Pilpres 2024

Psy War Ganjar Pranowo Sebut 'Belum Selesai', Usai Golkar dan PAN Join ke Prabowo, Tunggu Tren Naik?

Psy War Ganjar Pranowo sebut 'ini belum selesai', usai Golkar dan PAN join ke Prabowo Subianto. Bahkan Ganjar bilang tunggu tren naik lagi.

Ist
Psy War Ganjar Pranowo sebut 'ini belum selesai', usai Golkar dan PAN join ke Prabowo Subianto. Bahkan Ganjar bilang tunggu tren naik lagi. 

TRIBUNKALTIM.CO - Simak informasi seputar Ganjar Pranowo jelang pendaftaran Pilpres 2024 terkini.

Tengok psy War Ganjar Pranowo sebut 'ini belum selesai', usai Golkar dan PAN join ke Prabowo Subianto.

Ya, merapatnya Golkar dan PAN ke Prabowo Subianto jadi sorotan publik.

Dampaknya Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) rontok.

PPP merapat ke Ganjar Pranowo, sementara Golkar dan PAN ambil arah ke Prabowo Subianto.

Dan Ganjar Pranowo tak ambil pusing mengomentari dua partai besar itu merapat ke Prabowo Subianto.

Bahkan Ganjar Pranowo bilang tunggu tren naik lagi, naik bakal berbondong-bondong ada yang datang.

Sebagaimana diketahui bahwa kedua partai itu menyatakan dukungan untuk Menteri Pertahanan pada Minggu (13/8/2023) kemarin.

Dalam deklarasi itu turut hadir Partai Gerindra dan PKB yang sejak awal telah menyatakan dukungan untuk Prabowo.

Terkait dukungan itu pun direspon Gubernur Jawa Tengah Gannjar Pranowo yang digadang-gadang maju di Pilpres 2024.

Tampaknya Ganjar Pranowo menanggapi deklarasi Partai Golkar dan PAN itu dengan santai.

Selengkapnya ada dalam artikel ini.

Baca juga: Ganjar Pranowo Menang 72 Persen di Lampung, Target PDIP Bukan Tanpa Dasar, Seret Nama Jokowi

Menurutnya bahwa hal itu sah-sah saja dilakukan oleh partai politik.

Sebab Ganjar Pranowo menilai bahwa itu adalah hak Parpol.

"Nggak apa-apa itu hak mereka setiap partai politik yang musti kita hormati, sikap boleh dong apapun itu," ucap Ganjar Pranowo di Ciganjur, Jakarta, Minggu (13/8/2023) malam.

Ganjar menilai peta dukungan capres masih sangat dinamis terlebih Parpol mengikuti tren politik yang ada.

Sehingga menurutnya masih memungkinkan ada perubahan dukungan jelang pendaftaran Capres dan Cawapres.

"Dan ini belum selesai, biasanya kalau pengalaman dari tahun ke tahun itu selalu saja ketika ada tren yang naik semua berbonodng-bondong ke sana, biasanya seperti itu tapi nggak papa, itu hak yang musti kita hormati," jelas dia.

Dia juga menegaskan bahwa tidak ada dukungan Presiden Jokowi terhadap deklarasi itu.

Adapun dukungan PAN dan Golkar merapat ke Prabowo Subianto dideklarasikan di Museum Perumusan Naskah Proklamasi, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (13/8/2023)

Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan menyatakan pihaknya bersama Partai Gerindra sudah memiliki kedekatan sejak lama yakni pada Pilpres 2014.

"Kami sudah 10 tahun bareng-bareng dengan Pak Prabowo kami meyakini perjuangan 10 tahun itu akan tuntas," kata Zulhas.

Di sisi lain, Ketua Umum Golkar, Airlangga Hartarto juga membeberkan alasannya mendukung Prabowo.

Prabowo merupakan sosok yang dekat dengan Partai Golkar, terlebih Prabowo juga pernah berkarir politik di partai berlogo pohon beringin tersebut.

"Karena Bapak Prabowo Subianto lahir dari rahim Partai Golkar," kata Airlangga dalam kesempatan yang sama.

Baca juga: Ganjar Pranowo Menang 72 Persen di Lampung, Target PDIP Bukan Tanpa Dasar, Seret Nama Jokowi

Partai Golkar dan PAN Merapat ke Prabowo Subianto

Partai Golkar dan PAN merapat ke Partai Gerindra dengan memberikan dukungan ke Prabowo Subianto sebagai Calon Presiden (capres) di Pilpres 2024 mendatang.

Sehingga Menteri Pertahanan itu kini mendapat dukungan dari empat partai.

Keempat partai pendukung Prabowo Subianto itu yakni PKB, PPP, PAN dan Partai Golkar.

Kedua partai yang baru merapat ke KKIR itu ditandai dengan pertemuan para ketua umum partai politik.

Mereka yang bertemu itu yakni, Airlangga Hartarto, Zulkifli Hasan, Muhaimin Iskandar alias Cak Imin dan Prabowo Subianto.

Keempatnya bertemu di Museum Perumusan Naskah Proklamasi, Menteng Jakarta Pusat, Minggu (13/8/2023).

"Di museum bersejarah ini, Partai Golkar menyatakan dukungan untuk Letnan Jenderal (Purn) Prabowo Subianto sebagai calon presiden Republik Indonesia," kata Airlangga Hartarto, saat pidato.

Baca juga: Mesra Dengan Edi Purwanto, Al Haris Jawab Isu Pilgub 2024 : Tidak Ada Yang Tidak Mungkin

Nantinya akan ada pidato lainnya dari para ketua umum partai politik lainnya.

Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan dikabarkan akan bertemu dengan Ketua Umum Prabowo Subianto, hari ini Minggu (13/8/2023).

Baca juga: Terbaru Hasil Survei Capres 2024: Prabowo Subianto Unggul Tipis dari Ganjar Pranowo di Jawa Timur

Pertemuan tersebut dinilai menjadi tanda kalau PAN akan bergabung dengan Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) yang digagas oleh Partai Gerindra dan PKB.

Tak hanya PAN, Golkar juga disebut akan bergabung dalam koalisi yang digadang akan mengusung Prabowo Subianto sebagai calon presiden (capres) di Pilpres 2024.

Demikian hal itu disinggung oleh Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid alias Gus Jazil sebelum pertemuan.

"Insya Allah. Golkar dan PAN akan bergabung dalam koalisi KIR," kata Gus Jazil saat dimintai tanggapannya, Minggu (13/8/2023).

Berdasarkan informasi yang Tribunnews himpun, siang nanti sekitar pukul 10.00 WIB akan ada empat partai politik yang bakal mendeklarasikan Prabowo Subianto sebagai calon presiden.

Adapun keempat partai itu yakni, Gerindra, PKB, PAN dan Golkar yang berlokasi di Gedung Joeang Menteng, Jakarta Pusat.

Hanya saja saat dikonfirmasi Tribunnews, Sekretaris Jenderal PAN Eddy Soeparno, belum mau bicara banyak terkait pertemuan ini.

Pengamat: Presiden Jokowi King Maker

Presisden Jokowi disebut berperan dibalik empat partai yakni Partai Gerindra, PKB, PAN dan Partai Golkar dukung Prabowo Subianto di Pilpres 2024.

Dukungan keempat partai itu dideklarasikan pada Minggu (13/8/2023) kemarin di Museum Perjuangan.

Dimana dua partai sebelumnya telah menyatakan dukungan untuk Menteri Pertahan itu.

Kedua partai itu yakni Partai Gerindra dan PKB.

Baca juga: Tergantung Jokowi? Begini Jawab Menag Yaqut Soal Namanya Diusulkan GMPI jadi Cawapres Ganjar Pranowo

Sementara Partai Golkar dan PAN baru saja mendeklarasikan Prabowo Subianto sebagai Capres di Pilpres 2024.

Namun Direktur Eksekutif Trias Politika Strategis, Agung Baskoro mengatakan dukungan dua partai itu tidak menjadi hal yang mengejutkan.

Sebab, kedua ketua umum partai tersebut, yakni Zulkifli Hasan atau Zulhas dan Airlangga Hartarto merupakan pembantu Presiden Jokowi.

"Sehingga relasi intim yang terbangun bukan lagi sebatas soal kinerja, tapi bagaimana hal-hal strategis lain juga turut dibahas termasuk soal Pilpres," kata Agung, Senin (14/8/2023).

Sehingga Agung menilai susah bila dukungan PAN dan Golkar ke Prabowo Subianto tidak dikaitkan dengan istana.

Terlebih, kata dia, Presiden Jokowi tampak memberikan political endorsment tak tunggal ke Ganjar Pranowo, tapi juga ke Prabowo.

"Sehingga, cerita Golkar dan PAN hadir di KKIR menjadi melanjutkan kisah kasih politik yang tertunda," ujarnya.

Namun, Agung menjelaskan dinamika masing-masing koalisi masih bisa dinamis terutama mengenai cawapres.

"Karena pemilihan cawapres menjadi ajang terakhir bagi semua partai di luar Gerindra dan PDIP yang telah memastikan mengirimkan kader terbaiknya, yakni Prabowo dan Ganjar," ungkapnya.

Baca juga: Ganjar Pranowo Sowan ke Yenny Wahid dan Sinta Nuriyah, Ini Isi Pembicaraan Capres PDIP

Menurutnya, peran King dan Queen Maker di masing-masing koalisi menjadi krusial demi memastikan poros yang terbentuk bisa dipertahankan di tengah perdebatan capres-cawapres.

Agung menyebut untuk koalisi pengusung Ganjar, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri merupakan penentu. Sementara di KKIR, Presiden Jokowi.

"Di sisi PDIP, Megawati menjadi penentu (baca: Queen Maker), kemudian dalam konteks KKIR (Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya), Presiden Jokowi semacam pengarah utama (baca: King Maker) selain 4 ketum Gerindra, PKB, Golkar, dan PAN," jelasnya.

Untuk Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP), Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) disebut akan menjadi King Maker yang menentukan keberlangsungan pencapresan Anies Baswedan di tengah desakan Demokrat mengusulkan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai cawapres.

"Menimbang bila hanya NasDem dan PKS saja, maka nasib KPP akan serupa seperti halnya KIB, bubar di tengah jalan," tegas Agung. (*)

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Artikel ini telah tayang di TribunJambi.com dengan judul Respon Ganjar Pranowo Usai PAN dan Golkar Dukung Prabowo Subianto di Pilpres 2024: Ini Belum Selesai

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved