkan
Semoga semua doamu menjadi kenyataan
Puisi 14.
Kini telah tampak hilal Muharam
Menyisakan kenangan masa silam
Telah memasuki gerbang kehidupan baru
Baik atau buruk pun belum tentu
Kehidupan silam hanya bisa dikenang
Sisa hidup pun kian berkurang
Tantangan hidup kian menjulang
Perjalanan hidup tak selalu senang
Doa dan nasihat terus mengalun
Menguntai makna yang penuh harap
Jalani hidup dengan semangat
Semoga Allah selalu menuntun
Menjauh dari hidup yang gelap
Hingga selamat dunia-akhirat
Puisi 15.
Setiap terbit fajar tahun baru Hijriah
Terkadang aku senyum ceria tanpa keluh kesah
Terkadang juga menangis histeris sendiri
Entah kenapa
Tanpa perlu mencari jawaban entah mengapa
Terkadang senyum ceria tanpa keluh kesah
Menyaksikan matahari dan bulan masih tetap utuh sejak dulu hingga kini
Terkadang ku menangis histeris sendiri
Teringat akan jejakku berufuk makin melampui matahari
Akan kekeliruan mungkin belum jua mampu lapuk termakan usia
Esok, masih adakah bulan purnama menjadi harapan baru
Akan bersemi bersama matahari pada tahun depan
Atau hanya namaku tertulis indah
Terpesona pada batu nisan
Selamat datang tahun Hijriah
Nan tak lekang seiring waktu mesti berlabuh
Bulan dan matahari juga mesti terus bertasbih
(*)
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.