Terungkap Isi Percakapan Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto dan Jokowi, Benarkah Banyak Bercandanya?

Belum lama ini Ganjar Pranowo terlibat dalam satu waktu dengan Jokowi dan Prabowo Subianto.

Terungkap isi percakapan Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto dan Jokowi.

Benarkah mereka banyak bercandanya ketimbang ngobrol serius?

Baca juga: Tanpa Broker Politik, Jokowi Lebih Leluasa Bermanuver Sama Prabowo Subianto Ketimbang Ganjar Pranowo

Baca juga: Skema Ganjar Pranowo Sepakat Maju Sama Anies Baswedan Lawan Prabowo, PKS Angkat Bicara di Jawa Timur

Baca juga: Sandiaga Uno Paling Berpeluang Ketimbang Erick Thohir dan Ridwan Kamil Jadi Cawapres Ganjar Pranowo

Ganjar Pranowo Gubernur Jawa Tengah membeberkan isi percakapan dan obrolan ketika makan siang bersama Presiden Jokowi dan Menhan Prabowo Subianto di Pekalongan belum lama ini.

Bakal calon presiden dari PDIP itu mengaku tidak ada obrolan serius saat momen makan bersama, saat itu selain makan bersama obrolan hanya diwarnai dengan berbagai macam guyonan atau candaan saja.

"Enggak, candaan candaan aja," kata Ganjar

Ganjar mengungkapkan hal ini saat berada di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Kamis (31/8/2023).

Dilansir dari Kompas TV, Gubernur Jawa Tengah ini mengatakan saat itu Presiden Jokowi justru lebih banyak bercerita tentang perjalanan dinasnya ke berbagai negara seraya melontarkan candaan

"Presiden mah kalau di situ candaan sambil cerita perjalanannya kemarin, ke Tiongkok, ke India, ke Korea Selatan, cerita soal BRICS. Gitu aja," tutur Ganjar.

Melansir Kompas.com, peneliti LSI Denny JA, Ade Mulyana menilai bahwa Presiden Joko Widodo akan lebih nyaman untuk membuat kesepakatan dengan bakal calon presiden (bacapres) Prabowo Subianto dibandingkan dengan Ganjar Pranowo.

Alasannya, menurut Ade, Jokowi dapat melakukan "deal" dengan Prabowo secara langsung tanpa dipengaruhi pihak lain karena Prabowo punya kewenangan sendiri.

"Karena memang Pak Prabowo punya kewenangan sendiri, jadi mungkin lebih nyaman jika memang ingin melakukan deal dengan Pak Prabowo ketimbang dengan Pak Ganjar," kata Ade di Kantor LSI Denny JA, Jakarta, Rabu (30/8/2023).

Ade mengatakan, hubungan Ganjar dan Jokowi tidak akan semulus Prabowo karena status petugas partai yang disematkan kepada gubernur Jawa Tengah itu saat dideklarasikan sebagai calon presiden PDI Perjuangan.

Ia berpandangan, hal itu akan membuat Jokowi tidak bisa langsung berhubungan dengan Ganjar untuk membuat kesepakatan tertentu.

"Mungkin kalau sama Pak Ganjar ini harus ada step-step yang harus dilalui misalnya melalui PDI-P atau Ibu Mega dan lain sebagainya," ujar Ade.