IKN Nusantara

Singgung Udara Jakarta Kian Sesak, Zulhas Dukung Ibu Kota Pindah ke IKN Nusantara

Singgung udara Jakarta kian sesak, Zulhas dukung Ibu Kota pindah ke IKN Nusantara

Penulis: Rafan Arif Dwinanto | Editor: Faizal Amir

TRIBUNKALTIM.CO - Ketua Umum Partai Amanat Nasional, Zulkifli Hasan mendukung Presiden Jokowi memindahkan ibu kota negara dari Jakarta ke Ibu Kota Nusantara atau IKN Nusantara di Kalimantan Timur.

Salah satu alasannya, DKI Jakarta sudah memiliki tingkat polusi yang tinggi.

Dilansir dari Tribunnews.com, awalnya, Zulhas sedang berbicara mengenai soal pagelaran Hari Ulang Tahun PAN ke-25 tahun.

Dia pun berbicara PAN harus bisa mengikuti perubahan yang cepat terjadi.

"Tanah air misalnya, PAN ini kan lahir karena ada pembaharu, selalu taglinenya itu selalu ingin membuat Indonesia berkemajuan, makanya kita cocok sama Pak Jokowi," kata Zulhas di Uncle Z Kopitiam, Senopati, Jakarta, Sabtu (26/8/2023).

Zulhas menjelaskan Presiden Jokowi juga dinilai sebagai sosok pembaharuan.

Buktinya, Eks Wali Kota Solo itu telah memikirkan pemindahan ibu kota baru.

"Pak Jokowi kan selalu ingin pembaharuan, mikirnya itu maju.

Misalnya jauh hari sudah mikirin ibu kota baru, sekarang kita baru tau, ini area sesak ngga?

Udaranya kan? Kenapa? karena terlalu padat, kendaraan banyak, Pak Presiden sudah jauh hari terpikir ini harus kita pindah ibu kota.

Sesak, polusinya tinggi itu," jelasnya.

Ia pun menilai prinsip Presiden Jokowi cocok dengan PAN yang suka dengan pembaharuan.

Salah satu contohnya lagi, Ia pun berbicara terkait kebijakan ekspor bahan baku mentah.

"Dulu kita selalu ekspor bahan baku bahan mentah, presiden buat wah ngga bisa.

Semua harus dibikin hilirisasi, nikel barang jadi, kita harus bisa bikin batre, begitu juga nanti CPO, harus dibikin jadi solar, jadi kosmetik, harus dibikin jadi sabun, jadi nilai tambah yang tinggi.

Jadi selalu ada perubahan dan membawa untuk kemajuan. Ada velue, ada nilai tambah, itu PAN," tandasnya.

Sebelumnya, Ketua Umum PDIP sekaligus Presiden kelima RI Megawati Soekarnoputri turut menyoroti polusi udara yang tengah terjadi di Ibu Kota, Jakarta.

Megawati pun mengaku kerap batuk-batuk karena polusi udara.

Awalnya, Megawati bercerita soal dedaunan yang bisa menghasilkan oksigen terlihat ada di daerah Sleman.

Hal itu disampaikan ketika memberikan sambutan di acara peresmian patung Bung Karno di Omah Petroek, Dusun Wonorejo, Pakem, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Rabu (23/8/2023).

"Makanya segar ya ini (merujuk daerah Wonorejo).

Lho, ya lho, coba di Jakarta itu, makanya saya sampai suka batuk-batuk, alergi debu lah, alergi polusi itu kan.

Aduh," kata Megawati dalam pidatonya.

Megawati kemudian mengaku sampai menyampaikan kepada Presiden Jokowi menyikapi polusi di Jakarta.

Ia bahkan bertanya, apakah di Ibu Kota Nusantara yang merupakan ibu kota baru, kondisinya segar seperti di Sleman.

"'Pak Jokowi, IKN itu segar opo ora?' Iya, kan beliau bisa bahasa Jawa," kata Megawati menceritakan percakapannya dengan Jokowi kala itu.

Namun, Jokowi disebut Megawati malah bertanya kembali.

Padahal, ia serius menanyakan hal itu karena mengetahui sebagian besar tanah di IKN adalah tanah gambut.

Tanah gambut, menurut Megawati, justru sulit ditanami pohon.

Ia pun khawatir IKN akan terasa panas seperti di Jakarta.

"Ibu bilang, 'Panas lho, jadi musti ditanami pohon yang banyak lho'," pesan Megawati ke Jokowi soal IKN.

Megawati mengatakan, Jokowi memastikan sudah melaksanakan penanaman pohon di IKN.

Ia pun meminta Jokowi serius akan hal tersebut mengingat tanah di IKN adalah tanah gambut. (*)

 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved