Berita Kutim Terkini

Kunker ke Kutim, Gubernur Kaltim Isran Noor Tinjau Rumah Layak Huni di Sangatta

Gubernur Kalimantan Timur, Isran Noor melakukan kunjungan kerja (kunker) ke Kabupaten Kutai Timur (Kutim) untuk meresmikan rumah layak huni.

Penulis: Nurila Firdaus | Editor: Aris
TRIBUNKALTIM.CO/NURILA FIRDAUS
Gubernur Kaltim Isran Noor meresmikan rumah layak huni di Jalan Assadiyah Sangatta Utara, Kutim, Selasa (22/8/2023). TRIBUNKALTIM.CO/NURILA FIRDAUS 

TRIBUNKALTIM.CO, SANGATTA - Gubernur Kalimantan Timur, Isran Noor melakukan kunjungan kerja (kunker) ke Kabupaten Kutai Timur (Kutim) untuk meresmikan rumah layak huni dan gedung Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Nusantara.

Program pembangunan rumah layak huni merupakan target Isran Noor selama masa jabatannya sebagai Gubernur Kaltim dengan jumlah 3.000 unit.

Menurutnya, program pembangunan rumah layak huni tersebut dapat mengurangi angka kemiskinan di Kaltim.

Baca juga: Isran Noor Beri Kode 2 Periode, Pilgub Kaltim 2024 Kembali Gandeng Hadi, Andi Harun Enggan Buru-buru

"Apabila angka 3.000 unit rumah layak huni tercapai, maka orang miskin di Kalimantan Timur akan turun, berkurang 2 persen," ungkapnya, Selasa (22/8/2023).

Sebab, ia menyampaikan kondisi rumah yang layak atau tidak layak huni dapat menentukan masyarakat miskin atau tidak. Dimana, kata orang nomor satu di Kaltim itu angka kemiskinan di Provinsi Kaltim mencapai 6 persen.

Meskipun secara nasional Kaltim termasuk kecil, namun angka tersebut cukup besar bagi Kaltim.

"Walaupun secara nasional kita lebih bagus nasional tuh masih di atas 10 persen, kita 6 persen, cuma tetap masih banyak orang miskin," jelasnya.

Baca juga: Jelang Pilgub Kaltim 2024, Walikota Samarinda Andi Harun Fokus Amanah, Isran Noor Beri Simbol 2 Jari

Oleh sebab itu, pihaknya tidak ada jalan lain untuk membantu menurunkan kemiskinan tersebut dengan peran perusahaan yang beroperasi di Kaltim.

Dimana, perusahaan melalui dana corporate social responsibilitynya (CSR) dengan sesuai aturannya 1 sampai 5 persen untuk pembangunan rumah layak huni.

"Kalau pendidikan sudah ditangani negara, pendidikan ditangani negara, sosial ditangani negara, tapi masalah rumah tidak ada program pemerintah kecuali rehab rumah layak huni, atap lantai dinding, tapi terbatas," tuturnya. (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved