Ibu Kota Negara

Sederet Raksasa Properti di IKN Nusantara Bakal Tanam Beton di 200 Titik, Cek Tujuan Sebenarnya

Sederet perusahaan raksasa properti di IKN Nusantara bakal tanam beton. Jumlahnya tak main-main hingga 200 titik. Cek tujuan mereka sebenarnya.

TRIBUNKALTIM.CO/DWI ARDIANTO
Proyek pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara - Sederet perusahaan raksasa properti di IKN Nusantara bakal tanam beton. Jumlahnya tak main-main hingga 200 titik. Cek tujuan mereka sebenarnya. 

"Kita menunggu studi kelayakan mereka dari 10 mitra itu," kata Agung.

Selain pihak swasta, pembangunan rusun di kawasan Nusantara juga akan digarap pemerintah, dalam hal ini Kementerian PUPR.

Agung bilang, Kementerian PUPR akan membangun 47 tower rusun di IKN Nusantara.

Lebih sedikitnya jumlah proyek pembangunan rusun Kementerian PUPR dibanding swasta selaras dengan rencana pembangunan IKN, yang utamanya mengandalkan dana swasta.

Agung menekankan, dari total kebutuhan investasi IKN sekitar Rp 450 triliun, sumber pendanaan dari APBN hanya sebesar 20 persen.

"Terus 80 persen dari non APBN. Yang 80 persen non APBN ini 50 persen KPBU berarti yang non KPBU 30 persen," ucapnya.

Baca juga: Polisi Serius Tangkal Mafia Tanah di IKN Nusantara, Gelar Program Jumat Curhat Kapolda Kaltim

Deretan Raksasa Properti di IKN Nusantara

1. Agung Sedayu Group dan Salim Group

Sugianto Kusuma alias Aguan, pendiri Agung Sedayu Group, dan Anthony Salim selaku pemilik Salim Group, merupakan dua konglomerat Indonesia yang akan berinvestasi di IKN.

Keduanya disebut akan membangun sejumlah properti dan fasilitas pendukung kebutuhan hidup di IKN.

Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Bahlil Lahadalia menyampaikan, kedua pengusaha domestik itu akan membangun hotel, restoran, hingga mal.

Kendati begitu, dia belum menyebutkan secara detail tentang total nilai investasi yang digelontorkan Aguan dan Anthony Salim.

"Nilainya (investasi) saya cek ya. Tapi yang jelas sudah ada hotel nanti, sudah ada resto, sudah ada mal. Itu akan dibangun," ujar Bahlil usai groundbreaking pembangunan pabrik di Cikarang, Jawa Barat, Rabu (30/08/2023),

Para konglomerat itu pun disebut akan melakukan groundbreaking proyek pada September 2023 untuk mengejar target bisa rampung sebelum Agustus 2024.

2. Ciputra

Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved