Ketahanan Pangan

Edi Damansyah Jadikan Desa Bhuana Jaya Agrowisata, PT Indotruck Utama Dukung Ketahanan Pangan

Pada kesempatan ini, selain kami memberikan pelatihan kepada operator, kami juga meneyerahkan bibit jagung, jeruk dan alpukat untuk dapat ditanam

|
Penulis: Dwi Ardianto | Editor: Martinus Wikan
HO
BANTUAN - PT Indotruck Utama berikan bantuan pada kelompok tani Bhinnika Jaya, Desa Buana Jaya, Tenggarong Seberang, Kamis (24/8) 

TRIBUNKALTIM.CO, TENGGARONG - PT Indotruck Utama bersilaturahmi dengan kelompok tani Bhinnika Jaya, Desa Buana Jaya, Tenggarong Seberang, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kamis (24/8).

Acara ini dihadiri Bupati Kutai Kartanegara Drs. Edi Darmansyah M.Si., Dandim Kutai Kartanegara Letkol Jeffry Satria, Kepala Dinas Perkebunan Kutai Kartanegara Ir. H. Muhammad Taufik, beserta dengan seluruh jajaran dan perangkat desa Bhuana Jaya.

Dalam kesempatan yang sama, PT Indotruck memberikan pelatihan kepada petani dalam mengoperasikan alat berat sebagai alat bantu dalam menyiapkan lahan pertanian.

Arreza Akbar selaku perwakilan kepala cabang PT Indotruck Utama menyampaikan bahwa PT Indotruck Utama menyerahkan bantuan berupa bibit jagung, jeruk dan alpukat serta pupuk, dan peminjaman alat berat untuk pembukaan lahan perkebunan.

“Pada kesempatan ini, selain kami memberikan pelatihan kepada operator, kami juga meneyerahkan bibit jagung, jeruk dan alpukat untuk dapat ditanam oleh kelompok petani Bhinnika Jaya”, ucap Areza Akbar.

PT Indotruck menyerahkan bibit tanaman kepada kelompok tani Bhineka Jaya
PT Indotruck menyerahkan bibit tanaman kepada kelompok tani Bhineka Jaya (HO)

Priyonggo Setyoadi selaku Head MAG PT Indotruck Utama mengungkapkan bahwa agenda ini merupakan bagian dari kegiatan tanggung jawab sosial kepada masyarakat, khususnya untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui ketahanan pangan dan peningkatan produksi perkebunan di Desa Bhuana Jaya.

“Kami berharap, program CSR ini dapat meningkatkan program ketahanan pangan dan kesejahteraan masyarakat, sehingga masyarakat Desa Bhuana Jaya semakin sejahtera”, pungkas Priyonggo Setyoadi.

Sementara itu, Bupati Kutai Kartanegara, Drs. Edi Darmansyah M.Si menyambut baik upaya yang dilakukan oleh PT Indotruck Utama dan kelompok tani, dalam memajukan pertanian dan perkebunan di Desa Bhuana Jaya.

“Kami sangat apresiasi atas dipilihnya Desa Bhuana Jaya sebagai lokasi kegiatan sosial manajemen PT Indotruck Utama”, kata Edi.

Bupati Kutai Kartanegara juga meminta kepada kelompok tani untuk dapat menjalin hubungan dengan perusahaan dan menjaga serta merawat tanaman dan lahan yang akan dilakukan penanaman, sehingga berpotensi untuk mengembangkan sektor agrowisata di Desa Bhuana Jaya.

“Saya yakin petani memiliki keinginan sehingga perlu dijaga hubungan baik dengan PT Indotruck Utama, dan kami ingin jadikan kawasan Bhuana Jaya menjadi wilayah agrowisata, jadi wisata buah jeruk yang memiliki nama khusus nantinya” lanjut Edi.

bupati tanam bibit
Bupati Kutai Kertanegara Edi Damansyah menanam bibit di Desa Bhuana Jaya

Bupati juga meminta kepada kelompok tani penerima manfaat untuk menjalin hubungan dengan baik dengan perusahaan.”saya yakin petani memiliki keingingan sehingga perlu dijaga hubungan dengan perusahaan. Sehingga cita-cita petani dapat terwujud,” katanya

Desa Bhuana Jaya, masih sering disebut sebagai Separi III hingga kini, merupakan desa eks-transmigrasi. Desa Bhuana Jaya awalnya, merupakan lokasi transmigrasi yang dibuka tahun 1981 dan pada saat itu masih berupa hutan.

Transmigrasi merupakan gagasan atau program pemerintah untuk melakukan pemerataan penduduk pada masa orde baru dibawah kepemimpinan Presiden Soeharto.

Program transmigrasi yang dicanangkan pemerintah untuk pemerataan dan penyebaran penduduk dari wilayah yang padat ke wilayah yang masih kurang penduduk dan Tenggarong Seberang menjadi salah satu daerah transmigrasi untuk membuka lahan baru karena masih minimnya penduduk.

Karena itu, mayoritas penduduk yang menempati Desa Bhuana Jaya berlatar belakang sosial budaya dari beragam etnis atau suku seperti etnis Jawa (70 persen); Sunda (20 persen); warga lokal seperti Dayak, Kutai dan Banjar(9 persen); dan lain-lain seperti etnis Bugis (1 persen ). 

 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved