Polisi Tembak Polisi
Kejanggalan Kasus Polisi Tembak Polisi hingga Dugaan Bripda Ignatius Dibunuh, Keluarga: Direncanakan
Ada kejanggalan kasus polisi tembak polisi di Rusun Polri Cikeas, Bogor. Dugaan Bripda Ignatius dibunuh, keluarga menyebut direncanakan dengan matang
TRIBUNKALTIM.CO - Kasus polisi tembak polisi di Rusun Polri, Cikeas, Bogor yang berujung tewasnya Bripda Ignatius Dwi Frisco Sirage masih menjadi misteri.
Ada perbedaan keterangan dari pihak keluarga Bripda Ignatius dengan pernyataan Mabes Polri terkait kasus polisi tembak polisi ini.
Pihak keluarga Bripda Ignatius yang menjadi korban dalam kasus polisi tembak polisi ini menduga Bripda Ignatius dibunuh.
Bahkan keluarga menyebut dibunuhnya Bripda Ignatius ini direncanakan dengan matang oleh seniornya.
Selain itu ada kejanggalan dalam kasus polisi tembak polisi yang disampaikan ayah Bripda Ignatius.
Pihak keluarga Bripda Ignatius mengatakan sempat mendapatkan informasi dari Mabes Polri bahwa penyebab tewasnya Bripda Ignatius karena sakit keras.
Menurut Y Pandi, ayah Bripda Ignatius, pernyataan ini diterima keluarga berdasarkan informasi dari Mabes Polri yang disampaikan melalui Polres Melawi dan Polda Kalbar, penyebab tewasnya sang anak lantaran sakit keras
Ayah Bripda Ignatius, Pandi mengaku dirinya diberitahu melalui sambungan telepon dan diminta oleh Polres Melawi dan Polda Kalbar terbang ke Jakarta untuk menemui Bripda Ignatius yang saat itu disebut masih dirawat di ruang ICU RS Polri Kramat Jati.
"Kemudian dari Polres Melawi telepon kami juga. Karena pas yang menghubungi kami itu, kenal dan kawan, jadi pikiran kami sebagai orang tuanya kalau tidak percaya salah kita, ya kan."
"Menanyakan juga hal yang sama, 'Apakah ini betul orang tuanya Rico?'
(Panji menjawab) 'Betul, ada apa ya?'
(Polres Melawi) 'Kami dapat pesan dan berita dari Mabes supaya bapak ini turun ke Jakarta, anak bapak sakit keras kondisinya sekarang dan ada di RS Polri Kramat Jati, Jakarta," tuturnya, dikutip dari YouTube Tribun Pontianak, Jumat (28/7/2023).
Selanjutnya, Pandi juga mengatakan biaya akomodasi dirinya dan keluarga untuk terbang ke Jakarta ditanggung oleh Polda Kalbar.
Baca juga: Orangtua Korban Ungkap Dugaan Motif Kasus Polisi Tembak Polisi di Bogor, Singgung soal Senpi Ilegal
Sesampainya di Jakarta, Pandi dan keluarga pun akhirnya bertemu pihak Mabes Polri yang diwakili kesatuan tempat anaknya bertugas, yaitu Densus 88 Antiteror.
Lalu, Pandi meminta izin kepada pihak Densus 88 Antiteror untuk merekam seluruh pembicaraan selama pertemuan berlangsung.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.