Berita Nasional Terkini

Sejarah Pulau Rempang yang Kini Jadi Sorotan, Ustadz Abdul Somad Sebut Warganya Keturunan Prajurit

Sejarah Pulau Rempang yang kini jadi sorotan. Simak profil lengkap Pulau Rempang. Ustadz Abdul Somad sebut warganya keturunan prajurit.

Editor: Amalia Husnul A
Google Maps
Pulau Rempang yang kini tengah jadi sorotan. Sejarah Pulau Rempang yang kini tengah jadi sorotan karena warga menolak direlokasi. Relokasi warga kampung-kampung tua di Pulau Rempang ini adalah untuk proyek Rempang Eco City. 

Dalam postingan itu, tulisan itu dibuat oleh Prof. Dr. Dato' Abdul Malik, M.Pd. Belum diketahui siapa sosok tersebut,

Berikut postingan Ustaz Abdul Somad:

*MASYARAKAT REMPANG*
*_Keturunan Perajurit Terbilang_*

Oleh :
*Prof. Dr. Dato' Abdul Malik, M.Pd.* *)

Baca juga: Suasana Mencekam, Siswa Pingsan Hingga Kabur ke Hutan, Kena Gas Air Mata Bentrok di Pulau Rempang

*SEBETULNYA,* penduduk asli Rempang-Galang dan Bulang adalah keturunan para prajurit Kesultanan Riau-Lingga yang sudah eksis sejak 1720 masa pemerintahan Sultan Sulaiman Badrul Alam Syah I.

Pada Perang Riau I (1782-1784) mereka menjadi prajurit Raja Haji Fisabilillah. Dan, dalam Perang Riau II (1784–1787) mereka prajurit Sultan Mahmud Riayat Syah.

Ketika Sultan Mahmud Riayat Syah berhijrah ke Daik-Lingga pada 1787, Rempang-Galang dan Bulang dijadikan basis pertahanan terbesar Kesultanan Riau-Lingga. Pemimpinnya Engku Muda Muhammad dan Panglima Raman yang ditunjuk oleh Sultan Mahmud.

Kala itu pasukan Belanda dan Inggris tak berani memasuki wilayah Kesultanan Riau-Lingga. Anak-cucu merekalah sekarang yang mendiami Rempang-Galang secara turun-temurun.

Pada Perang Riau itu nenek-moyang mereka disebut Pasukan Pertikaman Kesultanan. Nukilan itu ada ditulis di dalam Tuhfat al-Nafis karya Raja Ali Haji. Semoga mereka senantiasa dilindungi Allah SWT.***

*) _Tokoh Masyarakat Melayu Serantau.

Yang ada jabatan, tolong dengan kuasa.
Yang sanggup berteriak, tolong dengan suara.

Warga Pilih Tetap Bertahan

Potret massa Pulau Rempang mendatangi kantor BP Batam, Rabu (23/8/2023). Pengembangan kawasan Pulau Rempang jadi polemik dan sempat kisruh. Kawasan ini diketahui dikembangkan PT Makmur Elok Graha (MEG), anak perusahaan Arta Graha milik Tomy Winata
Potret massa Pulau Rempang mendatangi kantor BP Batam, Rabu (23/8/2023). Pengembangan kawasan Pulau Rempang jadi polemik dan sempat kisruh. Kawasan ini diketahui dikembangkan PT Makmur Elok Graha (MEG), anak perusahaan Arta Graha milik Tomy Winata (Tribun Batam)

Pada 4 Tuntutan Tokoh warga Pulau Rempang, Gerisman Ahmad mengatakan penolakan warga terhadap penggusuran kampung adat adalah harga mati.

Menurutnya hal tersebut menyangkut harkat dan martabat orang Melayu.

Dikutip dari laman Kompas.id Gerisman mengatakan, 16 kampung tua di Pulau Rempang luasnya tak sampai 10 persen dari total luas pulau yang mencapai 16.583 hektare.

Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved