Imam dan Guru di Balikpapan Dibekali Pemahaman Pasar Modal Syariah

TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Bursa Efek Indonesia (BEI) menyelenggarakan kegiatan pencanangan literasi dan inklusi pasar modal syariah kepada 1.000 imam dan guru se-Balikpapan.

Kegiatan ini berlangsung di Hotel Pacific Balikpapan, Provinsi Kalimantan Timur pada Selasa (29/8/2023).

Acara ini bertujuan untuk memberikan pemahaman tentang pasar modal syariah kepada 1.000 imam dan guru di Balikpapan.

Kepala Kemenag Balikpapan, Johan Marpaung, mengungkapkan pentingnya kolaborasi antara dunia pasar modal dan agama.

Baca juga: Awali Maret, BEI Tunjukkan Pergerakan Positif, Pencatatan Empat Obligasi dan Satu Sukuk

Saham, pada hakikatnya, adalah bahasa Arab yang memberikan kontribusi modal.

"Kolaborasi ini membuka pintu untuk kontribusi besar dalam pembangunan dan kerohanian Kota Balikpapan," ujarnya.

Acara ini juga melibatkan 100 ustadz yang akan mendapatkan pemahaman mendalam tentang pasar modal syariah.

Menurut Johan, penggunaan syariah dalam investasi saat ini menjadi tren, dan kehadiran para ulama bertujuan untuk mengawal agar prinsip syariah tetap terjaga.

Sementara itu, Asisten I Setdakot Balikpapan, Zulkipli, mengungkapkan apresiasi terhadap inisiatif ini.

Investasi yang Lebih Baik

Agenda literasi dan inklusi bagi 1.000 imam dan guru ini diharapkan dapat meningkatkan pemahaman mereka mengenai investasi masa depan yang lebih baik.

"Melindungi mereka dari investasi ilegal yang merugikan," jelasnya.

Data dari Kantor OJK Kaltim menunjukkan peningkatan minat masyarakat terhadap pasar modal, khususnya di Balikpapan.

Baca juga: Pegadaian Luncurkan Obligasi dan Sukuk, Targetkan Dana Rp 2 Triliun

Namun, pentingnya pemahaman yang baik tentang bursa saham untuk membuat keputusan investasi yang tepat tidak boleh diabaikan.

Acara ini bukan hanya tentang investasi, tetapi juga tentang memberdayakan masyarakat, mencerahkan umat.

"Melindungi mereka dari penipuan investasi ilegal," ujar Zulkipli.

Dengan literasi dan inklusi pasar modal, diharapkan Kota Balikpapan dapat menjadi pusat pertumbuhan ekonomi yang lebih kuat dan berkelanjutan. (*)