Berita Penajam Terkini
Akibat Kekeringan, Desa Sumber Sari dan Rintik PPU Dapat Bantuan Air Pakai Mobil Tangki
Desa yang diberikan bantuan air bersih sejauh ini sudah ada dua desa, yakni Desa Sumber Sari dan Desa Rintik, Kecamatan Babulu
Penulis: Nita Rahayu | Editor: Samir Paturusi
TRIBUNKALTIM.CO,PENAJAM - Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) mulai menyalurkan air bersih portabel, kepada masyarakat yang terdampak kekeringan selama musim kemarau ini.
Desa yang diberikan bantuan air bersih sejauh ini sudah ada dua desa, yakni Desa Sumber Sari dan Desa Rintik, Kecamatan Babulu.
Kepala Pelaksana (Kalak) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) PPU Budi Santoso mengatakan, bahwa upaya distribusi air di dua desa tersebut sudah dilakukan selama tiga hari.
Proses pendistribusiannya, menggunakan mobil tangki, dan disimpan di kolam penampungan sementara, yang terbuat dari terpal.
"Tiap-tiap RT dibuatkan bak penampungan dari terpal dengan kapasitas 10.000 liter, ini sudah hari ke tiga kita melaksanakan pendistribusian air bersih, kami mengambil air bersih dari desa Labangka Barat," ungkapnya pada Rabu (4/10/2023).
Baca juga: BREAKING NEWS: Peringati Hari Jadi, Polresta Balikpapan Pasok Air Bersih untuk Warga Karang Jati
Baca juga: PTMB akan Gilir Distribusi Air Bersih Pasca Debit Air Waduk Manggar dan Bendungan Teritip Menyusut
Budi juga menjelaskan bahwa, jumlah warga di Desa Sumber Sari yang terdampak kekeringan, tercatat sebanyak 1.720 jiwa. Dan tersebar di 16 RT.
Sedangkan di Desa Rintik, masyarakat yang terdampak ada ditiga RT, yang jumlahnya sebayak 31 jiwa.
Jumlah armada yang telah dikerahkan dalam tiga hari terakhir ini, mencapai empat unit, terdiri dari mobil tangki BPBD satu unit, mobil tangki damkar pos Babulu satu unit, mobil tangki Dinas Perkim satu unit dan mobil tangki PDAM satu unit.
Budi mengatakan bahwa penyaluran air bersih ini akan dilakukan sesuai kebutuhan dilapangan.
"Kita sambil lihat kebutuhan dilapangan," pungkasnya.
Sementara itu, warga Desa Sumber Sari, Alif mengatakan bahwa selama ini di desanya belum tersentuh jaringan PDAM.
Sehingga kebutuhan air sehari-hari masyarakat disana, mengandalkan air tandon yang dibeli seharga Rp120 ribu per tandon.
Beberapa warga juga memiliki kolam air pun sumur bor sendiri.
Tetapi sumber air baku mereka belakangan mengalami kekeringan, selama musim kemarau ini.
"Kondisi sekarang kolam warga sudah dangkal dan keruh, sudah tidak layak di gunakan, dan dominan warga pakai kolam buat sendiri, ada sedikit yang pakai sumur bor tapi sekarang airnya tidak keluar," jelas Alif.
Baca juga: PTMB akan Rekayasa Distribusi Air Bersih Akibat Dampak Proyek DAS Ampal Balikpapan
Polemik Penahanan Ijazah Karyawan CV Citra Utama di PPU Ditindak Tegas Disnakertrans |
![]() |
---|
22 Keluarga di Tengin Baru Penajam Paser Utara Terima BLT Dana Desa Dua Bulan Sekaligus |
![]() |
---|
Wabup PPU Minta Perusahaan di Girimukti Kembalikan Ijazah Karyawan yang Ditahan |
![]() |
---|
Bupati PPU Harap Hubungan Pengusaha dan Pekerja Tetap Kondusif |
![]() |
---|
KSBN PPU 2025–2030 Resmi Dilantik, Budaya Lokal Jadi Penyangga Identitas di Era IKN |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.