Berita Nasional Terkini

Update Bayi Tertukar di Bogor, RS Sentosa Resmi Dilaporkan Polisi, Dian: Mereka Tidak Tahu Rasanya

Update kasus bayi tertukar di Bogor, RS Sentosa resmi dilaporkan polisi, Dian mengaku terpisah dengan anak kandungnya sejak melahirkan,

|
Editor: Diah Anggraeni
Tribunnews.com/Kompas.com
Update kasus bayi tertukar di Bogor, RS Sentosa resmi dilaporkan polisi, Dian mengaku terpisah dengan anak kandungnya sejak melahirkan, 

TRIBUNKALTIM.CO - Update kasus bayi tertukar di Bogor, RS Sentosa resmi dilaporkan polisi, Dian mengaku terpisah dengan anak kandungnya sejak melahirkan,

Kasus bayi tertukar di Bogor terus begulir.

Teranyar, Siti Mauliah (37) dan Dian Prihantini (33) resmi melaporkan PT Pelita Medika Sentosa atau RS Sentosa atas kasus dugaan menghilangkan identitas dua bayi laki-laki sehingga mengakibatkan keduanya tertukar.

Laporan tersebut terdaftar dengan nomor laporan polisi LP/STBL/B/1597/IX/2023/SPKT/RES BGR/POLDA JBR tertanggal Jumat, 1 September 2023.

"Sudah kita laporkan terkait tertukarnya bayi milik klien kami (Ibu Dian) dan bayi Ibu Siti di Rumah Sakit Sentosa setahun lalu," ujar kuasa hukum Dian, Binsar Aritonang, kepada awak media di depan ruang Unit Reskrim Polres Bogor, Cibinong, Kabupaten Bogor, Jumat (1/9/2023) malam.

RS Sentosa dilaporkan dengan Pasal 277 KUHP dan atau Pasal 8 jo Pasal 62 Undang-Undang (UU) Nomor 8 Tahun 1999 tentang tindak pidana penggelapan asal-usul dan atau perlindungan konsumen.

Baca juga: Terkuak Kisah Sedih di Balik Kasus Bayi Tertukar di Bogor, Lewati Ujian Berat demi Miliki Momongan

Baca juga: Siti-Dian Ibu Bayi Tertukar di Bogor Bakal Lapor Polisi, RS Sentosa Tak Mau Dituding Penjahat

Baca juga: Babak Baru Bayi Tertukar di Bogor: Tolak Damai juga Kompensasi, Siti dan Dian Laporkan RS Sentosa

Sebelum dilaporkan ke polisi, RS Sentosa pernah menawarkan kompensasi kepada keluarga korban bayi tertukar.

Kompensasi itu diberikan kepada masing-masing keluarga bayi yang tertukar sebagai bentuk tanggung jawab.

Namun, tawaran tersebut ditolak Siti Maulia (37) dan Dian Prihatini (33) dengan alasan tidak cukup.

"Sebenarnya kita ada penawaran kompensasi lain, tapi kemudian tidak ketemu penawaran itu. Pas RJ (restorative justice) di polres itu kita bicara tentang ganti kerugian. Tapi kita tidak ketemu kata sepakat dengan ibu bayi," kata Juru bicara RS Sentosa, Gregg Djako, Sabtu (2/9/2023).

"Karena semua upaya mediasi, tawaran kompensasi, segala macam itu dianggap tidak cukup, dan kemudian minta maaf tidak cukup, ya sudah, kita mau apalagi selain menghadapi laporan pidana ini," jelasnya.

Baca juga: Imbas Kasus Bayi Tertukar di Bogor, Pengunjung RS Sentosa Anjlok, Polisi Terus Lakukan Penyelidikan

Rumah Sakit Dituding Tidak Sungguh-Sungguh

Dian mengaku sedih mendengar tawaran ganti rugi dari pihak RS Sentosa.

Ia tak habis pikir dan merasa RS Sentosa seolah tak sunggung-sungguh bertanggung jawab.

Dian tak melihat ada upaya sunggung-sungguh dari pihak RS untuk meminta maaf.

Bahkan hingga saat ini Dian tak diberi penjelasan kenapa bayinya bisa tertukar dengan bayi milik Siti Mauliah.

Pihak RS Sentosa pun dikatakan Dian, terlihat menyepelekan tanggung jawabnya.

"Kemarin Abang (pengacaranya) sempat mediasi dengan rumah sakit, menyampaikan mau ganti rugi dari RS tapi kok sedih saya ngedengernya gitu," kata Siti Mauliah di Polres Bogor, Jumat (2/9/2023) malam.

Menurut dia, pihak RS Sentosa seperti tidak mengedepankan perasaan korban.

"Rumah sakit kok kaya gitu, kayak kalau dia di posisi kita gimana," kata Dian lagi.

Baca juga: Update Bayi Tertukar di Bogor Tinggal Serumah dan Punya 3 Orang Tua, Nasib RS Pengunjung Jadi Anjlok

Dian Terpisah dengan Anak Kandungnya sejak Melahirkan

Dian Prihatini (33), salah satu ibu bayi tertukar di Bogor, Jawa Barat, harus menelan pil pahit.

Pasalnya, dia telah berpisah dengan anak kandungnya usai melahirkan secara caesar di RS Sentosa pada Selasa (19/7/2022) atau setahun lalu.

Dian menuturkan, sejak awal melahirkan dirinya tidak pernah diberikan anak kandungnya.

Dian mengungkapkan belum pernah menggendong dan menyusui bayi biologisnya dari awal melahirkan karena salah menerima bayi di rumah sakit tersebut.

Kini, ia dan keluarga harus menerima kenyataan anak pertama yang dia susui selama ini bukan darah dagingnya.

"Nah, baru terungkap hari ini, saya baru tahu pas ngobrol sama Bu Siti sambil nunggu laporan ke polisi. Jadi ternyata ya itu baru pada tahu, oh, ternyata selama ini yang dari awal dikasih itu bayinya Ibu Siti," ungkap Dian saat ditemui Kompas.com di ruang Unit Reskrim, Mapolres Bogor, Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Jumat (1/9/2023) malam.

Seingat Dian, ia hanya diperlihatkan anak kandungnya sesaat setelah melahirkan.

Namun saat itu kondisi Dian baru saja selesai operasi caesar.

"Saya hanya diperlihatkan anak saya saat lahir, beres operasi diperlihatkan, setelah itu saya tidak diperlihatkan lagi," tutur Dian.

Baru pada keesokan harinya, Dian baru dipertemukan dengan anaknya yang ternyata merupakan bayi Siti.

Momen haru terjadi usai pengumuman hasil tes DNA dua keluarga yang bayinya tertukar di RS Sentosa Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Jumat (26/8/2023). Kedua Ibu bayi tersebut berpelukan menerima hasil tes DNA tersebut.
Momen haru terjadi usai pengumuman hasil tes DNA dua keluarga yang bayinya tertukar di RS Sentosa Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Jumat (26/8/2023). Kedua Ibu bayi tersebut berpelukan menerima hasil tes DNA tersebut. (Tribun Bogor/Naufal)

Diketahui Dian melahirkan pada 19 Juli 2022, sementara bayi Siti Mauliah lebih dulu lahir, yakni pada 18 Juli 2023.

"Dikasihnya tanggal 20, saya kan lahiran tanggal 19 siang. (Besok) Pagi-pagi dikasihnya, dan ternyata itu adalah bayinya Ibu Siti," jelas Dian lagi.

Untuk itu, kata dia, sejak awal dirinya meyakini kalau anak yang ia rawat itu merupakan anak kandungnya.

"Kenapa saya yakin, karena dari awal sudah dikasihnya udah bayi Ibu Siti," jelasnya.

Berbeda dengan Siti yang sempat memberikan ASI untuk anak kandungnya, Dian justru tidak merasakannya sama sekali.

"Belum sempat memberikan ASI, menggendong pun tidak pernah sama sekali," kata dia.

Tak ayal, Dian pun merasa sangat kecewa pada RS Sentosa.

"Mereka tidak tahu gimana rasanya saya dipisahkan dengan bayi yang saya tunggu-tunggu, malah dikasih bayi ibu Siti," jelasnya.

Bahkan menurut Dian, hingga saat ini pihak RS Sentosa belum bisa menjelaskan penyebab bayinya tertukar.

"Belum ada (penjelasan). Cuma bilang, mereka kayak enggak yakin. Mereka juga bingung menjelaskan ke saya," ungkap Dian.

Baca juga: Terbaru! Tahapan Pengembalian Bayi Tertukar di Bogor, Disiapkan Rumah Bersama Orang Tua Biologis

Kronologi Bayi Tertukar versi Dian

Dian menyebut, ia melahirkan anak pertamanya dengan proses caesar pada Selasa.

Dian dan suaminya, Hartono, begitu bahagia menyambut kelahiran anak pertamanya.

Detik-detik kelahiran anak pertama pun sudah dinanti, perawat kemudian datang memberi tahu bayinya sudah lahir dalam keadaan sehat.

Perawat itu bilang jenis kelamin bayi tersebut adalah laki-laki. Sontak saja Dian dan Hartono bahagia.

Setelah itu, bayi laki-laki tersebut kemudian dibawa ke ruang perawatan oleh perawat tersebut.

Saat itu, Dian dan bayinya dirawat terpisah.

Sehari setelahnya atau Rabu (20/7/2022), perawat kembali datang ke ruangan dan memberi tahu untuk mulai menyusui bayi tersebut.

Dian mengaku bahwa ia masih dalam pengaruh obat bius usai menjalani operasi caesar.

Ketika itu, perawat hanya menunjukkan wajah bayi tanpa memberi kesempatan menggendong dan mencium bayi tersebut.

"Karena memang nggak pernah dikasih lihat ‘ini ya bu bayinya’, saya pegang pun nggak. Nggak (ditempelin). Makanya saya sempat (berpikir), ‘kok nggak dikasih bayinya’. Saya kan di ruang observasi kan lama ya. Kata saya ‘ini bayinya ke mana? Kok nggak dianterin ya. Sampai saya keluar sekitar sore, suami sudah sampai, saya dibawa ke ruang rawat, udah tuh," beber Dian.

"Tahu-tahu dikasih tanggal 20, ‘Bu ini bayinya yaa. Diajarin nyusu ya’. Saya bilang, gimana cara nyusunya ya. Kan ini anak pertama, belum pernah menyusui. Ya udah namanya kita dikasih susternya, saya percaya aja. Nggak ada yang kita ragu atau gimana," imbuhnya.

Saat itulah, sambung Dian, bayi yang diberikan oleh perawat tak lain adalah bayi dari Siti Maulia (37).

Sementara itu, Siti melahirkan bayinya pada Senin (18/7/2022) atau sehari sebelum Dian melahirkan.

Kebetulan, Dian dan Siti pulang dari rumah sakit di waktu yang bersamaan atau pada Kamis (21/7/2022).

Menjelang pulang dari rumah sakit, Siti merasa ada kejanggalan dari bayi yang digendongnya.

Sedangkan Dian, ia justru merasa sangat yakin bahwa bayi yang digendong pulang adalah anak kandungnya.

"Nah, ternyata kita sama-sama rawat pisah dengan bayi-bayi kita. Tanggal 19 melahirkan, baru dibawa tanggal 20 ke ruang perawatan. Dan itu saya gak pernah lihat sama sekali lho bayi biologis saya," ungkapnya.

Dian kembali menjelaskan permasalahan gelang.

Menurutnya, soal dua gelang dengan nama sama alias Ibu Dian tak pernah ada kecurigaan.

Ia dan suaminya merasa sudah menjalani SOP bersalin di rumah sakit.

"Kan saya tahunya tanggal 20 ya, itu nama gelangnya udah nama saya Nyonya Dian dan Hartono. Sampai saya pulang tanggal 21, dan saya juga konfirmasi waktu ketemu sama susternya. Dia bilang, iya namanya Nyonya Dian dan Tuan Hartono. Lalu digunting bersamaan dengan gelang yang ada di tangan saya sebagai tanda pasien," beber Dian saat ditanya perkara gelang dobel itu.

Mengetahui fakta terbaru ini, Dian sangat kecewa terhadap RS Sentosa.

Sebab, ia belum sempat memberikan ASI eksklusif kepada bayi biologisnya usai dilahirkan.

Bahkan, menggendong pun tidak pernah sama sekali.

Penjelasan rumah sakit, kata Dian, tak ada.

Mereka bahkan tidak yakin ketika ditanya masalah itu setahun lalu.

"Belum, mereka masih kayak nggak yakin. Entah saya kurang tahu jawabannya gimana, pokoknya mereka kayak kurang yakin aja, mereka juga bingung jawabnya ke saya waktu itu," ujarnya.

Barulah setelah dilakukan tes DNA silang di Puslabfor Polri, ia dan buah hatinya bertemu dan akhirnya bisa menggendong dan menciumnya.

Meski, ia harus syok dan menangis mengetahui kejadian bayi tertukar.

"Itu yang saya kecewa sama keadaan seperti ini. Dan dari RS Sentosa itu tidak tahu gimana rasanya saya yang dipisahkan dengan bayi saya yang saya tunggu-tunggu dan ternyata yang dikasih malah bayinya Ibu Siti," ungkapnya.

Baca juga: Tahapan Pengembalian Bayi Tertukar di Bogor Butuh Sebulan, Ini Nasib Perawat dan Bidan yang Lalai

RS Sentosa Siap Hadapi Laporan Polisi

(Kiri) Siti dan Dian saat menerima hasil tes DNA yang membuktikan bayinya tertukar dan (Kanan) Foto gedung Rumah Sakit Sentosa.
(Kiri) Siti dan Dian saat menerima hasil tes DNA yang membuktikan bayinya tertukar dan (Kanan) Foto gedung Rumah Sakit Sentosa. (Kolase Tribunnews.com)

Siti dan Dian resmi melaporkan PT Pelita Medika Sentosa atau RS Sentosa atas kasus dugaan menghilangkan identitas dua bayi laki-laki sehingga mengakibatkan keduanya tertukar.

Laporan tersebut terdaftar dengan nomor laporan polisi LP/STBL/B/1597/IX/2023/SPKT/RES BGR/POLDA JBR tertanggal Jumat, 1 September 2023.

"Sudah kita laporkan terkait tertukarnya bayi milik klien kami (Ibu Dian) dan bayi Ibu Siti di Rumah Sakit Sentosa setahun lalu," ujar kuasa hukum Dian, Binsar Aritonang, kepada awak media di depan ruang Unit Reskrim Polres Bogor, Cibinong, Kabupaten Bogor, Jumat (1/9/2023) malam.

RS Sentosa dilaporkan dengan Pasal 277 KUHP dan atau Pasal 8 jo Pasal 62 Undang-Undang (UU) Nomor 8 Tahun 1999 tentang tindak pidana penggelapan asal-usul dan atau perlindungan konsumen.

Sejumlah barang bukti turut dilampirkan, seperti gelang identitas yang dipasangkan pihak rumah sakit ke kedua bayi dan hasil tes DNA silang dari Puslabfor Bareskrim Polri.

Adapun laporan sudah diterima dan dipelajari oleh penyidik kepolisian.

Saat laporan, pihak Siti dan Dian memberikan keterangan selama lima jam lebih atau sejak Jumat sore hingga malam hari.

"Bukan perorangan (perawat dan bidan), tapi yang kita laporkan adalah korporasi (PT) RS Sentosanya. Banyak sih tadi pertanyaan dari polisi," ungkapnya.

Binsar berharap, laporan tindak pidana penggelapan asal-usul dan perlindungan konsumen ini bisa segera diproses.

Terkait laporan tersebut, Gregg Djako mengatakan saat ini rumah sakit sedang mempersiapkan tim pengacara menghadapi laporan tersebut.

"Rumah sakit sejak semula sudah sampaikan akan menghadapi semua laporan dan tuntutan kepada rumah sakit dalam kasus ini (bayi tertukar)," kata Gregg.

"Selain menghadapi, RS tentu akan mempersiapkan tim. Ya karena ini tidak bisa dihadapi sendiri. Yang begini toh harus dihadapi secara tim supaya kemudian bisa menghadapi secara baiklah," ungkapnya.

Gregg yang juga sebagai staf legal RS Sentosa Bogor mengaku sudah menduga sejak awal bakal dilaporkan atas kasus dugaan tindak pidana penggelapan asal-usul dan perlindungan konsumen Pasal 277 KUHP dan atau Pasal 8 jo Pasal 62 UU No 8 Tahun 1999.

Menurutnya, laporan tersebut adalah hak setiap warga negara dan manajemen rumah sakit menghargai hak hukum dari Siti dan Dina.

(Tribunnews.com/Kompas.com)

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS 

 

 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved