Berita Bulungan Terkini
Peran Mahasiswa Cegah Stunting di Bulungan, Syarwani Ingin Tangkal Pernikahan Dini
Pemerintah Kabupaten Bulungan menggandeng mahasiswa dalam rangka untuk menekan kasus stunting di Bulungan
TRIBUNKALTIM.CO, TANJUNG SELOR - Pemerintah Kabupaten Bulungan menggandeng mahasiswa dalam rangka untuk menekan kasus stunting di Kabupaten Bulungan, Provinsi Kalimantan Utara.
Pernah mahasiswa sangat penting, bisa berperan melalukan edukasi ke tengah masyarakat serta genjarkan di posyandu untuk mencegah pernikahan dini untuk ciptakan generasi emas.
Demikian dipaparkan oleh Bupati Bulungan, Syarwani saat bertandang ke kampus Universitas Kaltara (Unikaltar) Tanjung Selor, Kamis 27 Juli 2023.
Upaya Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bulungan untuk menurunkan angka stunting terus dilakukan.
Baca juga: Kasus Stunting Naik, Camat Samarinda Kota Sarankan Rajin ke Posyandu
Selain menggandeng pihak swasta, dan elemen masyarakat lainnya, kali ini dengan menggandeng dunia pendidikan.
Bertempat di kampus Unikaltar Tanjung Selor, Bupati Bulungan Syarwani, menandatangani surat kesepakatan kerjasama dengan Rektor Unikaltar, Dr Didi Adriansyah, STP, MM.
Kerja sama yang dituangkan, berkaitan dengan program Hunting (Mahasiswa Peduli Stunting) yang diluncurkan bersamaan di Auditorium Unikaltar di Jl Sengkawit, Tanjung Selor, Kalimantan Utara.
Bupati menyampaikan, melalui program ini, akan disosialisasikan kepada para mahasiswa sebagai calon pasangan usia subur.
Baca juga: Pemkab Bulungan Butuh 800 PPPK untuk Tenaga Kesehatan dan Guru
Diharapkan mahasiswa dapat meningkatkan pemahaman terhadap kesehatan reproduksi.
Dijelaskan, dengan program edukasi dan sosialisasi pendampingan kepada mahasiswa diharapkan dapat meningkatkan pemahaman masyarakat, tentang pencegahan stunting di tingkat keluarga.
Kemudian jug turut membantu upaya percepatan penurunan stunting di Bulungan.

Syarwani menegaskan, peran dan keterlibatan mahasiswa di perguruan tinggi memiliki potensi dalam melakukan edukasi kepada masyarakat dan dapat mengaplikasikan ilmu untuk pemberdayaan masyarakat.
Dipaparkan, program Hunting sebagai upaya edukasi untuk pencegahan pernikahan dini melalui posyandu remaja, serta untuk menyiapkan generasi emas berkualitas.
Di mana, nantinya remaja sebagai calon pasangan usia subur diharapkan tidak terkena anemia dan memiliki pemahaman terhadap kesehatan reproduksi.
Baca juga: Suku Nomaden Punan Batu di Bulungan Kaltara Sulit Dapatkan Ubi dan Lalihi, Mulai Makan Nasi
Selain itu, juga untuk memastikan kehadiran remaja di posyandu karena bersamaan dengan bulan timbang pada Agustus 2023 mendatang.
Cegah Stunting di Berau, Ibu Hamil Harus Rutin Periksa Kehamilan |
![]() |
---|
Cara Turunkan Stunting Melalui Gerakan Remaja Putri Konsumsi Tablet Tambah Darah di Berau |
![]() |
---|
Kiat AKBP Heri Rusyaman Berantas Kasus Stunting di Tering Kutai Barat |
![]() |
---|
Penajam Daerah Tertinggi Stunting, Kajari Agus Chandra jadi Bapak Asuh Beberkan Penyebabnya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.