Berita Nasional Terkini

Fenomena Dust Devil, Apa Itu? Penjelasan BMKG Soal Pemicu Tornado Api di Kebakaran Bromo

BMKG menyebut bahwa tornado api yang sempat muncul merupakan fenomena dust devil.

Editor: Heriani AM
Dok. BPBD Kabupaten Malang
Tornado api muncul di tengah menggilanya kebakaran hutan dan lahan (karhutla) TNBTS, Minggu (10/9/2023). 

Sebab, fenomena tersebut tidak disebabkan oleh awan cumulonimbus, berkecepatan lebih rendah dan tak bersifat destruktif.

“Bukan dari awan cumulonimbus, namun dari pemanasan lokal, kecepatan angin tidak terlalu tinggi. Dampak yang disebabkan tidak menghancurkan, waktunya enggak lama, kurang dari satu menit,” ujar dia.

Fakta Kebakaran Bromo

Inilah berita gunung Bromo kebakaran terbaru dan 6 fakta terkini, mulai dari gunung Bromo kebakaran karena apa, hingga sosok pembakar Gunung Bromo.

 Ulasan seputar pembakar Gunung Bromo, Gunung Bromo kebakaran karena apa hingga kronologi kebakaran Bromo masih terus menjadi sorotan, simak berita Gunung Bromo kebakaran terbaru.

Sejumlah fakta baru terkait kebakaran di Gunung Bromo, pada Rabu (6/9/2023) terungkap

Berdasarkan informasi yang dihimpun, kebakaran di Gunung Bromo ini terjadi sekitar pukul 11.30 Wib.

Baca juga: Liburan Akhir Pekan Ingin ke Bromo, Ini Harga Tiket Masuk Tempat Wisata Bromo dan Cara Belinya

Lokasi kebakaran di Gunung Bromo tepatnya berada di area bukit Teletubbies.

Berikut sejumlah fakta terkait kebakaran di Gunung Bromo yang sudah dirangkum dari Kompas.com dan Tribunnews.com:

1. Kebakaran Bromo Meluas ke Kabupaten Malang dan Pasuruan

Kebakaran di kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) terus menyebar, Senin (11/9/2023).

Dari data BPBD Kabupaten Malang, sebaran api saat ini telah mencapai ke wilayah bukit Jemplang, Desa Ngadas, Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang dan kawasan Nongkojajar, Kabupaten Pasuruan.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Malang, Sadono Irawan api cepat menyebar akibat embusan angin.

"Sehingga api cepat menyebar ke titik satu ke titik yang lain," ungkapnya melalui sambungan telepon, Senin (11/9/2023).

Saat ini, tim gabungan yang bergerak untuk melakukan proses pemadaman mencapai ratusan personel, dengan metode pemadaman manual alias gebyok menggunakan ranting pohon.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved