Pilpres 2024
PDIP Tak Segan Pecat Kader Tak Sejalan, Djarot Ingatkan Pesan Megawati atas Kasus Budiman Sudjatmiko
PDIP tak segan pecat kader tak sejalan, Djarot ingatkan pesan Megawati atas kasus Budiman Sudjatmiko.
1. Bahwa dalam rangka menjaga kehormatan, kewibawaan , dan menegakkan citra partai, setiap anggota partai dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya wajib berpedoman pada kode etik dan disiplin anggota partai yang telah ditetapkan oleh partai;
2. Bahwa sesungguhnya organisasi partai akan efektif apabila di dalamnya terdapat kader-kader partai yang militan dan patuh terhadap peraturan organisasi partai;
3. Bahwa setiap kader partai wajib menjaga arah perjuangan partai agar sejalan dengan ideologi partai, sikap politik, AD/ART, serta Program partai demi terjaminnya pencapaian tujuan, fungsi dan tugas partai;
4. Bahwa apabila ternyata anggota atau kader partai terbukti melanggar kode etik dan disiplin partai, maka DPP partai dapat memberikan sanksi organisasi berupa pemecatan atau pemberhentian dari keanggotaan partai;
5. Bahwa sesungguhnya sikap, tindakan, dan perbuatan Sdr. Budiman Sujatmiko, M.A. M.Phill. selaku kader PDI Perjuangan yang tidak mengindahkan instruksi ketua umum PDI Perjuangan untuk mendukung dan memenangkan Ganjar Pranowo sebagai Presiden Republik Indonesia pada Pemilu 2024 dengan mendukung calon Presiden dari partai politik lain meruupakan pelanggaran kode etik dan disiplik partai dikategorikan sebagai pelanggaran berat;
6. Bahwa Komite Etik dan Disiplin partai Demokrasi Indonesia Perjuangan merekomendasikan kepada DPP PDI Perjuangan untuk menjatuhkan sanksi pemecatan atau pemberhentian dari keanggotaan partai terhadap Sdr. Budiman Sujatmiko.
7. Bahwa oleh karenanya, DPP partai memandang perlu untuk menerbitkan Surat Keputusan Pemecatan terhadap Sdr. Budiman Sujatmiko M.A. M.Phill dari Keanggotaan PDI Perjuangan.
Baca juga: Bukan Ajak Gabung Partai Gelora, Wejangan Fahri Hamzah untuk Budiman Sudjatmiko yang Dipecat PDIP
Imbas Dukung Pencalonan Prabowo

Sebagai catatan, Budiman secara resmi telah mendukung pencalonan Prabowo.
Tak hanya dukungan secara lisan, Budiman bahkan mendeklarasikan relawan Prabowo Budiman Bersatu (Prabu) di Semarang, Jawa Tengah pada 18 Agustus lalu.
Budiman mengaku, perubahan jalan politiknya tidak bisa dipisahkan dari buku “Paradoks Indonesia” yang ditulis Prabowo.
Ia mengklaim, Prabowo memiliki semangat yang sama seperti aktivis di dalam buku yang ditulisnya.
Budiman mengaku mengambil risiko untuk mendukung Prabowo sebagai presiden.
Ia yakin mantan Pangkostrad itu bisa meneruskan kepemimpinan Indonesia.
"Tolong Pak Prabowo majukan kesejahteraan umum dengan mengembangkan koperasi, desa dan jaminan sosial untuk rakyat Indonesia," kata Budiman, seperti dilansir Kompas.com di artikel berjudul "7 Pertimbangan PDI-P Pecat Budiman Sudjatmiko Usai Dukung Prabowo Capres".
Baca juga: Bukan Cuma karena Dukung Prabowo Subianto? Ini Sederet Alasan PDIP Pecat Budiman Sudjatmiko
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.