Ibu Kota Negara

Tingkatkan Kualitas Pembangunan Non Fisik IKN, Otorita Rencana Buat Pusat Riset Nusantara Institut

Otoritas Ibu Kota Nusantara (OIKN) merencanakan untuk mengolah sisi lain dari pengembangan atau pembangunan IKN dengan membuat Nusantara Institut.

Penulis: Ary Nindita Intan R S | Editor: Aris
TRIBUNKALTIM.CO/ARY NINDITA
Penandatangan MoU antara Kepala OIKN, Bambang Susantono dan para Rektor UGM, UB dan IPB atas kesepakatan kerjasama dari rencana membuat Nusantara Institut sebagai pusat riset. TRIBUNKALTIM.CO/ARY NINDITA 

TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Otoritas Ibu Kota Nusantara (OIKN) merencanakan untuk mengolah sisi lain dari pengembangan atau pembangunan IKN dengan membuat Nusantara Institut.

Di mana Nusantara Institut ini, nantinya akan menjadi badan sebagai pusat riset dari sisi sainspis atau ilmu sains dan teknologi.

Demikian disampaikan Kepala OIKN, Bambang Susantono, dalam agenda diskusi langkah aksi IKN bersama Perguruan Tinggi Negeri (PTN) dan Penandatangan Nota Kesepahaman antara OIKN dan PTN.

Kemudian dirangkai dengan kunjungan ke lokasi Rehabilitasi Orangutan di Borneo Orangutan Survival Foundation (BOSF), di Samboja Lestari Kalimantan Timur, Jumat (4/8/2023).

Sebagai informasi, klasifikasi dari pembangunan IKN tergolong menjadi dua kategori yakni pembangunan fisik berupa infrastruktur.

Baca juga: Soal Perubahan RUU IKN Nomor 3/2022, Bappenas dan OIKN Terbuka Tampung Aspirasi Semua Pihak

Kemudian pembangunan non fisik, berupa pengembangan sistem pendidikan; sistem ekonomi; sistem kelestarian satwa dan lingkungan; pelayanan kesehatan dan lain sebagainya.

Sehingga adanya rencana membuat Nusantara Institut ini, diharapkan bisa meningkatkan kualitas pengembangan non fisik di IKN.

"Sebelumnya juga ada pembicaraan bersama para Rektor dari Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta dan Institut Kesenian Jakarta (IKJ), dari sisi art and culture," ujar Bambang.

"Hari ini kita masuk (agenda diskusi) dari sisi sains dan teknologi. Itu juga sangat sama pentingnya," imbuhnya.

Adapun dalam rencana membuat Nusantara Institut ini, OIKN turut menggandeng Perguruan Tinggi Negeri (PTN) ternama.

Diantaranya Universitas Indonesia, Universitas Gajah Mada, Institut Teknologi Bandung, Institut Pertanian Bogor dan Universitas Brawijaya.

"Hari ini kami bersepakat untuk bekerja sama dengan saling bergandengan tangan bersama para Rektor, untuk sama-sama mengolah sisi lain dari pengembangan atau pembangunan IKN," bebernya.

"Ini sangat penting, karena kita juga ingin punyai hal-hal baru dengan melakukan research (riset) yang menyangkut futuristik," lanjutnya.

Baca juga: Airlangga Siapkan Anak Buahnya Pindah ke IKN Nusantara pada 2024, Jadi ASN Pionir

Di samping itu, kata Bambang, IKN yang ditargetkan terwujud pada tahun 2045 ini diharapkan tidak meninggalkan apa yang harus diselesaikan sekarang.

"Seperti halnya dengan apa yang selalu disampaikan oleh Bapak Presiden Jokowi. Bahwa tidak hanya membangun fisiknya (bangunan infrastruktur IKN) saja, tapi juga (membangun bangunan) non fisik karena ini sama-sama penting," jelasnya.

Perihal anggaran, Bambang mengatakan dalam hal ini pihaknya juga bekerja sama dengan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek); Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN); serta beberapa filantropis.

"Kita terbuka kok, yang paling penting kan research-nya memang based on science, base on good resource," pungkasnya.

Kesepakatan kerja sama ini ditandai secara simbolis dengan penandatangan nota kesepahaman antara OIKN dengan UGM, UB dan IPB. (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved