Berita Nasional Terkini

Dua Panglima Dayak Sempat Berseteru Soal IKN dan Rocky Gerung, Ini Profil Panglima Jilah dan Pajaji

Dua panglima Dayak sempat berseteru soal IKN dan Rocky Gerung, ini profil Panglima Jilah dan Panglima Pajaji.

ISTIMEWA
Panglima Jilah dan Panglima Pajaji - Dua panglima Dayak sempat berseteru soal IKN dan Rocky Gerung, ini profil Panglima Jilah dan Panglima Pajaji. 

Panglima Jilah adalah cucu dari seorang panglima yang sangat terpandang pada jaman kerajaan.

Maka tidak heran Panglima Jilah sangat disegani sekaligus dikagumi khususnya di Pulau Kalimantan.

Panglima Jilah pimpinan Pasukan Merah bernama Tariu Borneo Bangkule Rajakng (TBBR). Pasukan Merah adalah para pejuang adat budaya suku Dayak yang pancasilais dan pengawal keutuhan NKRI.
Panglima Jilah pimpinan Pasukan Merah bernama Tariu Borneo Bangkule Rajakng (TBBR). Pasukan Merah adalah para pejuang adat budaya suku Dayak yang pancasilais dan pengawal keutuhan NKRI. (Tribun Pontianak)

Ia berdiri di barisan terdepan untuk memperjuangkan hak masyarakat yang terancam dirampas pihak lain.

Hingga Panglima Jilah pun dijadikan simbol perjuangan masyarakat dalam mencari keadilan di tanah leluhurnya.

Ia menguasai seni beladiri tradisional Dayak dan memiliki kesaktian ilmu kebal.

Tubuhnya dibalut dengan tato khas Dayak hingga penampilan Panglima Jilah selalu menarik perhatian.

Namun dibalik itu semua, Panglima Jilah melalui masa lalu yang penuh liku dan bisa dikatakan sangat miris.

Pada masa kecilnya, Panglima Jilah memiliki kelainan dari teman-temannya kala itu.

Konon katanya lidahnya sering keluar, perut buncit dan keterbatasan dalam bicara alias gagap.

Namun dengan kegigihan yang dimiliki seperti halnya spirit para leluhur, perlahan Panglima Jilah mampu mengatasi semuanya hingga normal.

Kini Ia pun sangat dikagumi khususnya suku Dayak.

Ia tampak sangat tangguh dan menjadi orator ulung untuk membakar semangat Pasukan Merah.

Bersama sekitar 44 ribuan Pasukan Merah, Panglima Jilah menjadi orang terdepan untuk memperjuangkan keadilan dan bertanggung jawab penuh atas adat budaya Dayak.

Sejumlah persoalan yang merugikan masyarakat telah dituntaskan hanya bermodal keberanian dan kemampuannya beradu pendapat.

Walau demikian, Panglima Jilah sangat menyadari semua itu adalah titipan. Ia tidak sombong, tidak pula semena-mena.

Halaman
1234
Sumber: Bangka Pos
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved