Gerakan 30 September

Hari Ini Peringatan Pemberontakan G30S/PKI, Inilah Sejarah hingga Daftar Perwira Tinggi yang Gugur

Hari ini peringatan pemberontakan G30S/PKI, kenali sejarah hingga tokoh perwira tinggi yang gugur.

Penulis: Eni | Editor: Heriani AM
IST Via TribunJogja.com
Proses pengangkatan jenazah para Jenderal dan perwira TNI pasca G30S/PKI. Hari ini peringatan pemberontakan G30S/PKI, inilah sejarah hingga tokoh perwira tinggi yang gugur. 

Gerakan tersebut mengincar Perwira Tinggi TNI AD Indonesia.

Mereka menangkap 6 orang dari anggota perwira tersebut.

Namun 3 orang diantaranya langsung dibunuh di rumahnya.

Sementara yang lainnya dibawa paksa menuju Lubang Buaya.

Semua jenazah perwira TNI AD ditemukan selang beberapa hari kemudian.

Baca juga: Link Nonton Film dan Sinopsis Penumpasan Pengkhianatan G30S PKI

Kronologi G30S/PKI

Dilansir dari laman Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU), peristiwa G30S/PKI terjadi pada masa pemerintahan Presiden Soekarno yang menjalankan sistem “Demokrasi Terpimpin”.

PKI, sebagai partai Stalinis terbesar di luar Tiongkok dan Uni Soviet, memiliki jumlah anggota yang sangat besar.

Selain itu, PKI juga mengontrol gerakan serikat buruh dan gerakan petani di Indonesia.

PKI sendiri memiliki lebih dari 20 juta anggota dan pendukung yang tersebar di seluruh daerah.

Pada bulan Juli 1959, parlemen dibubarkan dan Soekarno menetapkan konstitusi di bawah dekret presiden dengan dukungan penuh dari PKI.

Soekarno juga memperkuat angkatan bersenjata dengan mengangkat para jenderal militer ke posisi yang penting.

PKI menyambut baik sistem “Demokrasi Terpimpin” dan percaya bahwa mereka memiliki mandat untuk berkonsepsi dalam aliansi Konsepsi Nasionalis, Agama, dan Komunis (Nasakom).

Tetapi, kolaborasi antara kepemimpinan PKI dan kaum borjuis nasional dalam menekan gerakan independen kaum buruh dan petani tidak berhasil memecahkan masalah politik dan ekonomi yang mendesak.

Masalah ekonomi seperti penurunan pendapatan ekspor, penurunan cadangan devisa, inflasi yang tinggi, dan korupsi birokrat dan militer menjadi semakin merajalela.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved