Pilpres 2024
5 Pernyataan Mengejutkan Luhut Binsar di Pusara Gonjang-ganjing Kudeta Airlangga Hartarto dan Golkar
Berikut 5 pernyataan mengejutkan Luhut Binsar Pandjaitan di pusara gonjang-ganjing kudeta Airlangga Hartarto dan Partai Golkar.
Namun, nasib koalisi itu dinilai tidak jelas.
Pasalnya, PPP sudah bergabung dengan PDI-P dan mengusung Sandiaga Uno sebagai bakal cawapres.
Adapun PAN menjagokan Erick Thohir, serta tengah cawe-cawe ke PDI Perjuangan dan Partai Gerindra.
2. Perkuat Parlemen Mudah.
Rosi pun bertanya kepada Luhut, soal Golkar ketika ingin merapat bergabung ke kubu PKB-Gerindra.
PKB justru menjawab silakan bergabung tapi hanya menjadi timses, atau tak boleh menyodorkan bakal cawapres.
Alhasil, Luhut pun bereaksi dengan menyebut partainya seperti menjual diri kemana-mana.
Luhut mengingatkan agar Partai Golkar menyatakan sikap dengan tegas dalam merapatkan ke koalisi tertentu.
Ia juga menekankan, Partai Golkar tak perlu ngotot mengusung Airlangga Hartarto sebagai capres ataupun cawapres.
Menurutnya, jika kedua posisi itu tidak bisa didapatkan oleh Golkar dalam percaturan Pilpres 2024, partai berlambang beringin itu bisa menargetkan tujuan lain.
"Kan masih ada yang lain yang bisa dibenahi, perkuatlah di parlemen. As simple as that (sesederhana itu)," ujar Luhut.
Baca juga: Kelakar Luhut Binsar Pandjaitan Soal Politik Jual Diri Golkar, Isu Kudeta Posisi Airlangga Mencuat
3. Mau Jadi Ketum Tapi Caranya Baik-baik
Luhut Binsar Pandjaitan menjadi salah satu kandidat kuat menjadi Ketua Umum Partai Golkar, menggantikan Airlangga Hartarto.
Bahkan, Luhut Binsar Pandjaitan yang saat ini menjabat sebagai Ketua Dewa Penasihat Partai Golkar bersedia menjadi ketua umum asal tak menimbulkan konflik dengan koleganya sesama menteri, Airlangga Hartarto.
Ya, Luhut tak ingin bermanuver jika upaya itu justru membuat hubungannya dengan Airlangga tidak baik.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.