IKN Nusantara

Petani Pohon Hias di Kediri Panen Order dari IKN Nusantara, 1 Batang Rp 35 Juta

Petani tanaman hias di Kediri panen order dari IKN Nusantara, 1 pohon Rp 35 juta

Penulis: Rafan Arif Dwinanto | Editor: Robin Ono Saputra

Selain itu, daunnya rindang dan cenderung mudah perawatannya.

Pemuda yang sudah berkeluarga dan dikaruniai dua anak itu mengatakan, tidak ada syarat khusus pada masing-masing pohon yang dikirimkan ke proyek IKN itu.

Syarat umumnya hanyalah memastikan pohon-pohon itu dalam kondisi sehat dan siap tanam kembali di tempat yang baru.

Namun, untuk memenuhi syarat umum tersebut bukan perkara mudah.

Sebab itu membutuhkan proses yang panjang dan memakan waktu maupun biaya.

Munib menjelaskan, tahapannya dimulai dari pemilihan pohon.

Pohon yang terpilih akan dikepras pada bagian daun maupun rantingnya.

Lalu, digali untuk bisa dicabut dari tempat tumbuhnya.

"Setelah itu dilakukan karantina," ujar pemuda yang telah menjalani profesinya sejak tahun 2017 ini.

Istilah karantina itu merujuk pada serangkaian perawatan yang bertujuan untuk penumbuhan akar baru maupun tunas.

Yaitu, pohon yang baru dicabut itu kemudian dikumpulkan di sebuah lahan untuk beberapa waktu, lalu ditanam lagi di lahan karantina itu hingga mulai banyak daunnya.

Proses tersebut membutuhkan waktu setidaknya empat sampai lima bulan lamanya.

Semakin lama waktunya maka bagus untuk pertumbuhannya.

Banyaknya permintaan itu membuat Munib sempat kelabakan. Apalagi saat stok pohon yang dimilikinya tidak mencukupi permintaan.

Sehingga, ia kerap kali harus berburu pohon hingga ke luar kota maupun menggunakan koneksinya sesama petani tanaman hias untuk mencukupinya.

Sumber: Kompas.com
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved