Kapal Samarinda ke Parepare Kandas
Viral Video Kapal dari Samarinda ke Parepare Kandas Imbas Sungai Mahakam Surut
Baru saja viral di media sosial, video memperlihatkan kapal dari Samarinda ke Parepare kandas imbas Sungai Mahakam surut.
Penulis: Briandena Silvania Sestiani | Editor: Briandena Silvania Sestiani
Sungai dengan panjang sekitar 920 km ini melintasi wilayah Kabupaten Kutai Barat di bidang hulu, sampai Kabupaten Kutai Kartanegara dan Kota Samarinda di bidang hilir.
Di sungai hidup spesies mamalia ikan cairan tawar yang terancam punah, yakni Pesut Mahakam.
Sungai Mahakam memiliki peranan penting dalam kehidupan masyarakat di sekitarnya sebagai sumber cairan, potensi perikanan maupun sebagai prasarana transportasi.
Berasal dari Bahasa Sanskerta
Nama Mahakam belum dapat dipastikan apakah berasal dari bahasa asli masyarakat Kaltim atau merupakan dari para saudagar India maupun Tiongkok yang sudah masuk ke Pulau Kalimantan, tepatnya di Muara Kaman pada abad ke-4 Masehi.
Berdasarkan buku yang berjudul Sejarah Sungai Mahakam di Samarinda: dari Mitologi ke Barbarisme Sampai Kemasyhuran, karya Muhammad Sarip.
Nama Mahakam berasal dari bahasa Sanskerta, yang terbagi dalam dua etimologi, yakni kata maha dan kama.
Maha sendiri berarti tinggi atau besar.
Sedangkan Kama berarti cinta.
Artinya, mahakama, dapat diterjemahkan sebagai cinta yang sangat besar atau agung.
Istilah mahakama juga pernah dipakai sebagai nama bioskop legendaris di tepian Mahakam yang terletak di Jalan Yos Sudarso, Samarinda.
Kemudian seiring berjalannya waktu, kata mahakama mengalami reduksi atau pengurangan kata sehingga menjadi Mahakam
Berasal dari Nama Daerah di Kaltim
Versi kedua, nama Mahakam berasal dari nama sungai, disebut-sebut berasal dari nama salah satu daerah di Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), atau nama wilayah pada masa Kerajaan Kutai Kartanegara Ing Martadipura, yakni Muara Kaman.
Dalam buku yang sama, disebutkan bahwa nama Mahakam berasal dari penyederhanaan kata Muara Kaman, yang merupakan nama lokasi atau pusat wilayah Kerajaan Kutai Martadipura yang berdiri pada abad ke-4 Masehi.
Nama Muara Kaman sendiri diasumsikan sebagai perubahan kata Mulawarman, yang merupakan raja terkenal dari Kerajaan Kutai pada abad ke-5 Masehi.
(*)
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.