Buaya Bontang Terkam Warga
Ada Potensi Bahaya, Buaya Tetaplah Hewan Buas Meski Tampak Jinak, BKSDA Kaltim Larang Konten Riska
Ada Potensi Bahaya, Buaya Tetaplah Hewan Buas Meski Tampak Jinak, BKSDA Kaltim Larang Konten Riska
Penulis: Ismail Usman | Editor: Mathias Masan Ola
TRIBUNKALTIM.CO, BONTANG - Ada Potensi Bahaya, Buaya Tetaplah Hewan Buas Meski Tampak Jinak, BKSDA Kaltim Larang Konten Riska.
Keberadaan Buaya Riska di Bontang cukup mengundang perhatian khalayak ramai, baik di Bontang sendiri maupun dari luar Bontang, bahkan ada juga turis asing yang berkunjung.
Buaya Riska tampak manis dan jinak, meski di balik itu ada tersimpan kebuasan yang mungkin belum ditampakkan.
Baca juga: Cerita Buaya Riska Bontang, Kesan Selama 25 Tahun Dirawat oleh Pak Ambo

Balai Konservasi Sumber Daya Alam Kalimantan Timur atau BKSDA Kaltim mengeluarkan imbauan larangan aktivitas memberikan makan buaya di Sungai Guntung, Bontang Utara, Kota Bontang, Kalimantan Timur.
Larangan itu buntut dari kejadian salah satu warga yang menjadi korban diterkam buaya pada Selasa 8 Agustus 2023.
Menurut BKSDA Kaltim, kebiasaan memberikan makan buaya memicu satwa liar tersebut kerap menampakkan diri di tengah pemukiman warga.
Pada dasarnya, satwa liar akan tetap berbahaya dan bisa mengancam kapan saja meski prilakunya tampak jinak.
Kebiasaan itu akan membuat ketergantungan buaya untuk selalu datang ke tempat tersebut dan justru bisa mengancam keamanan warga.
"Walaupun itu jinak,” ungkap Kepala Seksi Wilayah II Tenggarong BKSDA Kaltim SuriawatI, saat dikonfirmasi TribunKaltim.co, Minggu (13/8/2023).
Bukan hanya kebiasaan memberikan makan, kemunculan buaya juga disebab habitatnya terganggu.
“Biasa juga karena pengaruh habitatnya terganggu jadi dia masuk ke pemukiman warga,” bebernya.
Baca juga: Dituding Pelaku yang Terkam Warga Guntung Bontang, Kini Lurah Larang Buat Konten YouTube Buaya Riska

Bukan Bagian Objek Wisata
Suriawati juga menyebut, aktivitas Pak Ambo yang kerap memberikan makan Buaya Riska sebenarnya tak diizinkan.
Sebab aktivitas ini dinilai berbahaya dan tak layak dijadikan bagian dari objek wisata.
Sebelumnya BKSDA telah memberikan peringatan ke Pak Ambo terkait larangan pembuatan konten memberikan makan buaya liar.
“Tidak bisa jadi potensi pariwisata karena memiliki potensi membahayakan. Kami dari dulu sudah melarang aktivitas tersebut,” ungkapnya.
Untuk tindaklanjut, pihaknya akan melakukan koordinasi dengan pihak Pemkot Bontang.
Sebab evakuasi akan bisa dilakukan jika ada usulan dari pemerintah daerah.
“Kami akan koordinasi dulu dengan Pemkot. Kalau perintahnya evakuasi maka akan segara kami lakukan,” tandasnya.
Baca juga: 4 Fakta Wanita Diterkam Buaya di Bontang: Kondisi Korban Kritis hingga Buaya Riska Ikut Disorot
Respon Warga soal Konten
Keberadaan Buaya Riska mulai mendapat sorotan setelah ada kejadian seorang wanita di Guntung Bontang, diterkam buaya pada Selasa 8 Agustus 2023 malam.
Pasalnya buaya liar bernama Riska yang diasuh Pak Ambo kerap muncul di sekitar lokasi kejadian wanita diterkam buaya.
Bahkan ada warga yang menuding, buaya yang menerkam warga itu merupakan Riska.
Akibat peristiwa itu, Lurah Guntung Denny Febrian pun ikut buka suara.
Dirinya melarang aktivitas pembuatan konten YouTube memberikan makan ke buaya yang biasa dilakukan pak Ambo ke Riska, di dekat pemukiman warga.
Baca juga: Bhabinkamtibmas Bantah Tudingan Buaya Riska Bontang Terkam Wanita, Bisa Picu Konflik Warga
Bahkan Denny Febrian mengklaim jika larangan tersebut telah disepakati warga.
“Tadi malam warga sepakat tidak boleh lagi ada aktivitas pembuatan konten memberi makan buaya karena bisa membahayakan warga,” ungkapnya saat dikonfirmasi TribunKaltim.co, Rabu (9/8/2023).
Selain itu, pihak kelurahan juga telah memasang papan imbauan bahaya buaya di sekitar bantaran sungai.
Denny bercerita, kejadian orang diterkam buaya ini pertama kali terjadi sejak 32 tahun terakhir.
“Buaya di Guntung harus dievakuasi, kejadian ini jadi pelajaran agar tidak ada korban lagi,” tuturnya.

Pak Ambo Membantah
Setelah kejadian wanita diterkam buaya di Guntung, banyak masyarakat mulai mengaitkan nama Buaya Riska dalam kasus tersebut.
Pasalnya buaya Riska yang dikenal jinak itu memang selalu muncul di Sungai Guntung, Bontang Utara, Kota Bontang, Kalimantan Timur.
Buaya Riska yang diasuh Pak Ambo seketika ramai dibahas usai kejadian tersebut.
Sebab banyak yang mengira jika Buaya Riska lah yang menerkam wanita tersebut.
Baca juga: Pak Ambo Bantah Bukan Buaya Riska yang Terkam Wanita di Guntung Bontang
Tudingan itu pun dibantah Pak Ambo yang merupakan pengasuh buaya liar yang diberi nama Riska.
Ambo mengaku sempat ada salah seorang warga yang mendatangi rumahnya, menanyakan apakah Buaya Riska yang menggigit korban.
Namun Ambo memastikan buaya yang menerkam wanita tersebut bukan Riska.
Terlebih Buaya Riska sudah 3 bulan terakhir tidak pernah menampakan diri lagi. “Riska sudah tidak muncul 3 bulan, jadi bukan dia," katanya.
Warga yang mengenal Riska memberikan keterangan kalau itu bukan Riska,” tandasnya. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.