Pilpres 2024

Elektabilitas Cawapres Pendamping Anies Baswedan, Cak Imin Masih Kalah dari AHY Hingga Ridwan Kamil

Modal Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Muhaimin Iskandar (Cak Imin) sebagai calon wakil presiden (Cawapres) Anies Baswedan di Pilpres 2024

HO/DPR RI
Muhaimin Iskandar (Cak Imin), cawapres Anies Baswedan di Pilpres 2024. Berikut perolehan elektabilitas Cak Imin. 

Angka tersebut masih kalah dibanding AHY (5,1 persen), Menkopolhukam Mahfud MD (3,7 persen), Menteri Sosial Tri Rismaharini (1,7 persen), dan mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo (0,6 persen).

Survei Indikator Politik Indonesia pada 20-24 Juni 2023 juga menunjukkan hasil serupa.

Menurut survei tersebut, elektabilitas Cak Imin hanya 0,8 persen.

Angka ini jauh di bawah tingkat keterpilihan AHY (11,4 persen), Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa (5,5 persen), Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka (2,9 persen), mantan Panglima TNI Andika Perkasa (2,8 persen), dan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto (1,1 persen).

Baca juga: Enggan Dukung Anies - Cak Imin, Yenny Wahid: Sudah Diajak Ngopi Mas Prabowo, Penjelasan Dahnil Anzar

Baca juga: Ini Prediksi Pasangan Capres Cawapres 2024 Penantang Anies - Cak Imin di Pilpres 2024 Versi Survei

Menurut survei tersebut, elektabilitas Cak Imin sama dengan mantan Menteri Perikanan dan Kelautan Susi Pudjiastuti (0,8 persen), dan sedikit lebih unggul dibanding Ketua DPR RI Puan Maharani (0,7 persen).

Sementara, hasil jajak pendapat Lembaga Survei Indonesia (LSI) pada 1-8 Juli 2023 juga tak jauh berbeda.

Lagi-lagi, elektabilitas Muhaimin kalah dari AHY (9,5 persen).

Muhaimin juga tak lebih unggul dibanding Gibran Rakabuming (7,6 persen), Khofifah Indar Parawansa (3,8 persen), Airlangga Hartarto (2,6 persen), Andika Perkasa (1,6 persen), Susi Pudjiastuti (1,3 persen), Tri Rismaharini (1,3 persen), dan putri Presiden Keempat RI Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, Yenny Wahid (1,3 persen).

Dalam survei ini, elektabilitas Cak Imin sedikit menungguli Puan Maharani (0,8 persen), mantan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama atau PBNU Said Aqil Siradj (0,4 persen), dan Ketua Umum Partai Amanat Nasional atau PAN Zulkifli Hasan (0,4 persen).

Baca juga: Kalimat Penuh Makna Diungkapkan AHY usai Tahu Dighosting Anies Baswedan, Mereka Salah Baca

Baca juga: AHY Move On Usai Dikhianati Anies Baswedan, NasDem Tuding SBY Bohong hingga Mau Lapor Polisi

Direktur Nusakom Pratama Institute, Ari Junaedi, menduga, penunjukan Muhaimin sebagai pendamping Anies tak lepas dari besarnya suara PKB.

Menurut survei terbaru Litbang Kompas, PKB mengantongi elektabilitas 7,6 persen.

Pasangan bakal Capres dan cawapres Anies-Cak Imin
Pasangan bakal Capres dan cawapres Anies-Cak Imin (Youtube Narasi)

Angka tersebut menempatkan PKB di urutan ketiga partai dengan elektabilitas terbesar setelah PDI Perjuangan dan Partai Gerindra, melampaui Partai Golkar dan Partai Demokrat.

Selain itu, pemilih PKB mayoritas datang dari kalangan Nahdlatul Ulama (NU) yang tersebar di Jawa Timur, wilayah yang belum dikuasai oleh Anies.

Menurut Ari, dengan menggandeng Muhaimin, Anies berharap mampu menambal suaranya yang lemah di wilayah tersebut.

Baca juga: AHY Move On Usai Dikhianati Anies Baswedan, NasDem Tuding SBY Bohong hingga Mau Lapor Polisi

Baca juga: Ade Armando Sebut Dukungan PA 212 Bisa Menangkan Ganjar, Bamukmin Sorot Pasangan Anies-Cak Imin

“Saya menganggap langkah Nasdem menggaet Cak Imin sebagai pendamping Anies tidak terlepas dari potensi suara tapal kuda di Jawa Timur dan basis-basis PKB di mana pun berada,” kata Ari kepada Kompas.com, Jumat (1/9/2023).

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved