Berita Balikpapan Terkini
Nasib Pekerja Proyek Sekolah Terpadu di Balikpapan, Kehidupan di Antara Debu dan Upah yang Standar
Di tengah riuhnya komplek perumahan Regency, Kelurahan Sepinggan, Balikpapan Selatan, sebuah kisah hidup pekerja proyek senilai Rp 33 miliar.
Penulis: Mohammad Zein Rahmatullah | Editor: Aris
TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Di tengah riuhnya komplek perumahan Regency, Kelurahan Sepinggan, Balikpapan Selatan, Balikpapan, sebuah kisah hidup pekerja proyek senilai Rp 33 miliar terhampar.
Lebih dari dua bulan dan dua minggu telah dilalui dalam membangun tiga bangunan kunci: SD, SMP, dan gedung administrasi. Mereka tiba di Balikpapan pada 9 Juni, diundang oleh kontraktor PT Sarjis Agung Indrajaya dari Garut, Jawa Barat.
Namun, pekerjaan mereka tersembunyi tantangan. Tentang upah, Yusuf (39), salah satu pekerja yang kami temui, menyatakan standar saja.
Dia enggan merinci jumlahnya. Di sini, upah dibayarkan setiap dua minggu, bervariasi dengan lemburan. Kadang cukup menggembirakan, kadang hanya sebatas lumrah.
Baca juga: Proyek Pembangunan Sekolah Terpadu Balikpapan Regency Diharapkan Rampung Sesuai Target
"Nominal gaji berbeda-beda. Itu tergantung dari lemburan juga," ujar Yusuf.
Namun, satu hal yang pasti, upah mereka selalu cair selama dua bulan. Meskipun sempat terlambat sebulan, Yusuf memastikan keterlambatan itu tertutupi.
Jam kerja, dari 08.00 Wita hingga 16.00 Wita, adalah rutinitas bagi para pekerja ini. Lemburan adalah kebiasaan, terkadang hingga pukul 22.00 Wita.
Namun, dalam beberapa pekan terakhir, lemburan menjadi jarang. Cuaca adalah penentu utamanya.
"Ini tergantung cuaca. Kalau cuaca baik, kami bekerja," kata Yusuf, sambil melihat langit Balikpapan yang tidak selalu bersahabat.
Kehidupan mereka tidak hanya terbatas pada proyek ini. Mereka tidur di mes pekerja, menciptakan semacam solidaritas di antara mereka. Semua datang dari pinggir Kota Bandung.
Baca juga: Sempat Terkendala Cuaca, Target 60 Persen Progres Sekolah Terpadu di Balikpapan Tercapai Bulan Depan
Ada total 19 orang, tiba secara bertahap. Sepuluh orang pertama datang pada bulan pertama, diikuti sembilan orang sebulan berikutnya.
Dari 21 pekerja yang seharusnya ada, hanya 19 yang turun ke lapangan. "Tapi sebelumnya juga ada, dari Banjarmasin. Lalu ada dua orang lokal," tambah Yusuf.
Sebagian besar wajah mereka tertutupi oleh debu dari pekerjaan keras mereka di lapangan dan tampak kelelahan.
Pakaian mereka, serba coklat, hampir tak bisa dibedakan dari warna asli mereka yang tertutup debu dan keringat.
"Tapi proyek akan selesai pada Desember, InsyaAllah, tepat waktu, dan kami bisa pulang," tutup Yusuf. (*)
Jadwal 3 Rute Baru AirAsia dari Balikpapan, Tujuan Berau, Surabaya dan Tarakan |
![]() |
---|
Polresta Balikpapan Tangkap Penjual Pertalite Ilegal, Modifikasi Mobil untuk Angkut BBM |
![]() |
---|
Disdukcapil Balikpapan Genjot Aktivasi IKD, Target 165 Ribu Warga dan Rencana Gandeng Kelurahan |
![]() |
---|
Proyek Penataan Jalan Ahmad Yani Telan Anggaran Rp10 Miliar, Ditargetkan Rampung Desember 2025 |
![]() |
---|
Supriyadi Bersyukur Usai Motornya yang Hilang Ditemukan Satreskrim Polresta Balikpapan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.