Bontang Terancam Krisis Air Bersih, Walikota Basri Rase Tawarkan 2 Opsi

TRIBUNKALTIM.CO, BONTANG - Walikota Basri Rase, masih terus mengupayakan solusi mengatasi ancaman krisis air bersih di Bontang, Provinsi Kalimantan Timur. 

Ancaman krisis bersih yang bakal melanda Kota Bontang terus dikeluhkan ke Pemprov Kaltim, bahkan hingga ke Gubernur Kalimantan Timur, Isran Noor.

Walikota Basri Rase, menjelaskan, krisis ketersediaan air bersih di Bontang telah menjadi ancaman serius.

Apalagi sumber air baku yang selama ini dipakai warga berasal dari air bawah tanah yang kian hari semakin menipis.

Baca juga: Mata Air Jiwata Jadi Sumber Air Bersih Bagi Warga Desa Tepian Terap Kutim

“Sampai sekarang ini kewalahan, belum ada solusi yang benar-benar bisa memberi jawaban atas persoalan ini.

"Makanya saya keluhkan terus ke Pemprov,” ungkap Basri Rase, Minggu (6/8/2023).

Sebenarnya telag ada dua opsi solusi mulai digagas pemerintah untuk mengatasi krisis air ini.

Hanya saja garapan dua opsi itu masih minim progres hingga saat ini.

Baca juga: Wali Kota Bontang Basri Rase Pelajari 4 Program Pemkot Cilegon

Dua opsi solusi atasi ancaman krisis air bersih yang dimaksudkan Basri Rase itu yakni:

1. Memanfaatkan void

Void atau bekas lubang tambang di lahan konsesi PT Indominco Mandiri.

Namun opsi ini belum direalisasi Pemprov lantaran masih menunggu hasil kajian dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.

2. Bangun SPAM Marangkayu

Sementara opsi kedua yaitu rencana pembangunan sistem penyediaan air minum (SPAM) di Marangkayu.

Tetapi pembangunan SPAM Regional ini masih lberkutat di persoalan pembebasan lahan yang masih belum usai.