Berita Kaltim Terkini

Kepala KPw BI Kaltim Ajak Warga Tanam Cabai di Pekarangan, Gerakan Ini Mampu Redam Inflasi Daerah

Kepala KPw BI Kaltim Ajak Warga Tanam Cabai di Pekarangan, Gerakan Ini Mampu Redam Inflasi Daerah.

Penulis: Mohammad Fairoussaniy | Editor: Mathias Masan Ola
TRIBUNKALTIM.CO/MOHAMMAD FAIROUSSANIY
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Timur, Budi Widihartanto menilai pertanian perkotaan (urban farming) perlu diintensifkan untuk redam inflasi. TRIBUNKALTIM.CO/MOHAMMAD FAIROUSSANIY 

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Kepala KPw BI Kaltim Ajak Warga Tanam Cabai di Pekarangan, Gerakan Ini Mampu Redam Inflasi Daerah. Diyakini urban farming atau pertanian perkotaan mampu meredam inflasi daerah.

Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Timur, Budi Widihartanto mengatakan pertanian perkotaan perlu diintensifkan.

Misalnya, menanam cabai yang diinisiasi banyak pihak selama ini terbukti mampu meredam laju inflasi.

Baca juga: Walikota Andi Harun Ingatkan Tiap Rumah Bisa Tanam Cabai Demi Tangkal Inflasi

"Dari rekam jejak inflasi di Kaltim, selain faktor transportasi, cabai juga memiliki andil besar terhadap naiknya inflasi, sehingga menanam cabai di pekarangan rumah menggunakan pot, plastik tanaman, dan lainnya perlu terus digalakkan," terang Budi.

Tak hanya cabai, komoditas lain yang juga perlu ditanam di pekarangan rumah untuk menahan laju inflasi bisa seperti tomat dan berbagai jenis sayuran.

Komoditas tersebut juga dibutuhkan hampir setiap hari dalam rumah tangga.

Berkat gerakan menanam cabai yang telah dilakukan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kaltim bersama pihak terkait, serta upaya lainnya, inflasi di Kaltim terbukti tidak terlalu dalam.

Tertahannya laju inflasi, salah satunya dapat dilihat pada Juli tahun ini, tercatat 0,43 persen (mtm).

Baca juga: Buka Bazar dan Pasar Tani, Wawali Samarinda Rusmadi Wongso Sebut Inflasi Harus jadi Musuh Bersama

Padahal di bulan ini berpotensi mengalami inflasi lebih tinggi karena banyak peristiwa yang menjadi pemicu.

Peristiwa yang bisa menjadi pemicu tersebut antara lain pada Juli beririsan libur sekolah yang menyebabkan harga tiket pesawat naik.

Tahun ajaran baru yang menyebabkan pemenuhan kebutuhan sekolah, kemudian banyak kegiatan syukuran sepulang dari ibadah haji dan atau kegiatan lain.

"Dalam menjaga stabilitas inflasi Kaltim, TPID di seluruh Kaltim juga terus berupaya melakukan berbagai pengendalian inflasi melalui Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP)," ungkap Budi.

Baca juga: BI Kaltim Sebut TPID Berhasil Kendalikan Laju Inflasi pada Awal 2023, Lewati Ramadhan dan Idul Fitri

Lebih lanjut, sebagai upaya menjaga keterjangkauan harga, pada Juli, telah dilakukan Gelar Pangan Murah Produk Peternakan oleh TPID Kota Samarinda, termasuk gelaran Festival Pangan Lokal dan Gerakan Pangan Murah oleh TPID Kota Bontang.

Kemudian TPID Kota Samarinda, TPID Kabupaten Kutai Kartanegara, dan TPID Kota Bontang.

"Kabupaten/Kota juga secara aktif melaksanakan pemantauan dan evaluasi persediaan elpiji 3 kg di tingkat agen, sehingga menahan laju inflasi dari sisi bahan bakar rumah tangga," tandas Budi. (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved