Berita Nasional Terkini

Mau Menjadi Pemimpin Masa Depan Indonesia? Syarat dan Kriteria Ini Harus Dipenuhi

Untuk menjadi pemimpin nasional di masa depan, tidaklah mudah mengingat tantangan dan ancamannya lebih kompleks dibanding pada masa sekarang.

Editor: Syaiful Syafar
IST
Tenaga Ahli Profesional Bidang Ideologi Lemhannas RI, AM Putut Prabantoro (depan baju hitam) usai berbicara di hadapan 220 mahasiswa baru Indonesia Banking School tentang Bela Negara dan Tantangan Pemimpin Masa Depan Indonesia, di Jakarta, Selasa (5/9/2023). 

Kemajuan di bidang artificial intelligence dalam kehidupan masyarakat Indonesia hendaknya juga diantisipasi dampak negatifnya.

Indonesia tidak dapat menghindarkan diri tetapi juga tidak bisa larut.

Sila-sila Pancasila harus semakin tampak dalam penggunaan artificial intelligence di berbagai bidang. Dan itu tergantung pada pemimpin masa depan Indonesia.

"Oleh karena itu, Pancasila sebagai ideologi, dasar negara ataupun falsafah kehidupan bangsa harus semakin dirasakan nilai-nilainya pada masa itu."

"Pancasila tidak hanya sebatas pada pemahaman saja, nilai-nilai luhur Pancasila harus berbentuk, berwujud dan berketahanan. Apakah robot perlu berideologi?" pancing Putut Prabantoro kepada para peserta.

Baca juga: IKN Nusantara Rentan Serangan Udara, Gubernur Lemhanas Sarankan Ubah Paradigma Pertahanan

Ancaman terhadap bangsa dan negara Indonesia sangat kompleks.

Ancaman itu bersifat militer ataupun nonmiliter, fisik dan nonfisik (siber), menyerang ketahanan dan kedaulatan ekonomi, budaya, ideologi, baik dari dalam ataupun luar negeri.

Ancaman ini akan sangat mudah menghancurkan Indonesia, jika kelemahan mental dan kepribadian bangsa Indonesia tidak diatasi.

Kelemahan mental yang dimaksud sebagaimana diungkapkan Guru Besar Universitas Indonesia, Koentjaraningrat dan budayawan Muchtar Lubis.

Kelemahan mental bangsa Indonesia inilah yang sebenarnya, menurut Putut Prabantoro, memberikan peluang tumbuhnya radikalisme, terorisme, kekerasan ekstrem ataupun intoleransi yang sangat bertentangan dengan Pancasila.

Sehat ideologi yang merupakan syarat utama bagi pemimpin masa depan Indonesia, bagi Tenaga Ahli Profesional Lemhannas RI itu, harus diawali dengan membangun sikap dan semangat kehormatan bagi simbol-simbol kenegaraan.

Baca juga: Lemhanas Dorong Sistem Pertahanan di IKN Nusantara Terapkan Teknologi Cerdas 5.0

Simbol-simbol negara itu antara lain diwujudkan dalam bentuk bendera, bahasa, lambang negara serta lagu kebangsaan.

Keempat simbol ini merupakan wujud dari persatuan, kedaulatan, kehormatan, kebangsaan dan keberagaman.

"Bela negara dimulai dari diri kalian. Bangunlah sikap hormat terhadap bendera, bahasa, lambing negara serta lagu kebangsaan Indonesia."

"Jika ini sudah bisa dilakukan, bela negara akan diberikan dalam tingkatan yang lebih tinggi."

"Sikap hormat itu adalah salah satu ukuran untuk melihat seberapa tinggi cinta kalian kepada bangsa, negara dan tanah air Indonesia," pungkas Putut Prabantoro. (*)

Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved