Berita Nasional Terkini
Menpan RB Terbitkan Aturan ASN WFH di Jakarta Selama KTT ASEAN, Ternyata Bukan karena Polusi Udara
Ulasan soal ASN WFH di DKI Jakarta sedang ramai diulas, banyak yang menyebut penyebabnya karena polusi udara yang semakin parah.
TRIBUNKALTIM.CO - Kebijakan ASN WFH untuk pegawai negeri sipil di DKI Jakarta ternyata bukan karena polusi udara.
Ulasan soal ASN WFH di DKI Jakarta sedang ramai diulas, banyak yang menyebut penyebabnya karena polusi udara yang semakin parah.
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB), Abdullah Azwar Anas menegaskan penerapan work from home aparatur sipil negara (WFH ASN) di DKI Jakarta bukan karena polusi udara.
Penerapan 50 persen WFH ASN ini karena adanya kegiatan Konferensi Tingkat Tinggi atau KTT ASEAN ke- 43 di DKI Jakarta.
"Ya karena KTT ASEAN, atas saran presiden untuk sukseskan KTT. Kami sudah keluarkan SE (surat edaran) tanggal 16 (Agustus) kemarin," kata Azwar saat acara Menpan RB Mengajar ASN di Aula Husni Hamid Pemda Karawang pada Senin (21/8/2023).
Baca juga: Otorita Cegah Polusi Udara Menular ke IKN Nusantara, Transportasi Berbasis Listrik
Akan tetapi, kata Azwar, kebijakan penerapan WFH ini bersamaan adanya persoalan polusi udara yang ramai di DKI Jakarta.
Sehingga, presiden juga memberikan arahan untuk Kemenpan-RB mengkajinya secara komprehensif ada tidaknya pengaruh WFH ASN dengan penanganan polusi udara.
"(WFH) ya karena KTT, tapi pada saat bersamaan ada problem polusi sehingga nanti kita lihat, kita sedang menghitung kaji secara komprehensif. Ada arahan dari bapak presiden juga terkait dengan polusi ini dikaji komprehensif terkait WFH," ungkapnya.
Azwar menambahkan, WFH diperuntukkan bagi ASN Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, kementerian dan lembaga yang berada di DKI Jakarta.
ASN bagian administasi bisa 50 persen WFH. Akan tetapi bagi yang pelayanan langsung ke masyarakat tetap masuk 100 persen.
"Jadi ASN yang langsung lakukan pelayanan dengan rakyat tetap 100 persen. Seperti tenaga kesehatan (nakes), dokter, tenaga siaga bencana dan pemdadam kebakaran," jelas dia.

Menpan-RB mengeluarkan surat edaran yang mengatur sistem kerja ASN di Jakarta jelang KTT ASEAN. Surat itu yakni Surat Edaran Menteri PANRB No 17 Tahun 2023 tentang Penyesuaian Sistem Kerja Pegawai ASN yang Berkantor di Wilayah DKI Jakarta selama Masa Persiapan dan Penyelenggaraan KTT ASEAN ke-43 Tahun 2023.
Hari dan jam kerja ASN DKI Jakarta yang berlaku dalam SE itu berpedoman pada Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 21 Tahun 2023 tentang Hari Kerja dan Jam Kerja Instansi Pemerintah.
SE tersebut mengimbau agar pejabat pembina kepegawaian (PPK) pada instansi Pemerintah pusat dan pemerintah daerah di wilayah DKI Jakarta dapat melakukan penyesuaian sistem kerja pegawai ASN selama masa persiapan dan penyelenggaraan KTT ASEAN, pada 28 Agustus-7 September 2023.
Kondisi Jakarta
Beredarnya video viral polusi udara jakarta terburuk di dunia membuat heboh dan menjadi sorotan.
Dalam video viral polusi udara jakarta terburuk di dunia itu, tampak langit Ibu Kota tampak gelap gulita.
DKI Jakarta akhir-akhir ini tengah mendapat sorotan dari publik.
Ya, Ibu Kota Negera itu tengah diterpa polusi yang membuat warga Jakarta panik.
Baca juga: Mengatasi Kemacetan dan Polusi di Ibu Kota Nusantara dan Sekitarnya
Bagaimana tidak, polusi udara di Jakarta disebut-sebut sebagai polusi terburuk di dunia.
Kini, viral di media sosial, sebuah video yang memperlihatkan langit jakarta yang gelap gulita.
Hal tersebut diduga lantaran tingkat polusi yang tinggi.
Video tersebut viral setelah diunggah oleh akun Instagram @unikifold, Sabtu (12/8/2023) yang membagikan ulang dari akun @hendishhh.
Berdasarkan dari video tersebut, pengunggah memperlihatkan penampakan kondisi langit di Jakarta saat ia naik pesawat.
Langit yang direkamnya terlihat menghitam dan menyebabkan pemandangan Jakarta di bawahnya tidak terlihat.
"Penampakan Langit Jakarta dari Pesawat Hitam Tebal Menyelimuti," bunyi keterangan video.
Hingga berita ini diturunkan, Senin (14/8/2023), video yang memperlihatkan langit di Jakarta menghitam telah ditonton 560 ribu kali.
Setelah video tersebut viral, sang pengunggah yang bernama Hendi pun buka suara.
Hendi mengatakan, kejadian tersebut direkamnya pada Selasa (16/5/2023) saat menaiki pesawat menuju Bali sekitar pukul 12.05 WIB.

"Ya, kebetulan pada saat take off pesawat saya melihat dengan jelas bahwa langit Jakarta dipenuhi dengan asap hitam," kata Hendi, Sabtu (12/8/2023), dikutip dari Kompas.com.
"Hingga ketinggian beberapa meter dari landasan seperti yang saya videokan sebelumnya," sambung Hendi.
Hendi menduga langit Jakarta menghitam disebabkan oleh polusi yang tinggi.
Ia berpendapat, terdapat sejumlah faktor yang membuat langit di Jakarta menghitam, seperti penggunaan kendaraan pribadi dan PLTU di dekat Bandara Internasional Soekarno-Hatta.
"Untuk saat ini saya juga merasakan dampak dari keadaan kualitas udara Jakarta," imbuh Hendi saat ditanya soal kondisi udara di Jakarta yang ia rasakan saat ini.
"Saya merasakan batuk pilek dan merasakan gerah, hal ini dirasakan juga oleh rekan kerja saya juga di kantor," tambahnya.
Lantas, benarkah tingkat polusi yang tinggi menyebabkan langit Jakarta menghitam?
Penjelasan BMKG
Kepala Layanan Pusat Informasi Iklim Terapan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Ardhasena Sopaheluwakan buka suara soal beredarnya video langit di Jakarta menghitam.
Ia mengatakan, tingginya tingkat polusi bisa dilihat dari warna awan yang menjadi kelabu keabu-abuan.
Baca juga: Presiden Jokowi Sakit Batuk Sudah Satu Bulan Imbas Polusi Udara Jakarta Memburuk
Kondisi awan yang demikian lazimnya dikenal sebagai smog dan terjadi beberapa minggu belakangan ini.
Sena juga menjelaskan, langit menghitam karena polusi yang tinggi disebabkan oleh emisi dari aktivitas manusia, seperti transportasi maupun industri.
"Seperti diberitakan beberapa hari ini di media," kata Sena Senin (14/8/2023), dikutip dari Kompas.com.
"Biasanya Particulate Matter, Ozone (O3), dan NO2," jelasnya.
Lebih lanjut, Sena mengatakan, polusi di Jakarta mencapai tingkat yang paling tinggi pada malam sampai siang hari.
Kondisi tersebut bisa dirasakan sekitar pukul 19.00 - 20.00 WIB sampai 11.00-13.00 WIB.
Sedangkan pada sore hari, polusi cenderung lebih rendah.
"Pada sore hari konsentrasinya (polusi) cenderung lebih rendah," terang Sena seperti dilansir TribunCirebon.com di artikel berjudul Polusi Udara Jakarta Terburuk di Dunia, Begini Kondisi Langit Ibu Kota Gelap Gulita, Videonya Viral.
Sena mengatakan, masyarakat yang ingin mengetahui kondisi udara di Jakarta saat ini bisa mengunjungi laman iklim.bmkg.id pada menu "Monitoring Partikulat PM 2.5 Realtime".
Adapun, Partikulat (PM 2.5) adalah partikel udara yang berukuran lebih kecil dari 2.5 mikron (mikrometer).
Pemantauan PM 2.5 dilakukan BMKG sejak 2015.
Berdasarkan data tersebut, kondisi udara yang terpantau di Kemayoran masuk kategori tidak sehat dengan indikator berwarna kuning.
Kondisi udara di Kemayoran sama dengan Kubu Raya (Kalimantan Barat), Mempawah (Kalimantan Barat), dan Semarang (Jawa Tengah) yang sama-sama tidak sehat.
Kandungan PM 2.5 di Kemayoran mencapai mencapai 117 ug/m3. Indikator ini menunjukkan kualitas udara tidak sehat.
Pengamat: Pemprov DKI Harus Tetapkan Status Bahaya
Pengamat Tata Kota Universitas Trisakti Nirwono Yoga menilai, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta harus menetapkan status bahaya polusi di Ibu Kota.
Hal ini menyusul adanya laporan dari laman IQAir pada Minggu (13/8/2023), di mana Jakarta menempati urutan pertama kota dengan kualitas udara terburuk di dunia.
"Dengan kondisi udara yang buruk dan suhu udara yang ekstrem, harusnya pemerintah DKI Jakarta menetapkan status berbahaya bagi kesehatan," ujar Nirwono saat dihubungi Kompas.com, Senin (14/8/2023).
Ia melanjutkan, Pemprov DKI semestinya mengambil kebijakan yang tegas dan signifikan untuk menangani polusi di Ibu Kota.
Nirwono mengusulkan tiga fokus penanganan polusi tinggi di Jakarta.
Pertama, soal pengembangan transportasi publik yang terpadu dalam jangka panjang serta ideal untuk masyarakat.
Baca juga: Efek Buruk Polusi Udara di Kehidupan Masyarakat, Begini Cara untuk Tangkal Pencemarannya
"Kedua, pembatasan kendaraan pribadi ke pusat kota, perluasan ganjil genap se-Jabodetabek berlaku untuk semua kendaraan pribadi baik mobil dan motor, baik yang BBM fosil maupun listrik," ungkap Nirwono.
Dia juga menyarankan penerapan jalan berbayar elektronik untuk semua kendaraan pribadi, rekayasa lalu lintas dengan menutup u-turn, jalan satu arah pada jam sibuk, dan peniadaan parkir liar ataupun parkir tepi jalan.
Pembenahan ulang tata ruang kota di Jabodetabek pun diperlukan, dengan penyediaan hunian vertikal yang terjangkau.
"Pengembangan TOD (transit oriented development) di titik simpul transportasi massal, pembangunan trotoar dan jalur sepeda ke permukiman di sekitar koridor transportasi massal," jelas Nirwono.
Transportasi sumbang polutan terbanyak Nirwono menambahkan, 75 persen polusi udara disumbang dari sektor transportasi.
Pasalnya, saat ini mayoritas warga menggunakan kendaraan pribadi. Pengguna transportasi publik, kata dia, hanya 10 persen.
"Sementara 90 persennya pengguna kendaraan pribadi dengan komposisi pengendara motor 21 juta, dan pengendara mobil 4 juta setiap harinya," tutur Nirwono.
"Jadi sektor transportasi yang harus dibenahi total, di samping transformasi hijau PLTU atau batu bara di Muara Angke dan sekitar Jakarta ke energi baru terbarukan," lanjut dia.
Mengutip laman IQAir, Senin (14/8/2023) hingga pukul 10.20 WIB, Jakarta berada di urutan ketiga sebagai kota paling berpolusi di dunia.
Kualitas udara di Jakarta masuk kategori tidak sehat.
"Konsentrasi PM 2.5 di Jakarta saat ini 11,8 kali nilai panduan kualitas udara tahunan WHO," demikian keterangan laman IQAir.
Itulah tadi ulasan video viral polusi udara jakarta terburuk di dunia membuat heboh dan menjadi sorotan.
(*)
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Artikel ini telah tayang di WartaKotalive.com dengan judul Menpan RB Tegaskan Penerapan WFH ASN di Jakarta Bukan karena Polusi Udara.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.