Berita Nasional Terkini
Balas Permintaan Hotman Paris agar Panglima Temui Keluarga Imam Masykur, Puspen TNI Beri Saran
Balas permintaan Hotman Paris agar Panglima TNI temui keluarga Imam Masykur, Puspen TNI beri saran kepada sang pengacara.
TRIBUNKALTIM.CO – Balas permintaan Hotman Paris agar Panglima TNI temui keluarga Imam Masykur, Puspen TNI beri saran kepada sang pengacara.
Permintaan pengacara kondang, Hotman Paris langsung direspon Pusat Penerangan (Puspen) TNI .
Namun Puspen TNI menyarankan agar Hotman Paris mengirimkan surat resmi.
Selain itu, Puspen TNI juga menjelaskan sepintas tentang fungsi Panglima TNI.
Baca juga: Mantan Danpaspampres Ungkap Kejanggalan Kasus Praka RM yang Menganiaya Imam Masykur hingga Tewas
Baca juga: Diduga Ada Cukong di Balik Praka RM Cs yang Aniaya Imam Masykur hingga Tewas, Jawaban Kadispenad
Baca juga: Rentetan Kejahatan Lain Oknum Paspampres Culik dan Aniaya Imam Masykur hingga Tewas
Puspen TNI menyatakan keberatan memenuhi permintaan pengacara Hotman Paris Hutapea yang meminta Panglima TNI Laksamana Yudo Margono bertatap muka dengan orangtua almarhum Imam Masykur, warga Aceh di Jakarta yang diculik dan dianiaya lalu dibunuh oleh tiga oknum anggota TNI.
Awalnya, pengacara kondang Hotman Paris Hutapea melalui postingannya di Instagram bertanya apakah Panglima TNI Laksamana Yudo Margono berkenan bertemu dengan orangtua Imam Masykur.
Lalu akun Puspen TNI membalas dengan kalimat seolah menyindir permintaan Hotman Paris tersebut salah alamat.
Seharusnya pertanyaan tersebut ditujukan kepada KSAD Jenderal Dudung Abdurachman.
“Halo bapak panglima TNI mohon berkenan kalau orangtua dari almarhum korban penganiaayan oleh oknum TNI didatangkan dari Aceh ke Jakarta untuk bertanya langsung kepada bapak, apa yang terjadi dan bagaimana proses hukumnya, apa tindakan hukum yang telah dilakukan terhadap oknum TNI yang diduga sebagai pelaku tersebut,” sebut Hotman Paris melalui sebuah rekaman video, Senin (28/08/2023).
“Apakah bapak panglima TNI berkenan menerima orangtua almarhum datang ke Jakarta untuk bertemu dengan bapak,” tambahnya.
“Kami sudah diminta sebagai kuasa dari keluarga, tim Hotman 911 akan bekerjasama dengan pengacara yang berdomisili di Aceh, Solidaritas,” tutup Hotman.
Menanggapi hal ini, Puspen TNI seolah menyindir Hotman Paris yang 'salah alamat' seharusnya pengacara kondang tersebut bertanya ke KSAD Jenderal Dudung Abdurachman.
"Terima kasih Bang Hotman, tetapi sebaiknya Mohon utk menyampaikan melalui jalur resmi bersurat ke Panglima TNI," tulis akun Puspen TNI.
"Utk diketahui sesuai fungsinya Panglima adalah pengguna kekuatan, sedangkan pembinaan kekuatan ada di masing2 Matra," sambung tulisan tersebut.

Hal ini lantaran pembinaan prajurit berada di matra masing-masing sementara Panglima TNI sebagai pengguna kekuatan militer.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.