Berita Viral

Rekaman CCTV Siswi SD di Gresik yang Matanya Ditusuk hingga Buta Hilang, Nasib Kepala Sekolah

Rekaman CCTV siswi SD yang matanya ditusuk menggunakan tusukan bakso hingga buta permanen dikabarkan hilang.

Editor: Heriani AM
Kolase Tribunnews.com
(Kiri) Samsul Arif (36), ayah korban (tengah) SA, siswi SD buta gegara matanya dicolok tusukan bakso dan (Kanan) Kepala Sekolah UPT SD 236 Gresik, Umy Latifah. Rekaman CCTV siswi SD yang matanya ditusuk menggunakan tusukan bakso hingga buta permanen dikabarkan hilang. 

TRIBUNKALTIM.CO - Rekaman CCTV siswi SD yang matanya ditusuk menggunakan tusukan bakso hingga buta permanen dikabarkan hilang.

Saat ini, polisi melibatkan tim forensik untuk mencari bukti dan pelaku penusukan mata siswi SD di Gresik tersebut.

Kasus siswi SD di Gresik yang buta karena ditusuk kakak kelas menggunakan tusuk bakso terus bergulir.

Polisi terus mendalami kasus tersebut dengan membentuk tim khusus guna mempercepat penanganan perkara.

Baca juga: Kasus Siswi SD Buta di Gresik: Kepala Sekolah Terancam Turun Jabatan, Polisi Periksa Rekaman CCTV

Baca juga: Pelaku yang Colok Mata Siswi SD Gresik hingga Buta Sering Malak Uang, Kepsek Enggan Komentar

Baca juga: Tolak Dipalak Kakak Kelas, Siswi SD Buta Usai Dicolok Pakai Tusuk Bakso, Kini Trauma Tak Mau Sekolah

Polres Gresik membuat tim khusus untuk menganani kasus ini yang beranggotakan 35 orang.

Kasatreskim Polres Gresik, AKP Aldhino Prima Wirdhan, mengatakan banyaknya saksi yang diperiksa menjadi alasan banyaknya anggota tim khusus tersebut.

"Tim khusus berisi 35 orang untuk mempercepat perkara ini, karena banyak saksi diperiksa," ucapnya, Senin (18/9/2023).

Aldhino juga mengatakan, kasus ini telah masuk ke tahap penyidikan dan sudah gelar perkara Sabtu (16/9/2023) malam.

"Sudah masuk tahap penyidikan, Sabtu malam sudah digelarkan perkara ini untuk meningkatkan kasus dari lidik menjadi penyidikan," ujarnya setelah mendatangi rumah korban, Senin kemarin.

SISWI SD BUTA - (Kiri) Samsul Arif (36), ayah korban (tengah) SA, siswi SD buta gegara matanya dicolok tusukan bakso dan (Kanan) Kepala Sekolah UPT SD 236 Gresik, Umy Latifah. Berikut update kasus siswi SD buta di Gresik, mulai polisi sita rekaman CCTV hingga kepala sekolah terancam turun jabatan.
SISWI SD BUTA - (Kiri) Samsul Arif (36), ayah korban (tengah) SA, siswi SD buta gegara matanya dicolok tusukan bakso dan (Kanan) Kepala Sekolah UPT SD 236 Gresik, Umy Latifah. Berikut update kasus siswi SD buta di Gresik, mulai polisi sita rekaman CCTV hingga kepala sekolah terancam turun jabatan. (Kolase Tribunnews.com)

Hingga Senin (18/9/2023), sudah ada tujuh orang saksi yang telah dimintai keterangan, baik dari keluarga maupun pihak sekolah.

Selain itu, polisi juga mulai mengumpulkan barang bukti, salah satu di antaranya yang telah disita adalah Digital Video Recorder (DVR) CCTV sekolah.

"Kita sita DVR-nya. Kita lihat di sini ada enam kamera CCTV, dengan DVR yang kita sita,"

"Siang ini kita masukkan ke labfor (Laboratorium Forensik Polda Jawa Timur) untuk dianalisa di sana," ujar Kasat Reskrim Polres Gresik AKP Aldhino Prima Wirdhan.

Aldhino menjelaskan, pihaknya membutuhkan bantuan dari yang lebih berkompeten,

dalam hal ini jajaran Laboratorium Forensik Polda Jawa Timur, untuk menganalisis DVR CCTV tersebut.

Sebab antara kejadian dengan laporan yang diterima oleh pihaknya, terdapat jeda waktu beberapa hari.

"Kami belum bisa memastikan pelaku, karena kejadian itu tanggal 7 sedangkan kami dapat laporan itu tanggal 28,"

"Jadi rekaman CCTV itu sudah hilang, terhapus. Makanya kita butuh dari laboratorium forensik yang bisa menganalisis kembali DVR tersebut," kata Aldhino.

Baca juga: Menkes Bongkar Ngerinya Bully di Pendidikan Dokter Spesialis, Junior Jadi Pembantu

Adapun DVR memang memiliki fungsi, yaitu menyimpan objek gambar yang terekam oleh kamera CCTV.

Sehingga diharapkan apa yang terekam oleh CCTV dapat diketahui dari DVR,

di mana hal tersebut diharapkan dapat dilakukan analisis oleh jajaran Laboratorium Forensik Polda Jawa Timur guna mengungkap siapa pelaku dan bagaimana kejadian sebenarnya.

"Dari kami tetap akan melakukan proses penyidikan, mengumpulkan barang bukti dan keterangan saksi,"

"Agar bisa menentukan langkah selanjutnya seperti apa," tutur Aldhino.

Pihak kepolisian juga berkoordinasi dengan instansi lain untuk mendampingi korban.

"Untuk pendampingan, kita tetap berkoordinasi dengan P2TP2A (Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak),"

"karena korban ini masih di bawah umur, masih kelas 2 SD," ucap Aldhino.

Baca juga: Lama tak Terdengar Kabarnya, Tsamara Amany Mendadak Muncul Jadi Penyelamat Ganjar Pranowo dari Bully

Nasib Kepala Sekolah

Nasib Kepala Sekolah SDN 236 Gresik pun terancam.

Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Gresik, Hariyanto mengatakan, sanksi akan diterapkan, menunggu hasil dari kepolisian.

"Artinya kita lihat dulu seberapa jauh bukti yang menunjukkan kepala sekolah itu, tanggungjawabnya bisa ringan, berat, atau sedang,"

"Nanti kerjasama dengan Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) untuk merumuskan itu."

"Bisa dijadikan guru maksimalnya, bisa dijadikan guru. Saat ini masih kepala sekolah sambil menunggu hasil penyelidikannya," sambungnya, Senin (18/9/2023).

Hariyanto menegaskan, kepala sekolah harus tanggung jawab dengan masalah apapun di sekolah.

"Intinya kepala sekolah harus tanggung jawab apapun yang terjadi, apapun bentuknya di lembaga pendidikan," pungkasnya.

Baca juga: Pelaku dan Korban Bully di Samarinda Ternyata Masih di Bawah Umur, Sepakat Berdamai

Melihat kasus yang dialami SAH, Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Gresik, Hariyanto, terjun langsung ke SDN 236.

Tak sendiri, rombongan dari Disdik juga datang bersama unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polres Gresik.

Ia meminta pihak kepolisian mengusut tuntas kasus yang dialami SAH, agar tak ada informasi liar di lapangan.

"Apa yang terjadi di UPT SDN 236 ini harus diusut tuntas penyebab kejadian tersebut,"

"Agar tidak menjadi info liar di lapangan mengakibatkan hal-hal kurang positif pendidikan di Kabupaten Gresik," ujarnya seperti yang diwartakan TribunGresik.com, Senin (18/9/2023).

Baca juga: Pelaku dan Korban Bully di Samarinda Ternyata Masih di Bawah Umur, Sepakat Berdamai

Ia juga menegaskan, tak memperbolehkan kekerasan dalam bentuk apapun di lingkungan sekolah.

Seluruh lembaga sekolah, kata Hariyanto, harus memastikan terwujudnya sekolah ramah anak.

Pihak Dinas juga berjanji tak akan menutupi apa yang terjadi di SDN 236 Gresik.

"Kami dari Dispendik tidak akan menutup-nutupi apa yang terjadi di SDN 236 Gresik nanti akan diketahui persis penyebab dari penurunan daya pengelihatan anak ini,"

"Akan tahu penyebabnya nanti kita sama-sama enak, informasi yang berkembang di luar akan menjadi clear," ujar Hariyanto.

(*)

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Artikel ini telah tayang di BangkaPos.com dengan judul Kasus Siswi SD Gresik Buta Ditusuk Kakak Kelas, Polisi Periksa Kepala Sekolah dan Sita DVR CCTV.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved