Berita Viral
Viral Video Polisi Masuk Masjid Raya Sumbar, Paksa Warga Air Bangis Pulang, Kata Kapolda Sumbar
Viral video polisi masuk Masjid Raya Sumbar untuk memaksa warga Air Bangis pulang. Simak penjelasan Kapolda Sumbar Irjen Suharyono
TRIBUNKALTIM.CO - Pemulangan paksa warga Air Bangis yang bertahan di Masjid Raya Sumbar menjadi viral setelah video polisi masuk masjid ramai beredar.
Video yang viral ini terjadi Sabut (5/8/2023) saat anggota polisi melakukan pemulangan paksa warga Air Bangis, Kabupaten Pasaman Barat, Sumbar yang menginap di Masjid Raya Sumbar.
Kapolda Sumbar, Irjen Suharyono mengklaim tidak ada anak buahnya tidak ada anggotanya yang menginjak-injak area tempat ibadah di dalam Masjid Raya Sumbar.
Diketahui masyarakat Air Bangis bermalam di Masjid Raya Sumbar sembar menunggu rekan yang berdiskusi dengan Gubernur Sumbar Mahyeldi tentang konflik agraria yang terjadi di daerahnya.
Warga Ais Bangis diketahui telah berdemonstrasi di kantor Gubernur Sumbar sejak 31 Juli hingga Jumat (4/8) kemarin.
Terkait video viral tersebut Kapolda Sumatera Barat (Sumbar) mengatakan tempat yang ada di video viral tersebut digunakan oleh masyarakat untuk tidur dan bukan area suci tempat salat.
Menurut Irhen Suharyono tempat tersebut adalah aula masjid yang memang digunakan sebagai empat bertemunya atau pelaksanaan kegiatan oleh Pemprov.
Bahkan, kata Suharyono, masyarakat yang masuk kesana juga dengan sandal dan alas kaki.
"Simpang siur terkait dengan nginjek nginjek tempat ibadah sudah saya jelaskan bahwa itu adalah lantai dasar dan bukan tempat ibadah," kata Suharyono dalam keterangannya seperti dikutip TribunKaltim.co dari Tribunnews.com di artikel berjudul Kapolda Sumbar Klaim Tidak Ada Anak Buahnya yang Bersepatu Injak Tempat Salat di Masjid Raya.
Hal tersebur juga disampaikan oleh Pengurus Harian Masjid Raya Sumbar, Rizardi Maarif, bahwa lokasi di bawah masjid itu merupakan sebuah aula untuk perkumpulan.
"Jadi kita menaruh mereka (masyarakat) tidur di lantai saja kan gak bagus juga, makanya kita kasih karpet.
Jadi bukan tempat sholat, itu tempat pertemuan," ucapnya.
Sebelumnya, viral video sejumlah anggota polisi berseragam lengkap dengan sepatu menginjak-injak area yang disebut di dalam Masjid Raya Sumbar pada Sabtu (5/8/2023).
Baca juga: Dishub Samarinda Berhasil Amankan Sopir Truk Viral yang Acungkan Jari Tengah, KIR dan Pajak Mati
Video tersebut diunggah akun Twitter @YLBHI saat warga melakukan salawatan di lokasi.
"Tindakan Bengis
Kepada Masyarakat Air Bangis
Bagaimana tidak? Masyarakat Air Bangis yang sudah aksi berhari-hari menunggu Gubernur Sumbar untuk menemuinya malah mendapat pengusiran dari tempat yang paling aman, saat sedang sholawatan," tulis akun tersebut
Jurnalis Diintimidasi
Pemulangan paksa warga Air Bangis juga diwarnai intimidasi kepada sejumlah jurnalis yang meliput.
Dilansir TribunKaltim.co dari kompas.tv, ada sejumlah jurnalis di Padang Sumbar yang dilaporkan diintimidasi polisi saat meliput pembubaran dan pemulangan paksa masyarakat Air Bangis, Kabupaten Pasaman Barat yang berada di Masjid Raya Sumatra Barat, Sabtu (5/8/2023).
Organisasi Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Sumatra Barat menyebut setidaknya terdapat empat jurnalis yang diintimidasi dalam insiden ini.
Berdasarkan rilis Walhi Sumbar, Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Padang mendata bahwa terdapat setidaknya empat jurnalis yang diintimidasi aparat saat meliput di Masjid Raya Sumbar.
Salah satu jurnalis, Nandito Putra dari Tribun Padang, mengaku dipiting saat menayangkan siaran langsung penggerebekan polisi di masjid.
Nandito mengaku, mulanya kegiatan peliputannya lancar tanpa gangguan.
Namun, setelah dua menit merekam kondisi warga, ia menyebut rekaman dihentikan paksa saat ia menyorot seorang perempuan Air Bangis yang ditarik-tarik aparat.
"Saya mengikuti kerumunan itu hingga jarak lebih kurang tiga meter.
Baca juga: Viral Curhat Pratiwi Noviyanthi Anak Asuhnya Diambil Paksa Dinsos, Perjuangannya Merawat sejak Bayi
Namun, tiba-tiba, saat saya merekam, tiba-tiba datang beberapa orang berpakaian preman dan menarik saya," kata Nandito dikutip rilis pers Walhi.
"Handphone saya sempat diambil paksa. Lalu aparat tersebut menanyakan apa tujuan saya dan saya menjelaskan kalau saya sedang liputan," lanjutnya.
Selain Nandito, jurnalis Tempo, Fachri Hamzah dan Ketua AJI Padang Aidil Ichlas juga dilaporkan diintimidasi polisi.
Aparat baru melepaskan mereka usai sejumlah perwira dari Polresta Padang menengahi dan meminta maaf kepada jurnalis yang meliput.
Seorang jurnalis dari Padang TV, Dasril, juga dilaporkan diintimidasi saat mengambil gambar penangkapan salah satu pendamping warga dari Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Padang.
Selain itu, Zulia Yandani, jurnalis dari Classy FM juga mengaku diintimidasi saat merekam pengusiran warga di Masjid Raya Sumbar.
"Saya sudah menerangkan kalau wartawan, tetapi mereka tetap menarik saya dan mengangkat kedua kaki saya. Saya hendak dibawa ke mobil," kata Zulia.
Reaksi Kompolnas
Setelah pemulangan paksa warga Air Bangis yang berdiam di Masjid Raya Sumbar, Sabtu (5/8/2023) sore, Kompolnas RI segera berkoordinasi dengan pengawas Polda Sumbar.
Komisioner Kompolnas RI, Yusuf Warsyim menyebut pihaknya sudah mendapat informasi terkait keluhan pemulangan paksa yang dilakukan oleh pihak kepolisian.
Baca juga: Bupati Pasuruan Gus Irsyad Dihujat Buntut Viral Konser Band Kotak di RSUD Bangil, Ini Profilnya
"Untuk Kompolnas langsung cepat berkoordinasi dengan pengawas Polda Sumbar, agar pengawas internal memberikan atensi dan dapat memberikan penjelasan informasi yang utuh apa sebenarnya peristiwa dan fakta yang ada," kata Yusuf saat dihubungi Tribunnews.com, Sabtu (5/8/2023).
"Intinya, Kompolnas telah memberikan atensi terhadap informasi peristiwa yang menurut warga masyarakat disebut pemulangan paksa warga," katanya seperti dikutip TribunKaltim.co dari Tribunnews.com di artikel berjudul Kompolnas Koordinasi dengan Polda Sumbar Soal Pemulangan Paksa hingga Penangkapan Warga Air Bangis.
Di sisi lain, koordinasi ini, kata Yusuf, juga dilakukan untuk memastikan informasi adanya belasan warga yang ditangkap saat pemulangan paksa tersebut.
"Koordinasi ini juga untuk menanyakan keluhan masyrakt terkait penangkapan belasan warga. Belum bisa disimpulkan apakah benar penangkapan ya," tuturnya.
Sebelumnya, dikutip dari TribunPadang.com, Polisi menangkap sejumlah orang saat pemulangan paksa warga Air Bangis yang berdiam di Masjid Raya Sumbar, Sabtu (5/8/2023) sore.
Setidaknya ada 15 orang yang ditangkap. Dari jumlah itu, tak hanya warga Air Bangis, namun juga beberapa aktivis yang ikut mendukung unjuk rasa warga sebelumnya.
Karoops Polda Sumbar, Kombes Pol Djadjuli mengatakan, belasan orang itu ditangkap bukan tanpa alasan.
Ia menyebut mereka diamankan karena terindikasi mengajak warga tetap bertahan di Masjid Raya Sumbar.
"Beberapa orang yang terindikasi mengajak warga tetap bertahan, kita amankan," ujarnya.
Ia menambahkan sejauh ini belasan orang tersebut ditahan di Mapolresta Padang.
Dipulangkan Paksa
Warga Air Bangis, Pasaman Barat yang berunjuk rasa di Kota Padang dipulangkan paksa, Sabtu (5/8/2023).
Pantauan TribunPadang.com di Masjid Raya Sumbar, lokasi massa menginap, petugas polisi mengawal pemulangan para pendemo ini. Mereka diarahkan masuk ke dalam bus yang telah di siapkan.
Para pendemo akan diantarkan ke kediamannya di Jorong Pigogah Patibubur, Nagari Air Bangis, Kecamatan Sungai Beremas, Pasaman Barat.
Sejumlah peserta demo terlihat mengikuti perintah dari para petugas untuk masuk ke dalam kendaraan.
Para kaum laki-laki membimbing perempuan naik. Sebagian pendemo perempuan juga terlihat menggendong bayi dan memapah anak kecil.
Sejumlah massa juga terlihat histeris dan menolak untuk naik. Beberapa juga terlihat ditenangkan oleh petugas dan meminta untuk masuk ke kendaraan dengan baik.
Salah seorang warga Air Bangis, Arif mengaku kecewa dipaksa pulang aparat, sebab beberapa rekan mereka masih berdiskusi dengan Gubernur Sumbar.
"Rencana kami tadi, setelah 10 orang diskusi di kantor gubernur, apa pun hasilnya kita pulang. Cuma ini, belum ada hasilnya kita sudah dipaksa pulang," ujar Arif.
Arif mengaku sebagian warga belum mau dipulangkan karena masih menunggu keluarga lainnya.
Lanjutnya, warga juga khawatir dan takut jika dipulangkan, rekannya yang ditangkap akan disiksa kepolisian.
"Iya tadi ada beberapa ditangkap, kalau pulang sendiri-sendiri seperti ini, nanti tidak ketemu, susah jadinya," ujarnya.
Di lain sisi, Pemerintah Provinsi Sumbar dan Pasaman Barat bersama pihak kepolisian menjamin pemulangan warga dengan selamat ke Air Bangis.
Sekadar informasi, para pendemo yang merupakan warga Air Bangis ini telah berunjuk rasa sejak Senin (31/7/2023).
Mereka berunjuk rasa soal kasus agraria yang selama ini terjadi di Air Bangis.
Baca juga: Viral Pengendara Motor di Balikpapan Tertimpa Pohon Tumbang
(*)
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Sumbar
Air Bangis
Pasaman Barat
Sumatera Barat
Kapolda Sumbar
video viral
Masjid Raya Sumbar
berita viral
TribunKaltim.co
Seru! Viral di TikTok Aksi Mahasiswa Baru Unmul Samarinda Joget BLACKPINK saat PKKMB Curi Perhatian |
![]() |
---|
Viral Band Kotak Manggung di Rumah Sakit Banjir Kritik, Bupati Pasuruan Ikut Hadir, Kronologinya |
![]() |
---|
Viral, Ini Bakso Legend di Balikpapan yang Sudah Ada dari Tahun 1983, Wajib Coba! |
![]() |
---|
Kocak! Viral di TikTok Kurir Balikpapan Rekam Perjalanan Lewati Banyak Tanjakan Demi Antar Pesanan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.