Pilpres 2024
Duet Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto Buat Pilpres 2024 'Game Over', Bisa Paksa Anies Mundur
Duet Ganjar Pranowo - Prabowo Subianto buat Pilpres 2024 'Game Over'. Bisa paksa Anies Baswedan mundur dari gelanggang Pilpres 2024.
Ada pilihan yang bisa dinegosiasikan (negotiable), namun tak banyak yang bisa disepakati (agreeable)," tuturnya.
Menurut dia, dalam politik, opsi atau pilihan selalu dibuka sebagai pintu masuk berkomunikasi dan bersilaturahmi.
Namun, akan selalu ada kepentingan yang dipegang teguh dalam setiap pertemuan politik tertentu.
Lebih jauh, Hendrawan meyakini pertemuan-pertemuan bakal capres yang terjadi saat ini memberi sinyal bahwa perhelatan Pilpres 2024 akan berjalan damai.
"Pertemuan para bacapres tersebut memberi sinyal bahwa kontestasi 2024 akan berjalan damai dan penuh persahabatan. Akan beda dengan politik gontok-gontokan yang pernah mewarnai Pilkada DKI (2017) atau Pilpres 2014 dan terutama 2019," imbuh Hendrawan.
Baca juga: PDIP Siapkan 5 Sosok Cawapres Ganjar Pranowo, AHY dan Cak Imin Masuk Daftar, Tak Ada Nama Mahfud MD
Wacana Prabowo-Ganjar rumit
Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani mengungkapkan wacana duet Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menjadi pasangan calon (paslon) pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024, sulit diwujudkan.
Namun, sebagai sebuah pemikiran atau diskusi, wacana tersebut adalah hal yang boleh-boleh saja.
"Sebagai sebuah pemikiran boleh-boleh saja. Tetapi akan ada problem yang rumit terhadap persoalan itu," kata Muzani di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (24/7/2023).
Hal ini disampaikan Muzani saat ditanya mengenai unggahan Ganjar Pranowo di akun Instagramnya.
Foto itu menunjukkan Ganjar dan Prabowo terlihat akrab dalam foto bersama saat berada di Bandara Adi Sumarno, Karanganyar, Jawa Tengah.
Muzani mengungkapkan, pasangan ini menjadi rumit disatukan.
Sebab, Ganjar telah ditetapkan oleh Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri sebagai bakal calon presiden.
Begitu pun Prabowo yang sudah ditetapkan bacapres oleh Partai Gerindra.
"Kalau kemudian keduanya harus saling mengalah, ya, secara politik mungkin saja tapi ada komunikasi, problem politik di tiap partai politik masing-masing," imbuh Muzani.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.