Kesehatan

Mengenal Infeksi Saluran Kemih, Penyakit Arist Merdeka Sirait, Perempuan Berisiko 30 Kali Lipat

Mengenal lebih dekat infeksi saluran kemih, penyakit yang diderita Arist Merdeka Sirait, perempuan berisiko hingga 30 kali lipat.

|
Editor: Diah Anggraeni
jcomp/ Freepik
Infeksi saluran kemih bisa muncul akibat menahan buang air kecil. Kenali lebih dekat tentang infeksi saluran kemih, penyakit yang diderita Arist Merdeka Sirait. 

TRIBUNKALTIM.CO - Mengenal lebih dekat infeksi saluran kemih, penyakit yang diderita Arist Merdeka Sirait, perempuan berisiko hingga 30 kali lipat.

Ketua Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA) Arist Merdeka Sirait meninggal dunia pada Sabtu (26/8/2023) kemarin.

Arist Merdeka Sirait meninggal dunia karena infeksi saluran kemih yang dideritanya.

Disampaikan adik Arist Merdeka Sirait, Agustinus Sirait, sang kakak telah bolak-balik ke rumah sakit untuk berobat.

Infeksi saluran kemih telah memengaruhi fungsi organ tubuh lainnya termasuk hati, paru-paru, dan jantung.

Hal itu membuat kondisi Arist Merdeka Sirait memburuk, selain juga dipengaruhi faktor lainnya.

Infeksi saluran kemih (ISK) adalah kondisi ketika organ yang termasuk ke dalam sistem kemih mengalami infeksi.

Organ tersebut bisa ginjal, ureter, uretra atau kandung kemih.

Perlu diketahui, penyakit infeksi saluran kemih ini tidak hanya diderita oleh laki-laki, loh!

Dikutip dari Healthline, risikonya lebih tinggi pada perempuan hingga 30 kali lipat akibat anatomi tubuhnya.

Pasalnya, kaum hawa memiliki uretra yang lebih pendek sehingga bakteri lebih mudah mencapai kandung kemih.

Baca juga: Ini Profil dan Biodata Arist Merdeka Sirait, Ketua Komnas Perlindungan Anak Meninggal Dunia Hari Ini

Penyakit Infeksi Saluran Kemih pada Laki-laki

Infeksi saluran kemih adalah penyakit akibat infeksi bakteri pada sistem saluran kemih.

Kebanyakan memengaruhi kandung kemih dan uretra, yaitu saluran yang mengalirkan urine dari kandung kemih ke luar tubuh.

Namun, penyakit ini dapat memengaruhi bagian mana pun dari sistem saluran kemih, termasuk ginjal dan ureter.

Laki-laki jarang mengalami ISK tapi jika terjadi biasanya dianggap rumit dan berisiko menyebar ke ginjal serta saluran kemih bagian atas.

Tak jarang para pasien membutuhkan penanganan yang serius termasuk pembedahan.

Infeksi saluran kemih biasanya terjadi pada laki-laki yang berusia lebih tua, khususnya di atas 50 tahun.

Kebanyakan kasus disebabkan oleh bakteri yang dikenal sebagai Escherichia coli, yang secara alami ada di dalam tubuh.

Penyebabnya, laki-laki berumur cenderung mengalami pembesaran kelenjar prostat non-kanker, yang disebut hiperplasia prostat jinak.

Prostat membungkus leher kandung kemih, tempat uretra terhubung ke kandung kemih sehingga urin lebih sulit mengalir bebas.

Jika kandung kemih tidak dikosongkan sepenuhnya, bakteri yang biasanya keluar bersama urin dapat berkembang biak.

Baca juga: Kabar Duka! Ketua Komnas PA Arist Merdeka Sirait Meninggal Dunia, Ini Profil/Biodata dan Karirnya

Penyebab Infeksi Saluran Kemih

Mikroorganisme yang menyebabkan infeksi saluran kemih adalah E. Coli atau Escherichia coli di saluran kemih.

Bakteri tersebut sebenarnya hidup di saluran pencernaan, tetapi bisa menginfeksi saluran kemih dan menyebabkan sistitis / infeksi kandung kemih hingga infeksi ginjal.

Ketua Komnas PA Arist Merdeka Sirait meninggal dunia karena infeksi saluran kemih yang dideritanya.
Ketua Komnas PA Arist Merdeka Sirait meninggal dunia karena infeksi saluran kemih yang dideritanya. (KOMPAS.com/SRI LESTARI)

Faktor Risiko

Infeksi saluran kemih terjadi karena bakteri masuk ke saluran kemih melalui uretra dan mulai berkembang biak.

Pada laki-laki berumur, risiko ISK menjadi lebih tinggi akibat sejumlah faktor berikut ini:

1. Diabetes

2. Batu ginjal

3. Prostat yang membesar

4. Penyempitan uretra yang tidak normal

5. Ketidakmampuan untuk mengontrol buang air kecil

6. Ketidakmampuan untuk mengosongkan kandung kemih sepenuhnya

7. Tidak cukup minum cairan

8. Belum disunat

9. Diagnosis ISK di masa lalu

10. Kelainan saluran kemih yang mencegah urine keluar dari tubuh secara normal atau menyebabkan urine menumpuk di uretra

11. Melakukan hubungan seks anal, yang dapat membuat uretra terkena bakteri

12. Kondisi kesehatan atau minum obat yang menekan sistem kekebalan tubuh

13. Menjalani prosedur yang melibatkan instrumentasi pada saluran kemih

Baca juga: Pisang Bakal Jadi Ikon Tetap Produk Lokal Desa Loa Kumbar, Dinas UMKM Samarinda Siap Pandu

Gejala yang Wajib Dikenali

Laki-laki yang mengalami infeksi saluran kemih kadang kala tidak mengalami gejala atau keluhan apa pun.

Jika gejalanya muncul, tanda-tandanya dapat mencakup:

1. Nyeri saat buang air kecil

2. Sering ingin buang air kecil

3. Ketidakmampuan untuk mulai buang air kecil

4. Aliran urine yang lambat atau kebocoran urine

5. Tiba-tiba ingin buang air kecil

6. Pelepasan urine hanya dalam jumlah kecil pada suatu waktu

7. Darah dalam urine

8. Nyeri di bagian tengah bawah perut

9. Urine keruh dengan bau yang menyengat

Sementara itu, keluhan ISK yang lebih serius biasanya dibarengi dengan:

1. Demam

2. Panas dingin

3. Mual muntah

4. Sakit punggung

Berbagai masalah ini menandakan infeksi telah menyebar ke ginjal atau saluran kemih bagian atas sehingga butuh penanganan segera.

Baca juga: Waspadai Batu Ginjal, Kenali Penyebab dan Gejalanya, Inilah Waktu yang Tepat untuk Pergi ke Dokter

Pencegahan Infeksi Saluran Kemih

ISK dapat dicegah dengan melakukan hal-hal berikut :

1. Selalu membersihkan area kemaluan setelah buang air besar atau berkemih.

2. Menghindari menahan buang air kecil.

3. Memperbanyak minum air putih agar buang air kecil bisa teratur.

4. Menghindari memakai produk pembersih kewanitaan yang berpotensi menyebabkan iritasi misalnya yang mengandung parfum.

Jika gejala nyeri pada ISK sangat mengganggu sebaiknya segera memeriksakan diri ke dokter.

Dengan memeriksakan diri, dokter dapat mengetahui penyebab keluhan yang dialami dan memberikan pengobatan yang tepat.

(Kompas.com/Kemenkes)

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS 

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved