Berita Nasional Terkini
Isi Chat Korban dan Pelaku Mutilasi di Sleman Tak Wajar, Tergabung dalam Grup Medsos yang Menyimpang
Terkuak isi chat korban dan pelaku yang tak wajar, ketiganya saling kenal, tergabung dalam komunitas menyimpang.
Sebagai informasi, BDSM merupakan bentuk penyimpangan seksual yang berhubungan dengan kekerasan, ikatan, perbudakan serta adanya permainan budak dan tuan.
Adapun pelaku yang berinisial W (29) dan RD (38) memang saling mengenal dengan korban R (20).
Salah satu pelaku, yakni Ayin diketahui mengikuti sejumlah akun BDSM di akun media sosial pribadinya, yakni Twitter.
Ayin terlihat terakhir aktif di akun media sosial tersebut pada 27 Mei 2023.

Sementara itu, kasus mutilasi yang dilakukan Ayin dan RS terhadap R rupanya berawal dari ketiganya saling mengenal karena tergabung dalam suatu komunitas menyimpang.
Selama 4 bulan menjalin komunikasi, akhirnya kedua pelaku dan korban memutuskan untuk bertemu di kos Ayin yang ada di Turi, Sleman, Yogyakarta.
Saat itulah ketiganya terlibat aktivitas tak wajar yang mengandung unsur kekerasan.
Panik mengetahui R tak bernyawa, Ayin dan RD lantas memutilasi korban untuk upaya menghilangkan bukti.
Dirreskrimum Polda DIY Kombes Pol FX Endriadi dalam konferensi pers pada Selasa (18/7) siang tak menyebut secara terang-terangan terkait aktivitas dan grup menyimpang.
Baca juga: Fakta Penemuan Potongan Tubuh Mahasiswa R Korban Mutilasi, Tersebar di 5 Titik, Motif Pelaku?
Awal Perkenalan Korban dengan Pelaku

Polisi memastikan korban mutilasi di Sleman, Yogyakarta merupakan mahasiswa Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) berinisial R.
Hasil pemeriksaan menyatakan sidik jari korban 99 persen identik dengan jasad yang ditemukan.
Dirreskrimum Polda DIY, Kombes Pol FX Endriad mengatakan, setelah mendapat informasi R menghilang petugas kepolisian berupaya mencocokkan sidik jarinya.
"Kami melibatkan pemeriksaan dari Inafis, hasilnya kami bandingkan persamaan sidik jari di TKP dengan temuan orang hilang dan nilai identiknya 99 persen," terangnya, Selasa (18/7/2023), dikutip dari TribunJogja.com.
Korban yang berasal dari Pangkalpinang, Bangka Belitung kenal dengan kedua tersangka melalui grup media sosial facebook.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.