Penipu Emas di Balikpapan Ditangkap

Satu Tersangka Penipu Emas di Balikpapan Hamil 6 Bulan, Begini Nasibnya di Penjara

Salah satu tersangka penipuan emas di Balikpapan berinisial FB (31) dikabarkan mengandung.

Kolase TribunKaltim.co/Dwi Ardianto
Kiri: Pasutri GV dan FB (diborgol) pelaku penipuan emas di Balikpapan yang diamankan di Sampit, Kalteng. Kanan: contoh emas palsu yang dijual di Toko Emas GS mili pasutri tersebut. 

Kata dia, sudah meminta izin kepada para korban untuk membayar kerugian tersebut secara bertahap.

"Biarpun ke Sampit, kami tetap cicil uang mereka," imbuh FB.

Perihal kepergiannya ke Sampit, dirinya kembali membantah atas tuduhan melarikan diri seperti yang diutarakan.

Namun dia bersama suaminya, justru hendak mengumpulkan uang untuk mengganti uang para korban.

"Buka usaha, buat bayar mereka. Makanya saya kesana. Jual lalapan sama bensin, yang penting bisa jualan, bisa bayar mereka," lanjut FB.

Namun saat ditanya mengenai tidak adanya komunikasi dengan korban, baik FB maupun suaminya, hanya diam tak memberi tanggapan.

Baca juga: Sosok Rihana Rihani, Penipu Pre-order iPhone Senilai Rp 35 M, Dikenal Baik dan Suka Sosialisasi

3. Akui Banjir Permintaan Jadi Alternatif Pelaku Lebur Emas

Komoditas emas yang dijual oleh toko berinisial GS di Balikpapan diambil dari beberapa toko lain, sebagian mereka lebur sendiri.

Salah seorang pemiliknya, GV (34) menyatakan bahwa tadinya emas tersebut merupakan perhiasan yang didapat dari toko emas lain di Kelurahan Sepinggan, Balikpapan Selatan, Balikpapan.

"Ada juga ambil di Surabaya," singkat GV, Sabtu (29/7/2023).

Namun belakangan, pesanan perhiasan melalui tokonya terus melejit. Sehingga membuatnya merasa kewalahan dalam menyediakan barang mewah tersebut.

GV menyebut, sebagian besar pelanggannya enggan menunggu. Alhasil dia mencoba alternatif peleburan emas untuk mempersingkat waktu.

"Karena kadarnya lebih rendah, kita pasang separuh harga. Andai mereka (pelanggan) kasih waktu, mungkin nggak melebur," lanjutnya.

Lebih lanjut GV mengatakan, sedikit banyak tokonya juga ikut merugi lantaran alternatif peleburan emas itu.

Menurut dia, alternatif tersebut memang tak membuahkan keuntungan meski tak selalu rugi.

Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved