Breaking News

Berita Samarinda Terkini

Walikota Samarinda Andi Harun Tanggapi Soal Kebakaran TPA Bukit Pinang

Walikota Samarinda Andi Harun tanggapi soal kebakaran di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Bukit Pinang Suryanata pada Senin (25/9/2023).

Penulis: Sintya Alfatika Sari | Editor: Aris
TRIBUNKALTIM.CO/SINTYA ALFATIKA SARI
Walikota Samarinda Andi Harun saat singgung soal kebakaran TPA Bukit Pinang Suryanata dalam agenda Presentasi pengelolaan sampah oleh PT Recika Solusi Indonesia di ruang Mangkupelas Balai Kota Samarinda, Kalimantan Timur Senin (25/9/2023). TRIBUNKALTIM.CO/SINTYA ALFATIKA SARI 

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Walikota Samarinda Andi Harun tanggapi soal kebakaran di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Bukit Pinang Suryanata Samarinda, Kalimantan Timur pada Senin (25/9/2023).

Orang nomor satu di Kota Tepian ini menjelaskan bahwa kebakaran tak berhenti disebabkan adanya gas metana pada tumpukan sampah. 

“Kebakaran terjadi karena gas metana,” singkatnya di Ruang Mangkupelas Balai Kota Samarinda.

Dihimpun informasi, timbunan sampah tersebut bersifat organik dan terurai hingga menyebabkan timbulnya gas bio yang didominasi oleh gas metana.

Baca juga: Kebakaran di TPA Bukit Pinang Samarinda Tak Kunjung Padam, Ekscavator Diturunkan

Andi Harun menjelaskan bahwa gas tersebut berasal dari tumpukan sampah yang menghasilkan CH4.

Dengan demikian, menurutnya perlu adanya upaya dan penanganan secara khusus untuk memadamkan api.

Pasalnya, api di TPA Bukit Pinang Suryanata belum berhenti berkobar sejak kemarin.

“Sehingga pemadaman di sana harusnya menggunakan campuran dari air dan lebih banyak foam,” ungkap Andi Harun.

Menurutnya, jika memadamkan api hanya menggunakan air saja, maka cara tersebut akan membentuk hidro karbon yang akan membuat api semakin menyala.

Baca juga: Cegah Paham Radikalisme di Penajam Paser Utara, Dimulai dari Sekolah Menengah

Dihimpun informasi, lahan seluas 10 hektare ini sudah tidak digunakan secara operasional sejak Kamis 21 September 2023 lalu.

Sebab, jumlah sampah di TPA tersebut telah membludak.

“Itulah bahayanya jika TPA tidak melakukan pengurangan atas sampah yang ada di sana,” pungkasnya. (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved