Berita Balikpapan Terkini

Upaya Turunkan 5 Persen Angka Stunting di Balikpapan

Upaya penurunan angka dari kasus gizi kronis atau stunting pada anak terus digalakkan oleh Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah

Penulis: Ary Nindita Intan R S | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO/DWI ARDIANTO
Kepala DP3AKB Kota Balikpapan Alwiati mengatakan, target penurunan angka stunting di Kota Balikpapan yakni 14 persen pada 2024 mendatang, Rabu (2/8/2023). Pihaknya masih harus bekerja ekstra untuk menurunkan 5 persen lagi, agar bisa mencapai target tersebut. 

TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Upaya penurunan angka dari kasus gizi kronis atau stunting pada anak terus digalakkan oleh Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah.

Berdasarkan Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) yang diinisiasi Kementerian Kesehatan RI, kasus stunting di Kota Balikpapan, Kalimantan Timur, masih berada di angka 19 persen.

Sementara target penurunan angka stunting di Kota Balikpapan yakni 14 persen pada 2024 mendatang.

Demikian Kepala DP3AKB Kota Balikpapan Alwiati mengatakan, pihaknya masih harus bekerja ekstra untuk menurunkan 5 persen lagi, agar bisa mencapai target tersebut.

Baca juga: Cegah Stunting, Ibu Muda Ini Biasakan Anak Konsumsi Mpasi Berprotein Tinggi Sejak Dini

Terkait itu, DP3AKB akan melakukan pengawalan SSGI di Kota Balikpapan, yang akan dilaksanakan pada 14 Agustus 2023 mendatang.

"Hal itu (pengawalan SSGI di Kota Balikpapan) untuk memastikan hasil data entri survei kasus stunting di Balikpapan sama seperti data yang dihasilkan DP3AKB Balikpapan," jelas Alwiati kepada TribunKaltim.co, Rabu (2/8/2023).

Pasalnya selama ini, pihaknya menerima hasil pencatatan data kesehatan anak dari Posyandu di seluruh Kota Balikpapan.

Di mana, Puskesmas mendapatkan data dari hasil penimbangan balita di Posyandu.

Baca juga: Peran Mahasiswa Cegah Stunting di Bulungan, Syarwani Ingin Tangkal Pernikahan Dini

"Dari awal sudah ada perbedaan (data). Kalau tugas kami kan melakukan intervensi, tentu by name by adress," kata Alwiati.

Ilustrasi ibu hamil cegah stunting.
Ilustrasi ibu hamil cegah stunting. (TRIBUNKALTIM.CO/BUDI SUSILO)

Adapun data SSGI yang menyatakan angka stunting di Balikpapan mencapai 19 persen, dibuat berdasarkan pengambilan sample secara random atau acak.

Senada dengan hasil koordinasi DP3AKB Kota Balikpapan bersama Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), bahwa pihaknya diminta untuk mengawal pelaksanaan survei.

"Sehingga tau ke mana saja petugas (survei) dan data apa saja yang dimasukkan," ucap Alwiati.

"Jadi SSGI harus dikawal dan dianalisis sebelum data tersebut diumumkan. Agar hasil surveinya tidak diterima secara mentah-mentah saja," pungkasnya. (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved