Berita Kukar Terkini
Mengenal Pabrik Smelter Nikel Pertama di Kaltim yang Berdiri di Sangasanga Kukar
Memang nuansa yang tercipta bak sedang di negeri China. Bahkan, ada 250 pekerja yang juga berasal dari negeri tirai bambu tersebut
Penulis: Miftah Aulia Anggraini | Editor: Samir Paturusi
TRIBUNKALTIM.CO,TENGGARONG - Sebuah pabrik megah bernuansa biru dan bertuliskan huruf aksara Han atau Aksara Tionghoa terpampang, di sebuah parbik smelter nikel yang berada di Kelurahan Pendingin, Kecamatan Sangasanga, Kutai Kartanegara.
Sekilas, memang nuansa yang tercipta bak sedang di negeri China. Bahkan, ada 250 pekerja yang juga berasal dari negeri tirai bambu tersebut.
Hal ini terungkap kala, Gubernur Kaltim Isran Noor bersama Bupati Kutai Kartanegara Edi Damansyah meresmikan tahap pertama pabrik smelter nikel PT Kalimantan Ferro Industri (KFI), Selasa (19/9/2023).
Bupati Kukar Edi Damansyah pun saat itu menegaskan, pemerintah dan masyarakat pasti memberikan dukungan kepada semua bidang investasi, termasuk investasi di bidang smelter nikel ini.
Baca juga: Resmikan Smelter Nikel Pendingin Sanga-Sanga Kukar, Isran Noor: Silahkan Investasi di Kaltim
Baca juga: Smelter Nikel Matte Mulai Dibangun di Kariangau-Balikpapan, 2025 bisa Produksi Baterai
"Hari ini istimewa, peresmian tahap pertama pabrik smelter nikel. Kita hadir untuk memberikan dukungan kepada PT KFI agar kelanjutan rencana pabrik bisa berjalan sesuai dengan target," ujar Edi Damansyah.
"Saya juga merasa seperti kejatuhan bulan. Tidak disangka PT KFI hadir dengan cepat, hanya dalam kurun waktu 19 bulan saja," sambungnya.
Bagi Edi Damansyah, investasi bernilai Rp30 Triliun ini akan mendatangkan manfaat besar bagi masyarakat dan perekonomian di daerah, khususnya warga Kecamatan Sangasanga.
Menurutnya, Kabupaten Kutai Kartanegara memiliki banyak potensi sumber daya alam yang bisa dibangun industri hilirnya. Oleh sebab itu, Kukar harus terbuka dengan berbagai rencana investasi yang akan masuk.
Kehadiran pabrik smelter nikel yang berpusat di Kelurahan Pendingin, Kecamatan Sangasanga ini pun diharapkan mampu memasok kebutuhan transisi energi di Kaltim dan Indonesia.
Kepada masyarakat sekitar, Edi Damansyah mengingatkan agar memanfaatkan kehadiran PT KFI untuk bisa melibatkan diri.
"Persoalan investasi di Kukar masih bisa terukur, harus dijaga kondusifitasnya. Tidak hanya dari sisi pemerintah tapi kebaradaan manajemen perusahaan juga sangat menentukan," kata Edi.
"Bagaimana menaati seluruh aturan pedoman yang berlaku terutama izin kelola lingkungan, dan respon terhadap tenaga kerja setempat. Ini kita kawal secara langsung," lanjutnya.
Sedangkan untuk hal-hal yang perlu disampaikan, maka sebaiknya disampaikan dengan cara yang bagus.
Seperti melalui saluran dan mediasi yang benar sehingga bisa didiskusikan bersama perusahaan.
Mengingat, keberadaan industri ini menjadi salah satu sektor yang diinginkan oleh Kutai Kartanegara. Keberadaan pabrik smelter nikel pertama di Kaltim ini pun diharapkan mampu menyerap 10 ribu tenaga kerja lokal.
Kukar Tuan Rumah Harganas ke-32 Kaltim, Ada Gelar Dagang hingga Bedah Rumah |
![]() |
---|
Gerakan Pangan Murah di Tenggarong, LPG 3 Kg hingga Bawang Subsidi Ludes Diserbu Warga |
![]() |
---|
Pemkab Kukar Berkolaborasi dengan Kejari Gelar Gerakan Pangan Murah, Disambut Antusias Warga |
![]() |
---|
Dana Transfer ke Daerah di Pangkas, Bupati Kukar Aulia Rahman Basri Akan Prioritaskan 3 Sektor |
![]() |
---|
Malam Puncak Lanjong Art Festival 2025 di Tenggarong Tampilkan Kolaborasi Seniman Lintas Negara |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.