Kisah Buaya Riska di Bontang

Asal Usul Buaya Riska yang Bersahabat Selama 26 Tahun dengan Pak Ambo, Kini Dievakuasi oleh BKSDA

Simak asal usul Buaya Riska yang viral karena berteman dengan manusia selama 26 tahun.

Editor: Heriani AM
instagram/amboriska
BUAYA RISKA - Simak asal usul Buaya Riska yang viral karena berteman dengan manusia selama 26 tahun. 

TRIBUNKALTIM.CO - Simak asal usul Buaya Riska yang viral karena berteman dengan manusia selama 26 tahun.

Ulasan soal asal usul Buaya Riska sedang ramai diulas karena pertemanannya dengan Pak Ambo selama puluhan tahun.

Kisah Pak Ambo dan Buaya Riska tengah menjadi sorotan.

Persahabatan tak melulu terjadi pada sesama manusia, tetapi juga antara manusia dengan hewan.

Baca juga: Sudah Dianggap Anak Sendiri, Begini Potret Kedekatan Buaya Riska dengan Pak Ambo dan Keluarga

Baca juga: Buaya Riska di Sungai Apa? Relokasi Bakal Jadi Akhir Kisah 26 Tahun Persahabatan Ambo dengan Buaya?

Baca juga: Buaya Guntung Bontang yang Diduga Riska Direlokasi ke Penangkaran Balikpapan

Namun persahabatan ini cukup unik, antara Pak Ambo, warga Bontang, dengan hewan buas, buaya.

Persahabatan keduanya pun sudah berlangsung lama, yakni 26 tahun.

Kini kisah persahabatan Pak Ambo dan Buaya Riska tengah menjadi sorotan.

Pak Ambo dan Buaya Riska harus terpisah, karena sang buaya dievakuasi oleh Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kaltim.

Buaya Riska dievakuasi BKSDA karena dituduh menyerang warga setempat.

Kisah Buaya Riska dan Pak Ambo sempat viral di media sosial lantaran hubungan kedekatan keduanya.

Ikatan batin antara Pak Ambo dan Buaya Riska membuat publik takjub lantaran sisi buaya liar bisa 'berteman' manusia.

BUAYA RISKA -
BUAYA RISKA - Simak asal usul Buaya Riska yang viral karena berteman dengan manusia selama 26 tahun. (YouTube fitriyani RISKA)

Bahkan Buaya Riska hampir setiap hari mendatangi rumah Pak Ambo di Muara Sungai Guntung RT 002, Kelurahan Guntung, Bontang, Kaltim.

Pak Ambo tak menyangka jika Buaya Riska begitu patuh dengannya.

Melansir dari Tribunewsbogor.com Senin (2/10/2023) Pak Ambo pertama kali menemukan Riska di perairan sekitar pabrik Pupuk Kaltim pada 26 tahun lalu.

Saat itu, panjang Riska masih satu meter.

Pak Ambo tak terlalu menghiraukan buaya tersebut.

Ia tetap mendayung perahunya pulang ke rumah.

Namun, buaya itu ternyata mengikuti perahu Pak Ambo.

Baca juga: Sebelum BKSDA Kaltim Evakuasi Buaya Riska, Ambo dan Keluarga Diberi Firasat Melalui Mimpi

Suatu ketika, Pak Ambo melihat buaya itu berdiam di samping perahu yang disandarkan di depan rumahnya.

“Datang sendiri. Kok ada buaya di samping perahu saya. Kupanggil dia, datang. Saya beri makan, sampai sekarang,” kata pria kelahiran 1964 itu.

Pak Ambo lalu memberikan nama Riska.

Alasannya sederhana, buaya itu betina.

Nama itu juga sama dengan nama perahunya.

“Perahuku namanya Riska. Kadang saya main-main di Sungai Guntung datangi dia. Saya pakai perahu, saya dayung, dia (buaya) ikut di samping perahu saya,” kata Pak Ambo.

Awal Mula Kisah Persahabatan Pak Ambo dan Buaya Riska, Terancam Pisah Usai Difitnah Terkam Warga
Awal Mula Kisah Persahabatan Pak Ambo dan Buaya Riska, Terancam Pisah Usai Difitnah Terkam Warga (instagram/amboriska)

Nasib Buaya Riska Setelah Dievakuasi BKSDA

Pemilik Buaya Riska di Bontang, Ambo memastikan buaya yang dievakuasi BKSDA Kaltim, pada Selasa (3/10/2023) dini hari adalah Buaya Riska.

Dengan dievakuasinya Buaya Riska oleh BKSDA Kaltim, maka Ambo tidak dapat lagi membuat konten bersama satwa predator tersebut.

Sementara itu, Ambo hanya bisa pasrah ketika Buaya Riska dievakuasi BKSDA Kaltim.

Lalu, bagaimana nasib Buaya Riska seusai dievakuasi BKSDA Kaltim?

Baca juga: Akhir Kebersamaan Ambo dengan Buaya Riska, Pasrah Dihalangi 3 Polisi, Dievakuasi BKSDA Dini Hari

Hingga berita ini diturunkan, BKSDA Kaltim belum memberikan konfirmasi.

Kepala Balai Kepala Seksi Konservasi Wilayah 2 Tenggarong Suriawati Halim belum memberikan jawaban atas upaya konfirmasi Tribunkaltim.co.

Sementara, Ambo memastikan buaya yang dievakuasi dari Sungai Guntung, Bontang tersebut adalah Buaya Riska setelah ia mendapatkan informasi yang dikirimkan melalui bentuk foto, oleh pengacaranya.

"Itu Riska. Saya bisa pastikan dari bentuknya," kata Ambo kepada Tribunkaltim.co.

"Dari foto saya lihat itu saya yakin Riska.

Ciri-cirinya sama, warnanya putih kekuning-kuningan," kata Ambo

Menurut Ambo, ciri-ciri fisik Buaya Riska adalah memiliki warna putih kekuning-kuningan dengan panjang kurang lebih 4,5 meter dan lebar 80 centimeter.

Ia tidak bisa berbuat banyak saat proses relokasi dilakukan.

Ambo, konten kreator asal Bontang, yang memiliki kedekatan dengan buaya di sungai Guntung. HO/Youtube fitriyani Riska
Ambo, konten kreator asal Bontang, yang memiliki kedekatan dengan buaya di sungai Guntung. HO/Youtube fitriyani Riska (HO/Youtube fitriyani Riska)
Ambo mengaku tidak bisa berbuat apa-apa saat BKSDA menangkap buaya yang dipelihara sejak 26 tahun lalu itu, lantaran ia dihalangi oleh 3 polisi yang berjaga di rumahnya.

"Anak saya turun ke muara juga melihat banyak bekas kaki orang di tempat Buaya Riska biasa berjemur," ungkapnya.

Sebelum evakuasi, Ambo berupaya untuk mempertahankan Buaya Riska.

Dalam kesempatan wawancara dengan Tribunkaltim.co, Rabu (4/10/2023) pagi, Ambo mengaku hanya bisa pasrah.

Ia tidak bisa berbuat apa-apa, lantaran sebelum proses evakuasi ada 3 orang polisi yang berjaga di kediamannya.

Ia dihalangi untuk turun melihat Riska, sebelum diangkut petugas.

Terlebih lagi banyak tekanan dari masyarakat yang menyasar keluarganya.

Ia makin merasa terpojokkan.

Berbagai bentuk intimidasi pun diterima, sampai ancaman terusir dari rumah yang ditempati sekarang.

"Saya mikir-mikir dulu mau berbuat apa. Saya tidak bisa goyang, orang sendiri.

Sementara orang banyak di sini," kata pria yang terkenal karena konten Buaya Riksa.

Menurutnya percuma saja ia membela diri, menjelaskan ke publik bahwa seharusnya bukan Riska yang direlokasi.

"Tapi sama saja saya ngomong sama angin, orang di sini tidak percaya," ungkapnya.

Baca juga: Viral Persahabatan Pak Ambo dan Buaya Riska di Bontang Selama 26 Tahun, Terancam Dievakuasi BKSDA

Meski demikan Ia hanya berharap diberi kesempatan BKSDA Kaltim untuk melihat buaya tersebut.

Lantaran ia khawatir keselamatan predator air kesayangannya itu.

"Saya lihat difoto itu, Riska luka di bagian ekornya. Kasihan.

Saya cari informasi tapi belum dapat.

Saya mau ketemu juga minta keringanan dari BKSDA," terangnya.

Sementara itu, Lurah Guntung Denny Febrian mengaku ia tidak mengetahui pasti apakah buaya yang direlokasi BKSDA itu adalah Riska.

Menurutnya, BKSDA turun ke Guntung atas permintaan masyarakat yang resah pasca terjadinya konflik buaya dan manusia beberapa waktu lalu.

Dirinya pun menyakinkan, tindakan ini tidak memiliki niatan memojokan salah satu pihak.

Lantaran buaya yang disasar, adalah predator air yang kerap masuk ke pemukiman masyarakat.

Dua Buaya Menyusul

Sementara itu, dari berita sebelumnya Lurah Guntung Denny Febrian mengungkapkan BKSDA Kaltim, masih akan turun ke lapangan merelokasi dua ekor buaya lagi dari sungai Guntung.

Relokasi itu menggenapkan jumlah buaya yang berhasil diselamatkan BKSDA.

Setelah sebelumnya di akhir Agustus lalu pihak yang sama juga menangkap seekor buaya dari sungai tersebut.

"Masih ada dua lagi yang target BKSDA," terang Denny kepada Tribunkaltim.co, Rabu (4/10/2023). (*)

Berita Buaya Riska

IKUTI BERITA LAINNYA DI SINI

Sebagian Artikel ini telah tayang di TribunSumsel.com dengan judul Nasib Buaya Riska Bersahabat Pak Ambo Selama 26 Tahun, Dianggap Anak, Kini Terancam Dievakuasi BKSDA

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved