Berita Balikpapan Terkini

Sempat Dapat Komplain Pelanggan, Begini Packaging Efektif dari UMKM Kelapa Bakar Balikpapan

Setiap sektor usaha memiliki jalur berbatu dan penuh rintangan. Namun, beberapa diantaranya, memilih berjuang dan mencari solusi efektif.

Penulis: Ardiana | Editor: Aris
Dok. TRIBUNKALTIM.CO
Pemilik UMKM Kelapa Bakar Balikpapan, Rita Zamilah. Dok. TRIBUNKALTIM.CO 

TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Setiap sektor usaha memiliki jalur berbatu dan penuh rintangan. Namun, beberapa diantaranya, memilih berjuang dan mencari solusi efektif.

Hal ini juga pernah dialami UMKM Kelapa Bakar Balikpapan (Kebaba). Usaha yang berjalan sejak 2014 ini pernah mendapatkan komplain dari pelanggannya.

Untuk diketahui, UMKM Kelapa Bakar Balikpapan menyajikan minuman herbal dengan berbagai rempah maupun kelapa murni yang memiliki sensasi berbeda.

Produk tersebut berupa buah kelapa yang dibakar selama 1 sampai 1,5 jam. Kemudian diminum langsung dari buahnya.

Baca juga: UMKM Kebaba, Bisnis Kelapa Bakar Pertama di Balikpapan

Namun, karena packaging yang mengharuskan buah kelapa bakar tersebut diikutsertakan, Pemilik UMKM Kebaba, Rita Zamilah mengaku, pernah mendapat komplain dari pelanggan yang membeli secara online.

"Waktu proses pengiriman, airnya tumpah-tumpah. Sempat di komplain pelanggan. Akhirnya stop dulu menggunakan aplikasi ojek online. Kita sendiri yang mengirimkan," jelasnya, Sabtu (23/9/2023).

Siapa sangka? Masalah tersebut menemukan jalan keluarnya. Tak hanya itu, solusi dari packaging pengantaran online tersebut juga menemukan solusi lainnya.

Rita mengatakan, akhirnya ia memiliki ide untuk menyajikan kelapa bakar dalam keadaan sudah dibersihkan. Mengiris batok bagian atas, namun tidak sampai membukanya.

Baca juga: Arus Bawah Jokowi DPD Kaltim Gelar Rakor Daerah di Balikpapan, Bawa Misi Tampung Aspirasi Masyarakat

Sehingga, hangatnya kelapa bakar seharga Rp 25 ribu tersebut masih bisa dinikmati. Tentu, tanpa khawatir proses pengiriman yang membuat air kelapa didalamnya tumpah.

"Sekarang, saya pisah. Jadi masih utuh, customer bisa buka sendiri bagian yang sudah saya potong sedikit, dia tinggal melanjutkan. Jadi saya buat gampang bukanya, biar gak tumpah-tumpah dan masih hangat saat sampai ke pelanggan. Panasnya bisa sampai 3 jam," pungkasnya. (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved