Pilpres 2024

Nama dan Pekerjaan Orangtua 3 Capres yang Diprediksi Maju di Pilpres 2024, Anies, Ganjar dan Prabowo

Inilah nama dan pekerjaan orangtua 3 capres 2024 yang diprediksi bertarung di Pilpres 2024, ada Anies Baswedan, Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto.

Editor: Doan Pardede
Tangkap layar kanal YouTube Kompas TV
CAPRES CAWAPRES 2024 - Dari kiri ke kanan: Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto dan Anies Baswedan. Inilah nama dan pekerjaan orangtua 3 capres 2024 yang diprediksi bertarung di Pilpres 2024, ada Anies Baswedan, Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto. 

3.Kaisar Hakam Baswedan

4.Ismail Hakim Baswedan

Anies Baswedan terlahir di Keluarga Akademisi.

Ia merupakan Anak Pertama dari Drs. Rasyid Baswedan, S.U. yang bekerja sebagai Dosen Fak Ekonomi di Universitas Islam Indonesia.

Ibunya bernama Prof. Dr. Aliyah Rasyid, M.Pd yang merupakan Guru Besar dan Dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik di Universitas Negeri Yogyakarta.

Kakeknya Abdurrahman Baswedan alias AR Baswedan merupakan salah seorang Pejuang Pergerakan Nasional dan pernah menjadi Menteri Penerangan pada masa awal Kemerdekaan Indonesia.

Baca juga: Gugat Aturan Usia Capres Cawapres, PSI Bantah demi Majukan Gibran, PDIP Singgung Manuver Kekuasaan

3. Prabowo Subianto

Nama : Prabowo Subianto Djojohadikusumo

Istri : Siti Hediati Hariyadi (Cerai)

Anak : Ragowo Didiet Hediprasetyo (Didit)

Pendidikan :

SD (Hongkong)

Victoria Institution (Malaysia)

International School (Swiss)

American School in London, United Kingdom, 1969

AKABRI Magelang (1970-1974)

Karier

Komandan Peleton Para Komando Group-1 Kopassandha (1976)

Komandan Kompi Para Komando Group-1 Kopassandha (1977)

Wakil Komandan Detasemen-81 Kopassus (1983-1985)

Wakil Komandan Batalyon Infanteri Lintas Udara 328 Kostrad (1985-1987)

Komandan Batalyon Infanteri Lintas Udara 328 Kostrad (1987-1991)

Kepala Staf Brigade Infanteri Lintas Udara 17/Kujang I/Kostrad (1991-1993)

Komandan Group-3/Pusat Pendidikan Pasukan Khusus (1993-1995)

Wakil Komandan Komando Pasukan Khusus (1994)

Komandan Komando Pasukan Khusus (1995-1996)

Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus (1996-1998)

Panglima Komando Cadangan Strategi TNI Angkatan Darat (1998)

Komandan Sekolah Staf dan Komando ABRI (1998)

Pendiri Partai Gerindra, 2008

Ketua Umum HKTI Periode 2004-2009

Ketua Umum HKTI Periode 2010-2015

Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Pencak Silat Indonesia (PB IPSI) Periode 2001-2011

Komisari Perusahaan Migas Karazanbasmunai di Kazakhstan

Baca juga: Survei Capres 2024 Terbaru Hari Ini, Duet Prabowo - Ganjar Lebih Untung Ketimbang Ganjar - Prabowo

Komisaris Utama PT Tidar Kerinci Agung

Presiden CEO PT Nusantara Energy

Presiden CEO PT Jaladri Nusantara

Dewan Penasihat Organisasi Kosgoro

Ketua Yayasan Pendidikan Kebangsaan (Universitas Kebangsaan)

Pendiri Koperasi Swadesi Indonesia (KSI)

Sosok Ayah Prabowo Subianto, Tokoh Ekonomi Indonesia, Berani Melawan Kekejaman Nazi Jerman

Soemitro Djojohadikusumo merupakan ayah dari Prabowo Subianto.

Semasa hidupnya, Soemitro berano melawan kekejaman Nazi Jerman.

Soemitro Djojohadikusumo adalah seorang tokoh ekonom dan politik Indonesia yang dikenal sebagai salah satu arsitek kebijakan ekonomi Indonesia pada masa Orde Lama dan Orde Baru.

Namun, di balik itu, Soemitro juga memiliki pengalaman berharga dalam melawan Nazi Jerman saat ia masih menjadi mahasiswa di Belanda.

Soemitro berasal dari Kebumen dan lahir pada tahun 1917 dari keluarga bangsawan Jawa.

Ia melanjutkan pendidikan ekonominya di Sekolah Tinggi Ekonomi Belanda di Rotterdam.

Saat Perang Dunia II pecah pada tahun 1939, Soemitro masih berada di Belanda dan menyaksikan bagaimana Nazi Jerman menyerbu dan menduduki negeri tersebut.

Soemitro tidak mau diam saja melihat kekejaman yang dilakukan oleh Nazi terhadap orang-orang Belanda maupun orang-orang asing yang tinggal di sana, termasuk orang-orang Indonesia.

Aksi ini dilakukan sebagai bentuk protes terhadap kerjasama antara Jepang dan Nazi Jerman, serta sebagai bentuk dukungan terhadap perjuangan kemerdekaan Indonesia.

Selain Soemitro, seperti dilansir TribunJatim.com di artikel berjudul Sosok Ayah Prabowo Subianto, Tokoh Ekonomi Indonesia, Berani Melawan Kekejaman Nazi Jermanada beberapa pemuda Indonesia lainnya yang juga terlibat dalam gerakan bawah tanah melawan Nazi di Belanda, seperti Sutan Sjahrir, Mohammad Hatta, Mohammad Roem, dan Iwa Kusumasumantri.

Mereka semua kemudian menjadi tokoh-tokoh penting dalam sejarah Indonesia.

Soemitro sendiri pulang ke Indonesia pada tahun 1947 dan bergabung dengan delegasi Indonesia dalam Sidang Dewan Keamanan PBB di New York.

Ia berperan dalam menggalang dana dan dukungan internasional demi kemerdekaan Indonesia.

Kemudian, beliau juga turut serta dalam Konferensi Meja Bundar dan menjadi menteri dalam beberapa kabinet.

Setelah kemerdekaan Indonesia, Soemitro Djojohadikusumo terus berkontribusi dalam pembangunan ekonomi Indonesia.

Ia menjabat sebagai Menteri Perdagangan dan Industri, Menteri Keuangan, dan Menteri Riset dalam beberapa kabinet.

Kemudian juga menjadi Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia dan mengembangkan kurikulum dan penelitian ekonomi di sana.

Soemitro Djojohadikusumo dikenal sebagai salah satu ekonom Indonesia yang paling terkemuka dan berpengaruh.

Beliau juga memiliki pemikiran yang visioner dan inovatif dalam bidang ekonomi.

Ia merupakan pencetus program Benteng, yang bertujuan untuk mengembangkan industri nasional dan mengurangi ketergantungan pada impor.

Kemudian mendukung masuknya modal dan investor asing ke Indonesia untuk mempercepat proses industrialisasi.

Soemitro Djojohadikusumo juga memiliki perhatian besar terhadap perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia.

Ia menjabat sebagai Menteri Riset pada masa Orde Baru dan memprakarsai pembentukan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) dan Badan Tenaga Atom Nasional (BATAN).

Lalu, mendukung pengembangan program nuklir Indonesia untuk tujuan damai.

Soemitro Djojohadikusumo meninggal pada tahun 2001 di Jakarta. Ia meninggalkan warisan yang besar bagi bangsa Indonesia, baik dalam bidang ekonomi, politik, maupun ilmu pengetahuan.

Juga meninggalkan keluarga yang terhormat, termasuk dua anaknya yang menjadi politikus terkemuka, yaitu Prabowo Subianto dan Hashim Djojohadikusumo.

Soemitro Djojohadikusumo adalah salah satu contoh dari pemuda Indonesia yang berani berjuang melawan penjajah dan penindas, baik di dalam maupun di luar negeri.

Kisah perjuangannya melawan Nazi di Belanda adalah salah satu bagian dari sejarah perjuangan bangsa Indonesia yang patut kita kenang dan teladani.

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS

 

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved