Ibu Kota Negara

IKN Nusantara Pakai TKA China Hingga Polisi Berbahasa Mandarin, Cek Fakta atau Hoaks

IKN Nusantara pakai TKA China hingga polisi berbahasa Mandarin. Cek fakta atau hoaks kabar yang berseliweran di media sosial.

Kolase TribunKaltim.co / Warta Kota / Henry Lopulalan dan Tribunnews
Ilustrasi TKA China - IKN Nusantara pakai TKA China hingga polisi berbahasa Mandarin. Cek fakta atau hoaks kabar yang berseliweran di media sosial. 

TRIBUNKALTIM.CO - Simak informasi seputar ibu kota negara alias IKN Nusantara terkini.

Kabar beredar bahwa IKN Nusantara pakai TKA China hingga polisi berbahasa Mandarin.

Cek fakta atau hoaks kabar yang berseliweran di media sosial berkaitan dengan IKN Nusantara.

Sederet isu tak sedap mengiringi upaya Pemerintah memercepat pembangunan Ibu Kota Nusantara atau IKN Nusantara di Kalimantan Timur.

Semula, muncul isu polisi berbahasa mandarin dipersiapkan bertugas di IKN.

Terbaru, muncul kabar pekerja konstruksi di IKN merupakan Tenaga Kerja Asing atau TKA dari China.

Sekengkapnya ada dalam artikel ini.

Baca juga: 8 Kelompok Perusahaan Dalam Negeri Capai Kesepakatan Bangun IKN Nusantara, Segera Grounbreaking

Dilansir dari Kompas.com, Kepala Satuan Tugas Pelaksanaan Pembangunan Ibu Kota Nusantara Danis H Sumadilaga membantah adanya TKA asal China yang membangun proyek infrastruktur di bakal calon ibu kota baru Indonesia tersebut.

Pernyataan ini dilontarkan Danis lantaran merebaknya kabar bahwa viral di media sosial terkait masuknya TKA negeri asal tirai bambu tersebut yang masuk ke IKN.

"Enggak ada. Saya pastikan enggak ada, lokal semua ga ada TKA china hoax semua itu," tegas Danis dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat (18/8/2023).

Dari jumlah tersebut, 2.649 orang merupakan pekerja lokal atau yang berasal dari Kalimantan dan sisanya atau 7.064 orang adalah pekerja luar Kalimantan.

"Nah, ini saya jelaskan yang 9.700 (pekerja) itu di lapangan.

Padahal, misalnya ada juga yang sekian ribu di Pulau Jawa," ucap dia.

Danis menuturkan, mereka yang berada di Pulau Jawa misalnya menyiapkan pabrik-pabrik pre-cast (pra-cetak).

"Kemudian juga misalnya di sumber material di Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah, itu yang tidak kita monitor, nah yang kita monitor yang ada langsung di lapangan," tambah Danis.

Hingga 10 Agustus 2023, pembangunan fisik proyek infrastruktur di IKN Batch 1 telah tembus 40,01 persen.

Danis mengungkapkan, rata-rata progres fisik proyek infrastruktur setiap minggunya naik 2 persen.

Setidaknya, terdapat 39 total paket proyek infrastruktur pada batch 1 dengan nilai Rp 24 triliun.

"Batch 1 39 paket dengan nilai Rp 24 triliun sudah 40,0131 persen status 10 Agustus (2023), 3 Agustus (2023) baru 38 (persen).

Baca juga: Beredar Kabar Pekerja Kontruski di IKN Nusantara Adalah TKA China, Cek yang Benar

Jadi, ini rata-rata progres kalau diperhatikan setiap minggu dua persen," terang Danis.

Oleh karenanya, dia optimistis pada akhir tahun mendatang progres pembangunan proyek infrastruktur di IKN batch 1 akan tembus 70 persen. 

Sebelumnya, viral di media sosial video seorang polisi mahir berbahasa Mandarin di tengah sebuah kelas atau ruangan.

Dilansir dari Wartakota, video tersebut viral pada Jumat (11/8/2023) diunggah oleh akun snack video @Riuwandira818.

Terlihat pria berseragam Polisi itu sangat mahir berbahasa China.

Dalam narasi disebut Polisi tersebut dipersiapkan berbahasa China untuk ditempatkan di Ibu Kota Nusantara atau IKN Nusantara di Kalimantan Timur.

Namun ternyata narasi berita tersebut adalah hoaks.

Hal itu diungkapkan langsung oleh Divisi Humas Polri di akun twitternya.

“Telah beredar sebuah video di akun “Snack Video @Riuwandira818” dengan narasi “SUDAH DIPERSIAPKAN POLISI BERBAHASA CINA DI IBU KOTA NUSANTARA (IKN)”tulis akun Divisi Humas Polri.

Baca juga: Progres Investasi Swasta di IKN Nusantara, Dari 265 LoI Ada 40 MoU dan 8 Membangun

Divisi Humas Polri menjelaskan bahwa Polisi tersebut sedang Pendidikan Pengembangan (dikbang) di Sebasa Lemdiklat Polri.

Adapun Polisi itu mengambil kelas bahasa Mandarin.

Sebab seperti diketahui Sebasa Lemdiklat Polri mengajarkan bahasa asing kepada seluruh anggota Polri dalam mendukung tugas operasional yang berkaitan dengan penggunaan bahasa asing.

“Divisi Humas Polri memastikan video tersebut adalah HOAKS, faktanya Polisi tersebut sedang Pendidikan Pengembangan (dikbang) di Sebasa Lemdiklat Polri mengambil kelas bahasa Mandarin. Untuk diketahui Sebasa Lemdiklat Polri mengajarkan bahasa asing kepada seluruh anggota Polri dalam mendukung tugas operasional yang berkaitan dengan penggunaan bahasa asing,” tulis Divisi Humas Polri. (*)

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved