Berita Nasional Terkini
Bayi Tertukar di Bogor Tak Langsung Dikembalikan ke Orang Tua Biologis, Polisi: Butuh Waktu 1 Bulan
Berikut update terbaru bayi tertukar di Bogor yang tak langsung dikembalikan ke orang tua masing-masing, polisi sebut butuh waktu satu bulan
TRIBUNKALTIM.CO - Berikut update terbaru bayi tertukar di Bogor yang tak langsung dikembalikan ke orang tua masing-masing, polisi sebut butuh waktu satu bulan
Dua bayi yang tertukar di Bogor, Jawa Barat, GL (1) dan GB (1), masih belum bisa dikembalikan langsung kepada orang tua biologis atau ibu kandungnya masing-masing.
Proses pengembalian bayi kepada kedua ibu kandung, yakni Siti Maulia (37) dan DP (33), masih harus melalui beberapa proses tahapan yang akan berlangsung selama satu bulan.
Deputi Perlindungan Khusus Anak dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Nahar menjelaskan terdapat langkah-langkah tertentu yang harus diikuti untuk mengembalikan bayi dari Ibu D kepada Ibu Siti Maulia dan sebaliknya.
"Melalui tahapan-tahapan yang telah disepakati di antaranya adalah, pada minggu pertama akan dilakukan asesmen kepada masing-masing anak dan keluarga," kata Nahar dalam konferensi pers di Mapolres Bogor, Cibinong, Jumat (25/8/2023) malam, dikutip dari Kompas.com.
Baca juga: Hasil Tes DNA Bayi yang Tertukar Diumumkan, Polres Bogor segera Siapkan Rumah Bersama, Pesan Dua Ibu
Tahap kedua melibatkan proses penyesuaian dan perkenalan kedua bayi atau anak dengan lingkungan baru mereka.
Penyesuaian ini akan terjadi dalam konteks tumbuh kembang dalam keluarga masing-masing orang tua kandungnya.
Tahap selanjutnya adalah melakukan asesmen ulang. Setelah semua tahapan diselesaikan, pada pekan keempat ditambah dua hari, kedua anak akan diserahkan kepada orang tua biologisnya masing-masing.
Setelah proses tersebut, Nahar berharap semua tahapan dapat berhasil, sehingga hak anak-anak untuk mengetahui orang tua kandung mereka dan hak untuk diasuh oleh kedua orang tua dapat terpenuhi dengan sebaik-baiknya.
Nahar mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang terlibat dalam penyelesaian kasus bayi tertukar ini. Ia berharap kasus ini menjadi pelajaran penting bahwa kepentingan dan hak anak harus menjadi prioritas utama.
"Mudah-mudahan ini jadi pembelajaran buat kita semua untuk memastikan kepentingan anak harus diupayakan dan upaya malam ini sudah berhasil dan kita akan melakukan tahapan-tahapan penyerahan anak ke orang tua biologisnya masing-masing," ucap Nahar.
Baca juga: Diwarnai Isak Tangis, Hasil Tes DNA Puslabfor Bareskrim Polri Nyatakan 2 Bayi di Bogor Tertukar
Hal senada juga diungkapkan oleh Kapolres Bogor AKBP Rio Wahyu Anggoro. Ia mengatakan proses pengembalian dua bayi tertukar itu kepada ibu kandung masing-masing dilakukan secara bertahap dalam satu bulan ke depan.
"Proses satu bulan lebih ini, nanti kita akan membuat rumah bersama. Sudah diputuskan di rapat tadi, rumah bersama ini ada di Polres Bogor," tutur AKBP Rio.
"Sudah dibuat kesepakatan tentang jadwal per jadwal, tanggal per tanggal seperti timeline agar proses bonding antara orang tua dengan si anak terjalin satu sama lain," imbuhnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Polres Bogor telah mengumumkan hasil tes DNA bayi yang tertukar di Kabupaten Bogor, Jawa Barat, pada Jumat (25/8/2023).
Hasil tes DNA tersebut menegaskan kedua bayi tersebut memang tertukar.
"Berdasarkan hasil dari Puslabfor Bareskrim Mabes Polri yang di mana ditemukan memang fix 99,99 persen berdasarkan data yang diberikan bahwa anak tersebut memang tertukar," kata AKBP Rio.
Kedua orang tua bayi tersebut juga diundang untuk hadir dalam acara pengumuman hasil tes DNA.
Tes DNA dilakukan di Puslabfor Polri pada Senin (21/8).
Baca juga: Tangis dan Teriakan Menggema di Pengumuman Hasil Tes DNA Bayi Tertukar di Bogor, Siti: Harus Terima
Setelah mendengar hasil tes DNA yang diumumkan oleh Polres Bogor, Siti Maulia dan Ibu D, kedua ibu dari bayi-bayi tersebut pun tampak tersentuh dan saling berpelukan.
Sementara terkait permasalahan kedua orang tua, bakal diselesaikan dengan keadilan restoratif atau restorative justice.
Kronologi bayi tertukar di Bogor

Diketahui kasus bayi tertukar bermula dari kecurigaan pasangan Siti Maulia ketika membawa pulang bayi laki-laki yang dilahirkannya di RS Sentosa pada 18 Juli 2022.
Saat itu, Siti mengaku merasakan kejanggalan ketika menggendong bayinya untuk kedua kali.
Dia juga memperhatikan detail perbedaan pada bayi yang dibawanya pulang dan bayi yang sempat digendong beberapa saat setelah persalinan.
"Sesar hari Senin, Selasa gendong bayi yang asli, terus Rabu pagi jam 06.00 itu saya merasa bayi berbeda pas digendong. Dari bajunya yang awalnya kuning kok jadi pink. Dari fisik, muka, rambut, dan kulit berbeda. Kalau yang bayi saya rambutnya tipis, enggak tebal," kata dia, dikutip dari Kompas.com, Sabtu (12/8/2023).
Siti sempat mencurigai nama gelang yang ada di kaki bayinya berbeda alias bukan tertulis atas namanya.
Kecurigaannya semakin kuat setelah Siti melakukan tes DNA.
Baca juga: Update Kasus Bayi Tertukar di Bogor: Hasil Tes DNA Diumumkan, Akankah Bakal Ada Pertukaran?
Sementara itu, pihak rumah sakit mengakui adanya kasus bayi tertukar yang menimpa pasiennya.
Juru bicara RS Sentosa, Gregg Djako mengatakan bahwa bayi itu tertukar karena gelang dobel atas nama yang sama.
"Iya, memang ada dua gelang yang namanya sama, dobel. Jadi atas nama salah satu dari Ibu B ada di Ibu Siti," ungkapnya.
Bukti itu memperkuat dugaan bahwa penyebab bayi tertukar karena kelalaian. Adapun suster yang menangani bayi tertukar itu telah diberi sanksi.
(*)
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.