Pilpres 2024

Luhut Siap Gantikan Airlangga Hartarto, Petinggi Golkar Ini Beri Respons Santai: Kader Solid

Luhut mengaku siap menggantikan Airlangga Hartanto, petinggi Partai Golkar ini beri respons santai.

Editor: Diah Anggraeni
Kolase TribunKaltim.co
Luhut Binsar Pandjaitan dan Airlangga Hartarto. Isu pergantian ketum Golkar mengemuka jelang Pilpres 2024. Luhut mengaku siap menggantikan Airlangga Hartanto, petinggi Partai Golkar ini beri respons santai. 

TRIBUNKALTIM.CO - Luhut mengaku siap menggantikan Airlangga Hartanto, petinggi Partai Golkar ini beri respons santai.

Belakangan ini santer diperbincangkan terkait Luhut Binsar Pandjaitan sebagai salah satu kandidat kuat menjadi ketua umum Partai Golkar yang baru.

Terkait hal itu, Luhut Binsar Pandjaitan pun bersedia asal tak menimbulkan konflik dengan koleganya, Airlangga Hartarto yang kini menjabat ketua umum Partai Golkar.

Isu ini sedang ramai dibahas lantaran adanya wacana Munaslub Partai Golkar dan upaya menggulingkan Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto.

Terkait dengan wacana tersebut, Wakil Ketua Umum DPP Partai Golkar Erwin Aksa, menanggapinya santai.

Menurut Erwin Aksa, hingga saat ini internal Golkar masih solid mendukung Airlangga Hartarto sebagai ketua umum.

Wacana Munaslub yang mendorong pergantian kepemimpinan itu sulit teralisasi.

“Saya kira internal Partai Golkar ini sedang berpikir menghadapi Pemilu 2024,” kata Erwin Aksa dalam keterangannya, Sabtu (22/7/2023).

Baca juga: 5 Pernyataan Mengejutkan Luhut Binsar di Pusara Gonjang-ganjing Kudeta Airlangga Hartarto dan Golkar

Munaslub Bukan Prioritas Partai Golkar

Wakil Ketua Umum DPP Partai Golkar Erwin Aksa mengatakan, pembicaraan tentang pergantian ketum yang dicanangkan dalam Munaslub bukan menjadi prioritas Partai Golkar saat ini.

Pasalnya, Munaslub sendiri juga memerlukan DPD 2, DPD 1 hingga ormas pendiri dan sayap Partai Golkar.

Selanjutnya, Erwin juga menyebut bahwa Partai Golkar merupakan partai terbuka, sehingga tidak ada kepemilikan tunggal.

Untuk itu perlu adanya check and balances untuk menjaga kredibilitas partainya itu.

“Jadi Partai Golkar itu ya biasa lah menjadi pembicaraan tentang hal seperti ini,” kata Erwin Aksa.

Erwin mengatakan kejadian seperti ini bukan terjadi kali ini saja karena pada era kepemimpinan Aburizal Bakrie (Ical), wacana Munaslub juga kencang berembus jelang pemilu.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved