Pilpres 2024
Sikap PKS setelah Kabar Anies Baswedan Gandeng Cak Imin Jadi Cawapres, Nasib Koalisi Perubahan?
Sikap PKS setelah kabar Anies Baswedan gandeng Cak Imin jadi cawapres. Lalu bagaimana nasib Koalisi Perubahan untuk Persatuan yang usung Anies?
TRIBUNKALTIM.CO - Partai Demokrat meradang usai Anies Baswedan disebut setuju gandeng Cak Imin atau Muhaimin Iskandar, Ketua Umum PKB sebagai bakal cawapres, bagaimana dengan PKS?
Diketahui Koalisi Perubahan untuk Persatuan yang terdiri dari tiga partai yakni Nasdem, PKS dan Demokrat mengusung Anies Baswedan sebagai bakal capres, kini beredar kabar Cak Imin bakal jadi cawapres.
Kabar Anies gandeng Cak Imin membuat Demokrat merasa dikhianati, lalu bagaimana nasib Koalisi Perubahan?
Apakah Koalisi Perubahan tetap akan berlayar bersama dengan Nasdem, PKS dan Demokrat plus PKB jika nantinya Cak Imin benar-benar menjadi cawapres Anies Baswedan?
Baca juga: Heboh Cak Imin Jadi Cawapres Anies Baswedan, Reaksi Muhaimin Iskandar, Respon Prabowo dan Airlangga
Baca juga: Cak Imin Disebut Cawapres Anies, Sudirman Said Ungkap Eks Gubernur DKI Ajukan AHY, Respon Koalisi
Baca juga: Dituding Patuh pada Surya Paloh dan Pilih Cak Imin Jadi Cawapres, Anies Khianati Ucapannya soal AHY
Mungkinkah Demokrat angkat kaki dari Koalisi Perubahan yang mengusung Anies Baswedan jika Cak Imin menjadi cawapres?
Sikap PKS
Terkait dengan kabar Anies Baswedan gandeng Cak Imin sebagai cawapres, PKS berbeda sikap dengan Demokrat.
Ketua Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Polhukam) Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Almuzammil Yusuf menyatakan, pihaknya tetap mendukung Anies Baswedan sebagai bakal calon presiden (capres) pada Pemilu 2024.
Pernyataan ini disampaikannya menyusul kabar Partai Nasdem menggandeng Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dalam kerja sama politik dan memilih Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin sebagai bakal calon wakil presiden (Cawapres) Anies.
Dikutip TribunKaltim.co dari kompas.com, Almuzammil mengatakan, sikap ini sesuai keputusan Musyawarah Majelis Syuro (MMS) VIII.
"Bahwa PKS secara resmi mendukung dan mengusung Saudara Anies Rasyid Baswedan sebagai calon Presiden Republik Indonesia pada Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden RI tahun 2024," ujar Almuzammil dalam keterang resmi yang diterima Kompas.com, Kamis (31/8/2023 malam.
Selain itu, Almuzammil menyebut, sikap ini bertolak pada kesepakatan yang termaktub dalam piagam Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) yang diteken Nasdem, PKS, dan Demokrat.
Karena itu, PKS menyatakan akan berjuang sebaik-baiknya untuk memenangkan Anies dalam Pilpres 2024.
"Piagam Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) bahwa dalam penentuan Calon Wakil Presiden RI ditentukan oleh Calon Presiden RI Anies Rasyid Baswedan," tutur Almuzammil.

Sebelumnya, Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Teuku Riefky Harsya mengungkapkan, Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh telah sepakat dengan Anies Baswedan menunjuk Muhaimin sebagai bakal calon wapres.
Demokrat menilai, langkah Anies dan Nasdem telah mengkhianati kesepakatan pembentukan KPP.
Pihaknya juga menilai mereka telah mengambil keputusan sepihak menyetujui kerja sama dengan PKB.
“Juga pengkhianatan terhadap apa yang telah disampaikan sendiri oleh capres Anies Baswedan, yang telah diberikan mandat untuk memimpin Koalisi Perubahan,” tutur Riefky dalam keterangannya.
Nasib Koalisi Perubahan
Partai Demokrat menuding Anies Baswedan dan Nasdem berkhianat lantaran pilih Cak Imin sebagai bakal cawapres.
Lalu bagaimana nasib Koalisi Perubahan setelah Demokrat tuding Nasdem pengkhianat.
Ketua Umum Nasdem, Surya Paloh, bicara nasib Koalisi Perubahan usai Demokrat melayangkan tudingan pengkhianatan.
Baca juga: Kabar Anies Gandeng Cak Imin Mencuat, PPP Gerak Cepat Rayu Demokrat dan PKS Masuk Gerbong Ganjar
Menanggapi tudingan itu, Surya Paloh mengatakan hingga saat ini koalisi yang dibentuknya bersama Demokrat dan PKS, masih ada.
Namun, Surya Paloh mengaku tak dapat memastikan apakah Koalisi Perubahan masih akan terus berlanjut di masa mendatang.
"Sampai saat ini (Koalisi Perubahan) masih ada. Besok pagi masih ada atau setengah ada, kita belum tahu juga," kata Surya Paloh saat ditemui di NasDem Tower, Kamis (31/8/2023), dikutip dari siaran langsung Facebook Tribunnews.com.
Dikutip TribunKaltim.co dari Tribunnews.com di artikel berjudul Surya Paloh Tak Bisa Pastikan Nasib Koalisi Perubahan usai NasDem Dituding Berkhianat, Surya Paloh pun mengaku akan menghormati keputusan Demokrat apabila memutuskan hengkang dari Koalisi Perubahan.
Pasalnya, ia menilai langkah apapun yang diambil Demokrat pasti sudah dianggap yang terbaik untuk partai berlogo Mercy itu.
"Apa yang terbaik bagi Demokrat, pasti dihormati oleh NasDem," ujar dia.
Terkait pernyataan Demokrat yang mengatakan Surya Paloh memilih Cak Imin sebagai cawapres Anies, orang nomor satu di NasDem ini tak menutup kemungkinan.
Ia mengatakan kemungkinan itu bisa saja terjadi, tetapi hingga saat ini belum ada keputusan resmi.
Surya Paloh pun meminta untuk menunggu perkembangan kabar cawapres Anies selama beberapa hari ke depan.
"Bisa saja terjadi, tapi saat ini belum terformalkan. Kita tunggu perkembangan satu dua hari ini," ucapnya.
Mengenai kedekatannya dengan Cak Imin, Surya Paloh sudah menganggap Ketua Umum PKB itu seperti adik sendiri.
Lantaran, bagi Surya Paloh, Cak Imin bukanlah orang baru.
"Cak Imin kan bukan orang lama, saya anggap adik saya," pungkasnya.
Baca juga: Respon Prabowo soal Cak Imin Jadi Cawapres Anies, Demokrat Take Down Baliho Anies
Anies Dituding Patuh pada Surya Paloh
Demokrat menyebut Anies lebih patuh pada Surya Paloh dengan tiba-tiba memilih Cak Imin sebagai cawapres.
Koordinator Juru Bicara DPP Partai Demokrat, Herzaky Mahendra Putra, menegaskan Partai Demokrat tidak akan keluar dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP).
Hal ini menanggapi tawaran untuk ikut dalam koalisi Nasdem-PKB pasca dipilihnya Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar atau Cak Imin sebagai cawapres Anies Baswedan oleh Ketua Umum Partai Nasdem, Surya Paloh.
Herzaky mengatakan alasan tidak ikut dalam tawaran tersebut, lantaran apa yang dilakukan dengan dipilihnya Cak Imin sebagai cawapres Anies adalah bentuk pengkhianatan.
Selain itu, manuver semacam ini dianggap sebagai wujud penghinaan terhadap Partai Demokrat.
"Kalau kami jelas tidak (ikut), kami sampaikan. Karena apa?
Ini namanya sudah masuk ke dalam pengkhianatan dan sudah dalam artian menghina partai kami, menghina bagaimana kami selama ini bersama-sama punya komitmen yang tegas dan jelas dalam Koalisi Perubahan, kita bangun sejajar dan diskusi terbuka," katanya dalam program Apa Kabar Indonesia Malam di YouTube tvOne, Kamis (31/8/2023).
Herzaky mengatakan, Partai Demokrat mempersilahkan jika memang Nasdem dan PKB akan berkoalisi dengan ditunjuknya Cak Imin sebagai cawapres Anies.
"Ya silahkan kalau misalnya memang itulah jalan terbaik buat mereka, ya silahkan. Hanya yang sangat kami sayangkan, politik bukan hanya pragmatisme tapi bagaiman kita membangun bangsa ini dengan cara yang beretika," katanya seperti dikutip TibunKaltim.co dari Tribunnews.com di artikel berjudul Anies Pilih Cak Imin jadi Cawapres, Demokrat Tegaskan Tak Keluar dari Koalisi Perubahan
Lebih lanjut, Herzaky membenarkan bahwa baliho Anies yang terpasang telah diturunkan oleh kader Partai Demokrat di daerah pasca peristiwa ini.
Ia menyebut, para kader sudah muak dengan Anies lantaran tidak ada komitmen dan keseriusan dalam berkoalisi.
"Ya begitu kami informasikan, kader-kader langsung bilang 'tenang saja, langsung kita ganti, nggak ada lagi, muak' mereka bilang," kata Herzaky.
"Kenapa? Tidak ada komitmen sama sekali, tidak ada keseriusan," sambungnya.
Tak hanya baliho, Herzaky menyebut para kader Partai Demokrat juga bakal menghapus postingan wajah Anies di media sosial.
"Situasi hari ini, tidak perlu kita perintahkan apa-apa, banyak dari kader menjapri (menghubungi) setelah mendapat rilis (kata kader)
'Pak kita turunkan semua, tidak hanya baliho, tetapi juga postingan di media sosial yang ada muka Mas Anies," katanya.
Baca juga: Cak Imin Jadi Cawapres Anies, Demokrat Sebut Pengkhianatan Nasdem dan Anies Baswedan
(*)
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Hasil Survei Capres 2024 Terbaru: Ganjar Kalah Telak dari Prabowo Jika Pilpres Berlangsung 2 Putaran |
![]() |
---|
Ini 3 Nama yang Menguat Jadi Cawapres Prabowo Subianto di Pilpres 2024 |
![]() |
---|
Dukungan Hanura Bukan untuk Koalisi Pilpres 2024, Untung atau Rugi Buat Ganjar Pranowo? |
![]() |
---|
Respons Ganjar dan Anies soal Wacana Duet Keduanya pada Pilpres 2024, Siasat Taklukkan Prabowo? |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.