Berita Kutim Terkini

Dinkes Sebut Jarum Suntik Jadi Penularan Kasus HIV Terbanyak di Kutim

Penyakit Acquired Immunodeficiency Syndrome (AIDS) yang disebabkan oleh Human Immunodeficiency Virus (HIV) ternyata kebanyakan menular jarum suntik

Penulis: Nurila Firdaus | Editor: Samir Paturusi
TRIBUNKALTIM.CO/NURIL FIRDAUS
Sekretaris Dinas Kesehatan Kutim, M. Yusuf.TRIBUNKALTIM.CO/NURIL FIRDAUS 

TRIBUNKALTIM.CO, SANGATTA - Penyakit Acquired Immunodeficiency Syndrome (AIDS) yang disebabkan oleh Human Immunodeficiency Virus (HIV) ternyata kebanyakan menular dari penggunaan jarum suntik.

Sekretaris Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Kutai Timur (Kutim), M. Yusuf memaparkan soal penularan HIV yang dapat mengakibatkan penyakit AIDS.

Pertama, melalui hubungan badan atau sex yang dinilai justru kasus yang disebabkan lantaran sex justru sedikit.

"Lalu penularan HIV itu juga bisa lewat transfusi darah, bisa juga ibu yang menyusui kepada anaknya, jadi bukan hanya berhubungan badan saja, lewat darah juga bisa," ungkapnya, Selasa (19/9/2023).

Baca juga: HIV/AIDS di Kutim Tahun 2023 Capai 65 Kasus per September 2023

Baca juga: Kabupaten Kutai Kartanegara Raih Penghargaan Adinkes 2023, Komitmen Cegah HIV/AIDS hingga Malaria

Lanjutnya, lantaran penyebaran HIV bisa melalui darah, saat ini sudah ditertibkan penggunaan jarum suntik hanya satu kali pakai lalu dibuang.

Ia bercerita, dulu bahkan hingga sekarang kasus penyebaran HIV bukan hanya karena hubungan badan dengan lebih dari 1 orang, tetapi juga penggunaan jarum suntik narkoba.

Dimana, jarum suntik tersebut digunakan oleh beberapa orang pemakai narkoba, padahal jika salah satu pengguna ternyata memiliki penyakit AIDS maka akan membahayakan pengguna selanjutnya.

"Kalau ada 5 orang pemakai, 5 orang itu yang akan kena, padahal 5 tahun awal penyebaran HIV itu tidak ada gejala, itu batu HIV, 5 tahun ke atas sampai 10 tahun baru muncul gejala," jelasnya.

Tentunya hal itu tak dapat dibayangkan, jika pengguna ternyata terinfeksi HIV selama 5 tahun akan terus menular ke orang lain tanpa disadari.

Berbeda jika penderita HIV tersebut menyadari dan langsung diobati secara rutin maka daya tahan tubuhnya akan terus meningkat.

Baca juga: 13 Orang di Berau Positif HIV/AIDS

"Bukan karena hubungaan gelap tetapi penularannya juga bisa karena jarum suntik," imbuhnya.

Oleh sebab itu, saat ini telah dilakukan pemakaian jarum suntik seperangkat dengan spuitnya juga digunakan hanya sekali langsung dibuang.

"Di Kutim sudah semua faskes (fasilitas kesehatan) menerapkan hal itu," pungkasnya. (*)

 

 

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved