Berita Kaltim Terkini
BPS Sebut Penduduk Miskin Kaltim Turun 11 Ribu Orang
Pandemi Covid-19 yang sudah berakhir berdampak pada kehidupan sosial ekonomi masyarakat Kaltim
Penulis: Mohammad Fairoussaniy | Editor: Samir Paturusi
TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Pandemi Covid-19 yang sudah berakhir berdampak pada kehidupan sosial ekonomi masyarakat Kaltim.
Hal ini terlihat dari tingkat kemiskinan di Bumi Etam yang menurut Badan Pusat Statistik mengalami penurunan dari sisi jumlah maupun persentase.
Kepala BPS Kaltim Yusniar Juliana mengugkapkan, jumlah penduduk miskin di Kaltim pada Maret 2023 mencapai 231,07 ribu orang.
Jika dibanding September 2022, jumlah penduduk miskin turun 11,23 ribu orang.
Sedangkan, dibanding Maret 2022, jumlah penduduk miskin turun sebanyak 5,18 ribu orang.
Baca juga: Inflasi April 2023 Dipicu 8 Kelompok Pengeluaran, BPS Kaltim: Sektor Transportasi Terbesar
Baca juga: Data BPS Kaltim Mencatat Angka Putus Sekolah SMA/Sederajat Tinggi
"Persentase penduduk miskin pada Maret 2023 tercatat sebesar 6,11 persen, turun 0,33 poin persen terhadap September 2022 dan turun 0,20 poin persen terhadap Maret 2022," ungkapnya, Rabu (19/7/2023).
Lebih lanjut dijelaskan, berdasarkan daerah tempat tinggal, pada periode September 2022-Maret 2023, jumlah penduduk miskin perkotaan turun sebesar 6,55 ribu orang.
Sementara di perdesaan turun sebesar 4,68 ribu orang.
Persentase kemiskinan di perkotaan turun sebanyak 0,29 poin persen menjadi 4,68 persen, di perdesaan turun sebanyak 0,43 poin persen dari 9,71 persen menjadi 9,28 persen.
"Penduduk miskin adalah penduduk yang memiliki rata-rata pengeluaran per kapita per bulan di bawah garis kemiskinan," sebutnya.
Garis kemiskinan sendiri ialah suatu nilai pengeluaran minimum kebutuhan makanan dan non-makanan yang harus dipenuhi agar tidak dikategorikan miskin.
Garis kemiskinan pada Maret 2023 adalah sebesar Rp 790.186, per kapita per bulan.
Dibandingkan September 2022, garis kemiskinan naik sebesar 2,87 poin persen.
Jika dibandingkan Maret 2022, terjadi kenaikan sebesar 8,51 poin persen.
Dengan memerhatikan komponen garis kemiskinan (GK), terdiri dari garis kemiskinan makanan (GKM) dan garis kemiskinan non-makanan (GKNM) terlihat peranan komoditas makanan masih jauh lebih besar dibandingkan komoditas bukan makanan.
Dinkes Kaltim Respons Kasus Balita Sukabumi Meninggal karena Cacingan: Jangan Panik, Jaga Kebersihan |
![]() |
---|
Kenaikan PBB Balikpapan Dikeluhkan Warga, Sekda Kaltim Sri Wahyuni Lakukan Pendalaman |
![]() |
---|
Respons Pemprov Kaltim Soal Isu Kenaikan Tarif PBB di Balikpapan, Sri Wahyuni: Kami Dalami Dulu Ya |
![]() |
---|
Belajar dari Polemik PBB Pati, Sekda Kaltim Minta Kebijakan Libatkan Warga |
![]() |
---|
6 Spot Wisata Alam Hits di Kalimantan Timur 2024, dari Pantai hingga Desa Adat |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.