Ajudan Kapolda Kaltara Meninggal

Fakta Baru Kematian Ajudan Kapolda Kaltara: Senjata Sengaja Diredam hingga Proyektil Belum Ditemukan

Fakta baru kematian ajudan Kapolda Kaltara: Senjata sengaja diredam hingga proyektil belum ditemukan.

KOMPAS.COM/Titis Anis Fauziyah/ISTIMEWA
Ajudan Kapolda Kalimantan Utara- Hasil otopsi kematian Ajudan Kapolda Kaltara, luka tembak di dada kiri tembus jantung dan paru. Fakta baru kematian ajudan Kapolda Kaltara: Senjata sengaja diredam hingga proyektil belum ditemukan. 

TRIBUNKALTIM.CO – Fakta baru kematian ajudan Kapolda Kaltara: Senjata sengaja diredam hingga proyektil belum ditemukan.

Sejumlah fakta baru diungkapkan Polda Kalimantan Utara (Kaltara) terkait kematian Brigadir Polisi Setyo Herlambang.

Fakta baru terkait kronologi siapa saksi pertama yang menemukan Brigpol Setyo Herlambang, senjata yang sengaja diredam, hingga proyektil peluru yang hingga kini belum ditemukan.

Diberitakan sebelumnya, polisi terus menyelidiki kasus kematian Brigpol Setyo Herlambang, pengawal pribadi Kapolda Kaltara yang ditemukan tewas bersimbah darah di rumah Dinas Kapolda dan diduga tertembak oleh senjata miliknya sendiri.

Baca juga: Hindari Konflik Kepentingan, Mabes Polri Diminta Ambil Alih Kasus Tewasnya Ajudan Kapolda Kaltara

Baca juga: Curhat Ajudan Kapolda Kaltara, Brigadir Setyo Herlambang Sempat WA Istri sebelum Tewas Tertembak

Baca juga: Inilah Penyebab Ajudan Kapolda Kaltara Meninggal dan Hasil Otopsi Brigadir Setyo Herlambang

Terbaru, Polisi menyebut sudah memeriksa 14 orang saksi untuk dimintai keterangan terkait meninggalnya Brigpol Setyo Herlambang.

Satu saksi kunci yang dimintai keterangan adalah Brigadir Satu (Briptu) K, rekan sejawat korban yang diketahui merupakan saksi yang pertama kali melihat jenazah korban di kamar rumah dinasnya.

Dalam keterangannya, Briptu K mengaku rekannya sudah terbaring di tempat tidurnya dalam kondisi bersimbah darah.

Kabid Humas Polda Kaltara Kombes Pol Budi Rachmat mengatakan, saksi K merupakan orang yang pertama melihat kondisi korban.

Menurut Budi, K datang ke kamar SH untuk mengantarkan makanan.

Saksi mengatakan terkejut saat membuka kamar melihat korban sudah bersimbah darah.

Kabid Humas menambahkan, saksi K ini ketika dimintai keterangan juga mengaku tak mendengar suara ledakan.

"Dia datang secara tidak sengaja. Karena hendak mengantarkan makanan untuk SH," terang Kabid Humas dalam rilisnya kepada wartawan, Senin (25/9).

Budi menegaskan, Polisi masih belum menyimpulkan penyebab meninggalnya Brigpol SH.

"Dari keterangan saksi, tidak ada yang mendengar suara ledakan keras (pistol). Ada dugaan senjata api dibungkus sedemikian rupa sehingga tidak menimbulkan suara ledakan keras. Namun itu masih kita dalami," ungkapnya.

Reka Ulang

Sumber: Tribun kaltara
Halaman 1 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved